Scroll untuk membaca artikel
Munirah | Denisa Shafadila
Ilustrasi Nasi Tumpeng. (Pixabay/MielPhotos2008)

Hari Kemerdekaan yang jatuh setiap tanggal 17 bulan Agustus memang kerap kali dimeriahkan dengan acara-acara yang menarik. Mulai dari berbagai macam perlombaan, panggung hiburan, bahkan festival kuliner.

Berbicara tentang kuliner, beberapa makanan di bawah ini bisa dibilang merupakan makanan khas kemerdekaan, karena biasanya disajikan ketika tanggal 17 Agustus. Ada makanan apa saja itu?

1.Nasi Tumpeng

Bisa dibilang nasi tumpeng ini merupakan makanan wajib ketika hari kemerdekaan tiba. Nasi tumpeng yang kerap disajikan adalah yang berwarna kuning.

Nasi tumpeng ini memiliki makna sebagai ucapan rasa syukur atas suatu pencapaian. Biasanya nasi tumpeng ini disajikan dengan berbagai macam lauk yang gurih dan lezat, diantaranya ada ayam goreng, tempe, perkedel, dan telur dadar.

2. Klepon Merah Putih

Jika biasanya klepon identik dengan warna hijau, namun berbeda jika disantap pada hari kemerdekaan. Pada tanggal 17 Agustus biasanya klepon akan berwarna merah dan putih. Hal ini sesuai dengan warna bendera Indonesia. 

3. Bubur Merah Putih

Jika tadi sudah disebutkan klepon merah putih, ada juga bubur merah putih. Fungsi dari bubur merah putih ini sama dengan nasi tumpeng kuning, yakni biasanya disajikan untuk acara syukuran.

Di hari kemerdekaan, bubur ini disajikan sebagai wujud dari rasa syukur karena masyarakat kini sudah bisa merasakan kemerdekaan.

4. Rujak Natsepa

Sesuai dengan namanya, makanan ini memiliki cita rasa asam manis yang dipadukan dengan sambal rujak yang menggiurkan. Makanan ini berasal dari Ambon. Oleh karena kesegaran dan kelezatannya itulah, rujak natsepa cocok disajikan ketika hari kemerdekaan tiba.

Itulah keempat makanan yang biasanya disajikan saat hari kemerdekaan tiba. Beragamnya kuliner dari Indonesia ini seharusnya semakin membuat kita sebagai generasi penerus patut berbangga kepada negara sendiri. 

Selain itu, jangan lupa untuk selalu menjaga kekayaan, baik kekayaan budaya maupun sumber dayanya, sehingga kekayaan ini masih akan bisa dirasakan oleh anak cucu di masa depan kelak.

Denisa Shafadila