Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi satu-satunya lawan yang tersisa di kualifikasi Piala Asia U-23 grup G dengan melawan sang “tetangga selatan”, Australia. Bermain di tempat yang netral, tak hanya menjadikan Indonesia harus bermain tanpa dukungan penonton, namun juga harus menghadapi berbagai kendala.
Iya, berhadapan dengan Australia di Tajikistan, Indonesia setidaknya akan mendapatkan tiga tantangan yang harus ditaklukkan jika ingin mendapatkan hasil maksimal dan juga mengamankan satu slot di putaran final Piala Asia U-23 tahun depan.
Disadur dari beberapa sumber, seperti pssi.org dan juga bola.com, tiga tantangan yang harus ditaklukkan dengan baik oleh Ernando Ary Sutaryadi dan kawan-kawan adalah:
1. Suhu dan temperatur
Bermain di Tajikistan, tentu membawa permasalahan yang berkaitan dengan suhu dan temperatur. Seperti diketahui bersama, Indonesia yang berada di daerah khatulistiwa, memiliki iklim tropis, dan cenderung hangat.
Berbeda dengan Tajikistan yang berada di daerah sub tropis, suhu Tajikistan bisa menjadi panas, ataupun dingin, tergantung musim yang sedang berlangsung. Sayangnya, Timnas Indonesia akan bertanding di Tajikistan ketika negara tersebut sedang berada pada suhu yang relative dingin.
Dilansir dari laman samarkandtours.com, pada bulan Oktober ini, suhu tertinggi di Tajikistan hanyalah 24 derajat celcius, dan bisa turun hingga ke angka 7 derajat celcius. Benar-benar suhu yang dingin untuk orang-orang dari Indonesia.
2. Rumput sintetis
Selain masalah suhu, para penggawa Timnas Indonesia harus berhadapan dengan masalah lain di lapangan, yakni rumput sintetis. Memang, seperti kita ketahui, para pemain kita lebih familiar dengan lapangan yang memakai rumput asli daripada yang sintetis. Karena kurang terbiasa bermain di rumput sintetis, seringkali pemain Indonesia tak mampu menampilkan permainan terbaiknya di lapangan.
3. Pemain andalan gagal bergabung
Para pemain yang digadang-gadang akan menjadi tulang punggung tim, yakni Egy Maulana Vikri, Syahrian Abimanyu, dan Saddil Ramdani dipastikan tak bisa memperkuat skua Garuda Muda di laga babak kualifikasi melawan Australia mendatang. Dua nama pertama, tidak mendapatkan ijin dari klubnya karena tenaganya dibutuhkan klub masing-masing, sementara Saddil Ramdani, masih berkutat dengan cedera.
Nah, sebelum melawan Australia U-23 pada pertandingan penentuan, para pemain Indonesia dan tim pelatih harus bisa mengatasi tiga tantangan tersebut terlebih dahulu, karena jika ketiga tantangan itu telah berhasil ditaklukkan, bukan tak mungkin Australia pun akan berhasil ditundukkan dengan permainan yang ditampilkan anak-anak Garuda.
Baca Juga
-
Elegi Timnas Indonesia, Erick Thohir dan Jejak Mengenaskan Pelatih Skuat Garuda Pilihannya
-
SEA Games 2025: Tetap Saja Gagal meski Target Turun, Cara Unik Semesta Permalukan Federasi
-
Rekam Jejak Indra Sjafri di Tahun 2025: Tanda-Tanda Kegagalan Sudah Terlihat Sejak Awal Tahun!
-
Sejarah Buruk Terus Berulang, Indonesia Selalu Gagal ke Semifinal Jika Thailand Tuan Rumah!
-
Timnas Indonesia, SEA Games 2025 dan Kegagalan yang Hanya Berjarak 1 Gol Saja
Artikel Terkait
News
-
Cerita Ruangkan: Oase di Tengah Hustle Culture Bagi Para Pekerja Kreatif
-
Komunitas Aksaraya Semesta Bangkitkan Cinta Buku Fisik di Kalangan Gen Z
-
Stereotip Mekanik Kotor: Masih Relevankah di Era Modern?
-
Bukan Sekadar Musibah, Ini Alasan Ustadz Felix Sebut Perusak Hutan Pelaku 'Dosa Besar'
-
Teknologi Augmented Reality dalam Meningkatkan Pengalaman Belajar
Terkini
-
Sinopsis Sebelum Dijemput Nenek, Debut Horor Komedi Angga Yunanda
-
Debut Villain, Jang Nara Pancarkan Aura Dingin dalam Drama Taxi Driver 3!
-
Mairimashita Iruma-kun Season 4 Rilis Visual dan Trailer Festival Musik Arc
-
The Manipulated: Thriller Psikologis Penuh Dendam yang Wajib Ditonton
-
Koo Kyo Han dan Mun Ka Young Hadirkan Romansa Nostalgia Lewat Once We Were Us