Gelombang kedatangan pemain naturalisasi yang masif di Timnas Malaysia belakangan ini mengundang kecurigaan dari para penikmat sepak bola kawasan Asia Tenggara.
Bagaimana tidak, setelah tak menunjukkan banyak hasil dari proses pendekatan yang mereka lakukan di kawasan benua Eropa, kini secara tiba-tiba, banyak pemain yang berdatangan ke skuat Harimau Malaya.
Terlebih lagi, "eksodus" para pemain tersebut juga berasal dari kawasan yang tak terduga, yakni Amerika Latin, yang jika dilihat dari kaca mata sejarah, merupakan wilayah yang memiliki kontak minim dengan kawasan Asia Tenggara, khususnya Malaysia.
Maka tak mengherankan jika pada akhirnya muncul dugaan-dugaan negatif terhadap fenomena tersebut, yang kesemuanya berujung pada tudingan bahwa Malaysia melakukan cara curang untuk bisa mendapatkan para pemain naturalisasi guna memperkuat Timnasnya.
Seakan gerah dengan beragam tudingan yang dialamatkan kepada mereka, induk sepak bola Malaysia, FAM pun angkat bicara.
Para pejabat yang kini berada di tubuh FAM, satu per satu memberikan klarifikasinya, yang mana mereka semua pada intinya menyampaikan hal yang sama, yakni tak ada kecurangan dalam proses naturalisasi tersebut.
Terbaru, sepertimana dilansir salah satu media kenamaan asal Vietnam, Soha.vn (4/7/2025), Sekretaris Jenderal FAM, Datuk Noor Azman Rahman memberikan penjelasan kepada khalayak bahwa pihaknya sudah melakukan proses sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh FIFA.
"Sampai hari ini, kami belum menerima surat dari AFC dan FIFA. Kami mematuhi semua aturan. Kami membantah semua pernyataan tersebut (merujuk pada rumor)," ujar pejabat nomor dua di tubuh federasi sepak bola Malaysia tersebut.
Jawaban tersebut disampaikan oleh Datuk Noor Azman Rahman saat banyak yang mempertanyakan keabsahan proses naturalisasi pemain yang mereka lakukan, termasuk para pemain yang diturunkan oleh Peter Cklamovski saat Malaysia menggulung Vietnam empat gol tanpa balas di Stadion Nasional Bukit Jalil pada babak Kualifikasi Piala Asia 2027 (10/6/2025) lalu.
Uniknya, klarifikasi yang dilakukan oleh Datuk Noor Azman Rahman ini ternyata bukanlah yang pertama dilakukan oleh pejabat teras FAM. Pasalnya, sebelum sang Sekjen melakukan penjelasan kepada khalayak ramai, Presiden FAM Datuk Joehari Ayub juga telah melakukan klarifikasi akan isu tersebut.
Menyadur keterangan yang ditulis oleh Soha, orang nomor satu di persepakbolaan Malaysia tersebut dengan tegas membantah segala rumor tentang naturalisasi yang beredar, dan menegaskan bahwa pihaknya telah mematuhi semua aturan FIFA selaku federasi sepak bola dunia, perihal syarat dan langkah-langkah untuk melakukan proses naturalisasi pemain.
Upaya klarifikasi terkait gonjang-ganjing proses naturalisasi pemain ini memang saat ini sangat perlu untuk dilakukan oleh kubu Malaysia. Pasalnya, jika tudingan ini terus bergulir dan terbukti bahwa mereka melakukan kecurangan dalam proses tersebut, maka hukuman berat sudah pasti akan mereka dapatkan dari FIFA.
Bukan hanya sanksi, hukuman yang akan diberikan kepada mereka juga berupa kekalahan 0-3 dari tim yang pernah mereka lawan, dan tentu saja pengurangan poin yang mereka dapatkan dari pertandingan yang melibatkan para pemain tidak sah tersebut.
Hukuman tersebut setidaknya pernah dialami oleh Timor Leste pada tahun 2017 lalu. Saat itu, negara pecahan Indonesia tersebut melakukan kecurangan besar-besaran dengan menaturalisasi 12 pemain asal Brasil, yang mana 9 di antaranya dimainkan sebanyak 29 pertandingan.
Alhasil, setelah FIFA melakukan penyelidikan dan terbukti apa yang dilakukan oleh Timor Leste tersebut melanggar aturan, induk sepak bola dunia itu pun mengganjar negara tetangga Indonesia itu dengan kekalahan dan denda yang kala itu mencapai 76ribu dollar.
Lantas, apakah dengan klarifikasi dari para pejabat FAM ini rumor tentang naturalisasi tidak sah yang dilakukan oleh Malaysia akan mereda? Tentu saja FIFA yang akan memutuskan hasilnya.
Baca Juga
-
Indonesia Sudah Otomatis, Bagaimana Perhitungan Rasio Kelolosan Tim-Tim ASEAN ke AFC U-17?
-
Dihuni 15 Pemain Kaliber Timnas Senior, Gerald Vanenburg Wajib Bawa Kembali Piala AFF U-23
-
Pemain Sepak Bola Nyambi Jadi Abdi Negara, Bukti Persepakbolaan Indonesia Belum Menjanjikan?
-
Piala AFF U-23: FAM Minta Jaminan Keamanan, Mampukah Suporter Indonesia Menjawab?
-
Media Vietnam Tanggapi Sembilan Pemain Keturunan Milik Timnas U-17, Tiga Pemain Disebut Istimewa
Artikel Terkait
-
Warga Jepang Protes Timnas Indonesia yang Gila-gilaan Lakukan Naturalisasi
-
Piala AFF U-23: FAM Minta Jaminan Keamanan, Mampukah Suporter Indonesia Menjawab?
-
Karang di Kalimantan Ungkap Dampak Penggundulan Hutan ke Laut Sejak 1950, Bagaimana Bisa?
-
Resmi! Ramadhan Sananta Gabung ke Klub Brunei Darussalam DPMM FC, Main di Liga Malaysia
-
Eks Pemain Liverpool Ngaku Tinggal di Bali, Bisa Dinaturalisasi?
Hobi
-
Momen Langka, Liga Indonesia All Star Diminta All Out Lawan Oxford United
-
Indonesia Sudah Otomatis, Bagaimana Perhitungan Rasio Kelolosan Tim-Tim ASEAN ke AFC U-17?
-
Dihuni 15 Pemain Kaliber Timnas Senior, Gerald Vanenburg Wajib Bawa Kembali Piala AFF U-23
-
Prestige Behind Futsal: Ketika Skill Bertemu Style, Wajah Lapangan Berubah
-
Beyond The Court: Futsal Gen Z sebagai Ajang Prestasi
Terkini
-
Ulasan Film Narik Sukmo: Ketika Tarian Jawa Jadi Gerbang Kutukan!
-
Dari Iklan ke Film: Bagaimana Media Membentuk Citra Perempuan?
-
Tayang 2027, Vin Diesel Ingin Paul Walker 'Muncul' di Fast and Furious 11
-
Infinix Hot 60i Resmi Rilis, HP Rp 1 Jutaan Bawa Memori Lega dan Chipset Helio G81 Ultimate
-
4 Sunscreen Mugwort Ampuh untuk Menenangkan Kulit Kemerahan Akibat Sinar UV