Cabang olahraga yang baru digelar pertama kalinya dalam pagelaran Olimpiade ini menjadi sorotan bagi banyak pecinta olahraga. Pasalnya, cabang olahraga Skateboard yang baru dipertandingkan pada Olimpiade Tokyo 2020 ini, sekaligus menjadi ajang bagi para atlet termuda belasan tahun hingga atlet usia lanjut yang baru memulai debutnya.
Momiji Nishiya, atlet muda asal Jepang yang baru saja berusia 13 tahun, memulai debutnya di olimpiade dengan sangat baik, meraih medali emas di cabang olahraga skateboard nomor women's street di Olimpiade Tokyo 2020.
Pesaing Nishiya di babak final juga masih tergolong sangat muda. Rayssa Leal, atlet asal Brazil juga masih berusia 13 tahun dan berada di peringkat kedua, peraih perak dalam cabang olahraga skateboard nomor women's street Olimpiade Tokyo 2020. Sedangkan peraih perunggu, Funa Nakayama asal Jepang juga masih berusia 16 tahun.
Sementara dari cabang olahraga skateboard nomor women's park, Sakura Yosozumi, atlet 19 tahun asal Jepang, berhasil memenangkan emas dalam putaran final. Ia mengukuhkan Jepang sebagai kekuatan baru dalam olahraga Olimpiade Tokyo 2020. Sakura Yosozumi merasa sangat bangga berhasil meraih medali emas pertamanya dalam ajang olimpiade.
Peraihan ini sekaligus medali emas ketiga untuk Jepang dalam cabang olahraga skateboard setelah Yuto (22) meraih emas di nomor men's street dan Nishiya, 13 tahun, merebut emas di women's street minggu lalu.
Pemuda masih menjadi bintang dalam pertandingan skateboard, atlet Jepang berusia 12 tahun, Kokona Hiraki, pesaing Sakura Yosozumi dalam women's park berhasil meraih perak setelah mencetak 59,04, hanya 1,05 poin di belakang rekan setimnya Yosozumi (19). Hiraki sekaligus menjadi peraih medali perak termuda dalam sejarah Olimpiade.
Para pemain skateboard asal Jepang bisa saja menyapu podium, tetapi Misugu Okamoto berusia 15 tahun, yang memimpin kelompok di babak penyisihan, gagal dalam tiga putarannya, dan menempati posisi keempat secara keseluruhan.
Adapun di posisi ketiga ditempati oleh Sky Brown, asal Britania Raya. Setelah melakukan putaran dan berhasil dengan skor 56,47 yang menempatkannya kembali ke podium untuk merebut perunggu.
Selain para atlet muda, ada pula skater-skater yang berusia lanjut yang turut tampil di Olimpiade Tokyo. Dikutip dari Olympics.com, Dallas Oberholzer dari Afrika Selatan berusia 46 tahun, baru pertama kali mencapai Olimpiade pertamanya dalam kompetisi skateboard men's park. Ada pula atlet Rune Glifberg asal Denmark, sudah mencapai 46 tahun, yang juga turut bersaing di nomor men's street.
Varian usia yang beragam dari atlet skateboard semakin mewarnai pesta olahraga terbesar di dunia ini. Meskipun atlet-atlet termuda dan tertua bukan hanya berasal dari cabang olahraga ini.
Di Olimpiade Tokyo 2020 ini, catatan rekor atlet termuda masih dipegang oleh Hend Zaza yang merupakan atlet tenis meja Suriah berusia 12 tahun. Sementara atlet tertua di Olimpiade kali ini adalah atlet berkuda Mary Hanna yang berusia 66 tahun asal Australia.
Meskipun dalam olimpiade kali ini banyak atlet muda yang memulai debutnya dalam olimpiade. Namun, untuk pemegang rekor atlet termuda di Olimpiade hingga saat ini masih diyakini menjadi milik atlet asal Prancis yang tidak diketahui namanya.
Menurut Komite Olimpiade Internasional, IOC, bocah laki-laki tersebut terlihat dalam sebuah foto pemberian medali di Olimpiade 1900 dan diperkirakan memiliki usia 7 hingga 12 tahun. Sedangkan atlet tertua di Olimpiade masih dipegang oleh Oscar Swahn, atlet menembak asal Swedia dalam Olimpiade tahun 1920, yang saat itu usianya telah mencapai 72 tahun.
Fakta di atas menjadi bukti bahwa ajang olahraga terbesar di dunia ini, terbuka untuk semua jenjang usia. Tidak ada batasan umur untuk ikut serta di Olimpiade, namun beberapa federasi olahraga internasional tetap memiliki batasan masing-masing.
Baca Juga
-
Ramai Dibicarakan, Apa Sebenarnya Intrusive Thoughts?
-
Menjamurnya Bahasa 'Gado-Gado' Sama dengan Memudarnya Jati Diri Bangsa?
-
7 Tips Efektif Menjaga Hubungan agar Tetap Harmonis saat Pacar PMS, Cowok Wajib Tahu!
-
Sering Merasa Lelah Akhir-akhir Ini? 5 Hal ini Bisa Jadi Penyebabnya
-
Kuliah sambil Healing, 2 Universitas Negeri Terbaik di Malang Versi THE WUR 2023
Artikel Terkait
-
Mix and Match: Rekomendasi Brand Streetwear Skena Skateboarding Fashionable
-
Tulang Keluar! Vincent Rompies Ungkap Cidera Parah Gara-gara Skateboard
-
Tulang Tangan Sampai Keluar dari Kulit, Vincent Rompies Kapok Main Skateboard
-
Asian Games 2022: Sanggoe Darma Tanjung Sumbang Medali Perak dari Skateboard
-
Dukung Perkembangan Skateboard Indonesia, Acara Back to Skate Digelar!
News
-
Satukan Dedikasi, Selebrasi Hari Guru di SMA Negeri 1 Purwakarta
-
Dari Kelas Berbagi, Kampung Halaman Bangkitkan Remaja Negeri
-
Yoursay Talk Unlocking New Opportunity: Tips dan Trik Lolos Beasiswa di Luar Negeri!
-
See To Wear 2024 Guncang Industri Fashion Lokal, Suguhkan Pengalaman Berbeda
-
Harumkan Indonesia! The Saint Angela Choir Bandung Juara Dunia World Choral Championship 2024
Terkini
-
PSSI Targetkan Timnas Indonesia Diperingkat ke-50 Dunia pada Tahun 2045 Mandatang
-
Review Gunpowder Milkshake: Ketika Aksi Bertemu dengan Seni Visual
-
Memerankan Ibu Egois di Family by Choice, Kim Hye Eun: Saya Siap Dihujat
-
3 Serum yang Mengandung Tranexamic Acid, Ampuh Pudarkan Bekas Jerawat Membandel
-
3 Varian Cleansing Balm Dear Me Beauty untuk Kulit Kering hingga Berjerawat