Ljubljana, salah satu kota yang terbebas dari asap kendaraan bermotor di dunia. Ibu kota Slovenia ini sudah bebas dari mobil sejak 2007. Kebijakan ini dimulai saat mereka menggagas "Visi 2025" untuk membuat Ljubljana lebih hijau dan bersih serta bertanggung jawab terhadap lingkungan. Gagasan ini berbuah manis. Pada 2016, Ljubljana mampu menurunkan kader emisi hingga 70%.
Disadur dari Ljubljana.si, “Transport and mobility”, kebisingan akibat kendaraan pribadi pun turun dengan rata-rata 6dB. Ljubljana pun dinobatkan sebagai ibu kota hijau di benua Eropa. Apa sebenarnya yang dilakukan kota ini? Pemerintah kota Ljubljana merevitalisasi lahan tidak terpakai untuk membuka ruang terbuka hijau.
Mereka juga membuat fasilitas parkir bawah tanah dan memberikan layanan kavalir (kendaraan bertenaga listrik ramah lingkungan khas Ljubljana) secara gratis di area pejalan kaki.
Disadur dari Vice pada 19 Oktober 2021, Akademisi di Institute of Slovenian Ethnology, Sasa Poljak Isteni mengatakan untuk mencapai titik itu membutuhkan sedikit keberanian dan akal sehat, tetapi pada akhirnya keputusan yang tepat (untuk membuat Visi 2025) telah dibuat.
Bukan hanya di Ljubljana, baru-baru ini warga Paris turun ke jalan untuk merayakan "Paris respire sans voiture", atau 'Paris bernapas tanpa kendaraan bermotor'. Gerakan ini adalah sebuah prakarsa untuk mengubah Place de L'Etoile dan Evenue Des Champs-Elysees (jalur persimpangan yang mengelilingi Arc de Triomphe) jadi zona terlarang bagi mobil.
Rencananya, tahun depan Paris bakal jadi kota tanpa mobil setiap hari Minggu, antara pukul 11.00-18.00. Kebijakan kota tanpa mobil juga telah dicoba di Spanyol. Pada 2011, Pontevedra jadi kota pertama yang menerbitkan skema Metrominuto, yakni kebijakan mendorong warga berjalan kaki, dengan memperkirakan jarak dan waktu tempuhnya. Lantas, bagaimana cara agar konsep ini diadopsi oleh negara lain?
Ada beberapa hal penting untuk mencapai tata kelola kota seperti itu. disadur dari UNDP (United Nations Development Programme), selain pemerintah dan rakyat harus punya komitmen, sistem tata kelola kota sebaiknya mencerminkan budaya suatu negara. Pemerintah juga harus aktif melakukan pendekatan partisipatif kepada masyarakat. Kira-kira Indonesia sudah siap belum ya jadi negara bebas kendaraan bermotor?
Tag
Baca Juga
-
3 Film dan Drama Korea yang Diperankan Jeon Do-Yeon, Ada Kill Boksoon
-
3 Rekomendasi Anime yang Berlatar pada Abad ke-20, Kisahkan tentang Sejarah
-
3 Rekomendasi Anime Bertema Mafia, Salah Satunya Spy x Family
-
3 Rekomendasi Anime Gore Tayang di Netflix, Mana yang Paling Sadis?
-
3 Rekomendasi Film Bertema Bom Atom, Gambarkan Dampak Buruk Perang Nuklir
Artikel Terkait
-
7 Sumber Penghasilan Kris Dayanti, Masih Punya Ladang Cuan Meski Kalah di Pilkada Batu
-
Hotman Paris Beri Pandangan untuk Kisruh Donasi Agus Salim, Tegas Tidak Mendukung Pihak Ini
-
Menaksir Honor Kris Dayanti Sekali Manggung, Tetap Santai Meski Gagal Jadi Wali Kota Batu
-
Segini Kekayaan Kris Dayanti, Legawa Usai Gagal Jadi Wali Kota Batu
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
News
-
Satukan Dedikasi, Selebrasi Hari Guru di SMA Negeri 1 Purwakarta
-
Dari Kelas Berbagi, Kampung Halaman Bangkitkan Remaja Negeri
-
Yoursay Talk Unlocking New Opportunity: Tips dan Trik Lolos Beasiswa di Luar Negeri!
-
See To Wear 2024 Guncang Industri Fashion Lokal, Suguhkan Pengalaman Berbeda
-
Harumkan Indonesia! The Saint Angela Choir Bandung Juara Dunia World Choral Championship 2024
Terkini
-
Jadi Dokter Hewan, Ini Detail Karakter Na In Woo di Drakor Motel California
-
3 Lawan Terkuat Dihadapi Bajak Laut Rambut Merah di Final Saga One Piece
-
Memeluk Pikiran yang Berkecamuk dalam Lagu Taeyon Letter to Myself
-
Shin Tae-yong Sebut Marselino Ferdinan Bisa seperti Son Heung-min
-
Novel 'Dua Belas Pasang Mata', Pengabdian Guru di Tengah Krisis Peperangan