Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Harry
Suasana hajatan yang digelar Kades Temuguruh saat masa penerapan PPKM Darurat di Banyuwangi. [Foto: Istimewa/Timesindonesia.co.id]

Viral-nya rekaman video hajatan pernikahan putri Kepala Desa Temuguruh, Kecamatan Sempu, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur yang berlangsung di Kantor Desa, menuai kecaman berbagai pihak.

Namun, pasca kejadian tersebut, tempat kerja pengunggah video dikabarkan malah disatroni oleh Sang Kepala Desa. Ironisnya, kedatangan Kades mencari pengunggah rekaman video hajatan yang berlangsung disaat pemberlakuan PPKM Darurat ini diduga tidak disertai dengan sikap bersahabat, bahkan lebih mengarah ke intimidasi.

Saat diwawancarai oleh beberapa awak media, ND (19) pengunggah video, mengaku telah didatangi oleh Kades Asmuni. Kedatangan Kades di tempat kerjanya awalnya menanyakan siapa yang mengunggah rekaman video hajatan tersebut.

Setelah ND memberikan jawaban bahwa dirinya hanya mengunggah di akun Instagramnya, Kades Asmuni mengatakan bahwa polisi sekarang sedang mencari pengunggah video yang lagi viral tersebut.

"Kades mendatangi saya dengan raut wajah marah. Nadanya sedikit keras dan matanya sampai kelihatan merah. Kades juga mengintimidasi saya dengan mengatakan bahwa saya dicari polisi. Saya tidak takut kok mas kalau dilaporkan ke polisi, karena saya merasa tidak menyalahi aturan. Malah yang saya takutkan justru kedepannya ada perlakuan yang tidak enak kepadanya. Karena Kades sempat ngomong ke saya seperti ini, yang penting saya sudah tahu siapa yang unggah video itu, dan sekarang sampean (anda) dicari polisi karena kasus ini menjadi viral," ucap ND sambil menirukan kata-kata Asmuni.

Menanggapi hal itu, Rizki Kurniawan SH, salah satu pentolan LSM yang ada di Banyuwangi sangat menyayangkan perilaku orang nomor satu di Desa Temuguruh tersebut.

"Jika benar terjadi intimidasi terhadap pengunggah video, itu sangat kita sayangkan. Harusnya Kepala Desa meminta maaf pada publik, bukannya malah mengintimidasi warga yang mengunggah video. Kades Asmuni sebaiknya menyadari kesalahannya yang sengaja menggelar acara resepsi pernikahan putrinya di Kantor Desa disaat sedang diberlakuannya PPKM Darurat," jelas Rizki.

Rizki juga menegaskan, akan membantu pendampingan jika pengunggah video tersebut terimidasi oleh Kades Asmuni, apalagi kalau masalah ini sampai masuk ke ranah hukum.

"Kami bersama gabungan rekan LSM lainnya siap mendampingi warga yang mengunggah video tersebut, jika hal ini masuk ke ranah hukum. Justru kami sangat berharap agar ulah Kades Asmuni yang menggelar acara resepsi pernikahan di Kantor Desa Temuguruh itu diusut secara tuntas agar tidak muncul lagi kejadian serupa dimasa pemberlakuan PPKM Darurat saat ini," tegas Rizki.

Namun sayangnya, sampai berita ini terpublikasi, Kepala Desa Temuguruh Asmuni tidak dapat dikonfirmasi.

Sebelumnya rekaman video resepsi pernikahan putri Kades Asmuni yang diselenggarakan pada hari Sabtu kemarin di Kantor Desa Temuguruh Kecamatan Sempu Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur, menjadi viral di grup WA dan Medsos. Bahkan rekaman video tersebut banyak menuai kritik dari netizen karena acara berlangsung disaat PPKM Darurat Jawa Bali diberlakukan.

Harry

Baca Juga