Sejak merebaknya Coronavirus Disease (COVID-19), proses belajar mengajar di sekolah dihentikan dan diganti belajar dari rumah. Pembelajaran langsung atau tatap muka dihentikan sementara. Guru harus menghadirkan pembelajaran dalam jaringan (daring) yang bisa diakses siswanya dari rumah masing-masing.
Memang bukan hal mudah mengkondisikan anak belajar di rumah, apalagi menciptakan proses pembelajaran daring yang menarik, bermakna dan menyenangkan. Sebab, ketika sekolah diliburkan, yang ada dalam benak sebagian besar anak adalah bermain, terutama bagi anak-anak di tingkat sekolah dasar.
Di samping itu, masih banyak guru yang mengajar secara online dengan hanya memberikan soal sebanyak-banyaknya untuk siswa. Sehingga tak heran jika dikabarkan muncul keluhan dari banyak orang tua tentang pelaksanaan belajar dari rumah yang justru membuat anak menjadi stres.
Sebab, orang tua pun tak bisa banyak membantu anaknya mengerjakan soal-soal tersebut. Di sinilah, guru mesti bisa menghadirkan pembelajaran online yang benar-benar menarik dan menyenangkan bagi siswa.
Guru berbagi
Sebenarnya, sudah banyak praktik baik pelaksanaan pembelajaran dari rumah yang dilakukan oleh para guru. Mestinya contoh-contoh praktik baik tersebut bisa menjadi inspirasi bagi para pendidik lain untuk lebih memaksimalkan pembelajaran online yang mereka hadirkan selama masa belajar di rumah ini.
Mengenai hal tersebut, Kemendikbud baru saja meluncurkan program Guru Berbagi untuk membantu guru melaksanakan pembelajaran daring pada masa darurat COVID-19. Program tersebut bisa diakses di laman guruberbagi.kemdikbud.go.id. Laman yang bisa diakses publik secara umum ini hadir sebagai ruang berbagi ide dan praktik baik penunjang pembelajaran selama belajar dari rumah atau selama masa darurat.
Laman guruberbagi.kemdikbu.go.id memiliki tiga fitur utama. Pertama, berbagai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Kedua, berbagi bacaan. Ketiga, berbagi aksi.
Di laman ini, guru dan para penggerak pendidikan dapat saling berbagai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), berbagi semangat positif, juga inspirasi praktik baik pendidikan jarak jauh atau belajar dari rumah. Melalui laman tersebut, guru bisa saling membantu sesama dalam situasi yang tidak mudah saat ini.
Kemandirian belajar dan pendampingan orang tua
Selain kreativitas dan inovasi pembelajaran online dari guru, salah satu syarat utama agar belajar dari rumah bisa maksimal adalah adanya kemandirian siswa dalam belajar. Sebab, sistem belajar online minim kontrol dan dampingan dari guru secara langsung. Lewat sedikit arahan dan panduan dari guru, terutama dalam penggunaan aplikasi belajar online, untuk selanjutnya siswa diharapkan memiliki kesadaran untuk belajar secara mandiri.
Kita tahu, salah satu tujuan pendidikan pada dasarnya adalah untuk menanamkan semangat belajar dalam diri siswa. Anak dirangsang agar melakukan proses belajarnya masing-masing secara mandiri. Maka, saat-saat belajar dari rumah secara daring menjadi saat yang berharga untuk melatih anak belajar secara mandiri.
Bagi mahasiswa atau siswa jenjang sekolah atas seperti SMA, mungkin ini relatif lebih mudah sebab mereka lebih memiliki kesadaran untuk belajar secara mendiri. Namun, bagi siswa di jenjang pendidikan dasar seperti SD dan SMP, ini jelas butuh dilatih lewat pendampingan.
Maka, di samping menjadi kesempatan melatih kemandirian siwa dalam belajar, momen belajar di rumah juga bisa menjadi kesempatan berharga bagi orang tua untuk membangun komunikasi yang intens dengan anak. orang tua bisa meluangkan waktu menemani anak belajar, juga membangun kreativitas anak lewat berbagai aktivitas bersama yang bermanfaat.
Di tengah situasi darurat COVID-19 saat ini, orang tua diharapkan mampu mengajak anak melakukan kegiatan-kegiatan yang bermakna. Misalnya, berdiskusi bersama untuk lebih mengenal COVID-19, penularannya, gejalanya, dan cara menangkalnya.
Bisa juga mengajak anak membuat alat-alat yang bermanfaat dan sedang dibutuhkan di masyarakat. Seperti membuat hand sanitizer, membuat masker, dan sebagainya.
orang tua juga bisa membangun empati dan kepedulian anak kepada para pasien COVID-19, tenaga medis, hingga orang-orang yang mengalami kesusahan akibat wabah ini. Orang tua bisa mengajak anak untuk membantu atau berbagi kepada mereka yang mengalami kesulitan dan butuh pertolongan. Dengan begitu, orang tua bisa membuat kegiatan belajar di rumah yang benar-benar bermakna bagi anak-anaknya.
Peran guru dan orang tua memang mendasar dalam mendukung proses anak belajar di rumah. Keduanya mesti membangun kolaborasi demi memaksimalkan kegiatan belajar anak. Kreativitas guru dalam menghadirkan pembelajaran daring yang menarik dan menyenangkan akan sangat menentukan besarnya atensi siswa terhadap kegiatan belajar daring tersebut. Sedangkan pendampingan dan keaktifan orang tua dalam menemai anak akan menentukan sejauh mana kegiatan belajar di rumah akan bermanfaat dan bermakna.
Tag
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
-
Kartu Prakerja Catat Prestasi Signifikan Hingga Dapat Puja-puji Dunia
-
Dharma Pongrekun Sebut Penyebab Tanah Abang Sepi Akibat Pandemi Covid-19
-
Kawal Masyarakat Indonesia Selama Pandemi Covid-19, 10 Tahun Jokowi Catat Kemajuan Pesat Bidang Telemedicine
-
10 Tahun Jokowi, Indonesia Menjadi Negara yang Berhasil Menangani Pandemi Covid-19
News
-
Imabsi Gelar Kelas Karya Batrasia ke-6, Bahas Repetisi dalam Puisi
-
Jalin Kerjasama Internasional, Psikologi UNJA MoA dengan Kampus Malaysia
-
Bicara tentang Bahaya Kekerasan Seksual, dr. Fikri Jelaskan Hal Ini
-
Komunitas GERKATIN DIY: Perjuangan Inklusi dan Kesehatan Mental Teman Tuli
-
5 Hero Marksman Jungle Terbaik di META Mobile Legends November 2024
Terkini
-
Sinopsis Film The Sabarmati Report, Kisah Dua Jurnalis Mengungkap Kebenaran
-
Melawan Sunyi, Membangun Diri: Inklusivitas Tuna Rungu dan Wicara ADECO DIY
-
Melihat Jadwal Tur Linkin Park, Jakarta Satu-satunya Kota di Asia Tenggara
-
Ulasan Novel Seribu Wajah Ayah: Kisah Perjuangan dan Pengorbanan Ayah
-
Wajib Beli! Ini 3 Rekomendasi Cushion Lokal dengan Banyak Pilihan Shade