Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani | Riva Khodijah
Ilustrasi marah-marah di telpon (pexels/Moose Photos)

Setiap orang pasti pernah marah. Penyebabnya pun beda-beda. Ada yang karena sakit hati telah disakiti, kesal dengan perilaku seseorang, atau bisa pula karena harapan tidak sesuai kenyataan.

Marah memang hal yang manusiawi, namun jika hal ini sudah jadi kebiasaan, itu yang bahaya! Nggak hanya bisa membuat hubunganmu dengan orang lain jadi renggang, kebiasaan marah-marah juga bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

Berikut ini beberapa manfaat yang bisa kamu dapat jika sehari saja nggak marah-marah. Penasaran?

1. Menurunkan risiko serangan stroke

Mengutip laman Kementerian Kesehatan, penyakit stroke merupakan pembunuh nomor satu di Indonesia. Dan 1 dari 4 orang penduduk Indonesia mengidap stroke. Padahal, penyakit mematikan satu ini sebenarnya bisa dicegah. Salah satunya dengan tidak sering marah-marah.

Melansir Everyday Health, berdasarkan sebuah studi, selama dua jam setelah amarah seseorang meledak-ledak, kemungkinan terkena stroke akibat pembekuan darah di otak akan meningkat sebanyak tiga kali lipat.

Untuk mencegahnya, Mary Fristad, PhD, profesor psikiatri dan psikologi di Ohio State University menyarankan untuk mengenali apa yang bisa menjadi pemicu amarah sehingga meledak, kemudian carilah cara lain pengganti amarah, untuk bisa meresponnya dengan lebih positif.

Cobalah rutin melakukan teknik pernapasan dalam agar pikiran bisa lebih tenang, dan emosi lebih stabil. Dan supaya nggak jenuh, kamu bisa mengubah lingkunganmu. Misalnya dengan berjalan-jalan ke luar saat pagi hari.

2. Membuatmu bisa berpikir jernih

Orang yang marah, biasanya dikuasai emosi sehingga tidak mampu berpikir logis. Jika kamu mampu sehari saja, untuk menahan amarah, kamu bisa lihat bahwa masalah-masalah yang selama ini menggelayuti hidupmu dan tampak sangat berat ternyata nggak semengerikan itu.

Pikiran yang jernih membuatmu dapat mencari solusi yang terbaik. Otakmu tidak lagi tegang karena dikuasai amarah, ide-ide pun bermunculan.

3. Meningkatkan hubunganmu dengan orang sekitar

nggak ada satu pun orang yang senang bergaul dengan tukang marah-marah. Selain bisa membuat pusing siapa pun yang mendengarnya, orang yang senang marah-marah biasanya gampang menyakiti hati orang lain. Hal ini terjadi karena ia tidak bisa mengontrol emosinya.

Saat itu terjadi, kata-kata yang terucap pun tidak bisa ditarik kembali. Luka itu akan membekas meski orang tersebut telah memaafkan.

Dengan tidak gampang marah, hubunganmu dengan orang lain pun bisa meningkat. Orang jadi senang dan tidak takut mendekatimu. Rasa tenang dalam dirimu membuat mereka merasa nyaman.

4. Menghindari stres

Ketika marah, seseorang akan sulit untuk konsentrasi. Pikirannya akan terfokus pada obyek kemarahannya. Akhirnya nggak mood untuk mengerjakan tugas-tugas yang lain.

Tugas yang menumpuk tersebut, selanjutnya akan memicu mood kamu semakin drop. Karena stres dengan beban pekerjaan yang belum selesai.

Saat kamu tidak marah, pikiran jadi tenang, sehingga bisa fokus mengerjakan tugas-tugas. Selesainya tugas nggak hanya membuktikan profesionalitas kamu, tapi juga memberimu perasaan lega dan senang karena sudah berhasil menyelesaikan dengan baik dan tepat waktu.

5. Hidupmu jadi lebih tenang

It's not what happens to you, but how you react to it that matters

Namanya manusia, pastilah nggak jauh-jauh dari masalah. Tapi yang jadi persoalan bukan masalah itu sendiri, melainkan bagaimana cara kamu bereaksi.

Masalah yang dihadapi dengan marah-marah, walaupun masalah kecil, akan jadi besar. Dan ini membuat hidupmu jadi tampak rumit.

Sebaliknya, masalah besar pun, jika bisa dihadapi dengan tenang, tanpa harus mengeluarkan “urat”, akan mudah selesai. Hidupmu akan jadi lebih tenang. Minim drama!

Coba deh berlatih menahan amarah sehari saja. Niscaya akan banyak hal-hal baik yang mendatangimu. Semangat mencoba!

Riva Khodijah