Semenjak merebaknya virus COVID-19 di Indonesia bulan maret silam, banyak instansi pendidikan yang gamang dengan perubahan yang diakibatkan wabah ini. Pendidikan tatap muka beralih ke pendidikan jarak jauh di semua lembaga pendidikan tidak terkecuali pesantren.
Pendidikan jarak jauh di pesantren jelas bukan kondisi ideal yang diharapkan. Proses transfer ilmu barangkali bisa dilakukan dengan bantuan media sosial dan video conference. Namun, proses pembentukan adab dan akhlak di pendidikan jarak jauh masih menimbulkan pertanyaan. Apakah pembentukan adab dan akhlak seorang santri bisa dilakukan melalui pembelajaran jarak jauh.
Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek Bukittinggi, sebagai salah satu pondok pesantren tertua dan terbesar di Sumatera, menunjukkan keseriusan pesantren dalam menyelenggarakan pendidikan jarak jauh masa pandemi covid-19.
“Kalau di pertengahan maret kita kaget, itu wajar. Sekarang kita tidak boleh kaget lagi. Sudah harus punya rencana untuk tahun ajaran baru” tutur pimpinan pondok, Ustadz H. Zaki Munawar, Lc.
Keseriusan ini dituangkan dengan pembentukan SATGAS COVID-19 Pondok Pesantren Sumatera Tahwalib Parabek Bukittinggi yang diketuai oleh Ustadz Taufik Hidayat, S.ThI. Selain itu, dilakukan pembagian ranah kerja yang jelas antar unit yang ada di Pondok Pesantren Sumatera Tahwalib Parabek Bukittinggi. Unit Madrasah fokus pada pembelajaran kurikulum sekolah. Sedangkan ibadah santri secara khusus dipantau dan dibina oleh unit asrama.
Dengan dirumahkannya santri, unit asrama kini fokus memantau kegiatan ibadah santri. Santri diminta untuk melaporkan kegiatan keagamaan seperti shalat wajib, shalat sunnah, hafalan quran, mengisi ceramah, adzan, dan imam di masjid lingkungannya.
“Usaha kita dalam membina ibadah santri masih sangat terbatas. Setidaknya dengan melakukan perekapan terhadap kegiatan ibadah santri, kita bisa melihat apakah selama ini ibadah yang dilakukan di pesantren masih sebatas ‘disuruh’ atau sudah menjadi ‘kebiasaan’ bagi para santri” ungkap Usatdz Herry Arif, S.E, koordinator asrama putra Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek Bukittinggi.
Tentu saja kegiatan pembelajaran tatap muka menjadi harapan instansi pendidikan khususnya pesantren. Demi mendekatkan diri pada hal itu, Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek telah melaksanakan beberapa kegiatan seperti pemetaan santri berdasarkan zona covid-19, pemanggilan 60 santri baru tingkat aliyah ke asrama, penyemprotan disinfektan di lingkungan pesantren, tes SWAB bagi seluruh santri baru, serta tes SWAB bagi seluruh guru dan karyawan.
“Mari kita berdoa sembari menunggu keputusan dari Kementrian Agama dan pihak yang berwenang dalam pengambilan keputusan sekolah di masa pandemi ini. Yang terpenting, kita jalankan segala ikhtiyar dan doa. Insyaallah kita telah berada di jalur yang benar” tambah Pimpinan Pondok. []
Tag
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Pesantren di Lumajang Didorong Jadi Motor Gerakan Lingkungan
-
DPR Dorong Pembentukan Ditjen Pesantren: Negara Serius Urus 350 Ribu Lembaga Pendidikan Agama?
-
Tempe Dibagi Lima, Sambal Direbutin: Cerita di Balik Nasi Hangat Pesantren
-
Miris! Nyaris Seluruh Masjid Milik Pemerintah Ternyata Tak Ramah Jemaah Disabilitas
-
Review Film Pembantaian Dukun Santet: Teror dengan Cerita yang Tergesa-gesa
News
-
Gemakan #SuaraParaJuara Versimu! Ikuti Kompetisi Menulis AXIS Nation Cup 2025, Menangkan Hadiahnya!
-
Berkesan! Angga Fuja Widiana Ubah Momen Bagi Rapor Jadi Ajang Perenungan
-
Mahasiswa AMIKOM Yogyakarta Angkat Kisah Desa Wunut Klaten Lewat Dokumenter
-
Dari Kampus ke Desa: Langkah Awal Mahasiswa UMBY Lewat Pembekalan KKN 2025
-
Tari dan Diplomasi Akademik di Medan, Beginilah AP2TPI Disambut
Terkini
-
Blak-blakan, Coach RD Ungkap Progres Persiapan Liga Indonesia All Star
-
4 Ide Gaya Harian Kece ala Carmen Hearts2Hearts yang Bisa Jadi Inspirasi
-
Jorge Martin Sudah Diizinkan Jalani Uji Coba, Bakal Tampil di Sachsenring?
-
Inginkan Jaminan Keselamatan bagi Malaysia U-23, Sebuah Kekhawatiran yang Berlebihan dari FAM
-
Review Film My Mom Jayne: Surat Cinta Mariska Hargitay untuk Sang Ibu