Pasti kamu pernah melakukan sesuatu kesalahan dikarenakan kamu tidak teliti. Alhasil, kamu sangat kesal dan akhirnya justru menyalahkan diri sendiri.
Kita pun selalu berharap akan menjalani keseharian yang mulus tanpa ada permasalahan. Namun pada nyatanya, terkadang harapan yang kita inginkan tidak sesuai dengan realitanya. Oleh karena itu, kamu perlu belajar mengikhlaskan dan berkata “It’s okay” untuk dirimu sendiri, seperti 4 kondisi di bawah ini yang bisa kamu coba!
1. Kamu telah berbuat baik, namun tidak diapresiasi
Berharap imbalan atau pamrih ketika telah berbuat baik pada orang lain sebaiknya kamu hindari. Namun, setidaknya kamu merasakannya sedikit saja agar dapat memotivasi dan merasa dihargai.
Namun nyatanya, tidak semua orang menyadari bahwa hal tersebut sangatlah penting. Jika sudah seperti itu, maka kamu bisa berkata “It’s okay” untuk dirimu sendiri. Walaupun kebaikanmu tidak digubris oleh orang lain, yang terpenting kamu jangan pernah kapok untuk berbuat baik kepada orang-orang yang membutuhkan bantuanmu.
2. Harapanmu dipatahkan oleh kegagalan
Harapan adalah hal yang sangat diperlukan untuk mendorong kita agar tetap termotivasi. Sehingga, kita akan rela kelelahan demi mewujudkan harapan yang diinginkan.
Namun ketika harapanmu dipatahkan oleh kegagalan, memanglah sangat menyakitkan dan membuatmu terpuruk. Bagaimanapun juga, It’s okay hal tersebut terjadi padamu, daripada kamu tidak mencoba sama sekali dan bisa belajar memahami makna dari bekerja keras.
3. Disaat teman-temanmu sudah mapan, tapi kamu masih tertatih-tatih
Salah satu hal yang membuat mental kita down, yaitu ketika melihat teman-temanmu telah mapan dengan kehidupan yang mereka jalani. Sementara, dirimu masih perlu berjuang dan tertatih-tatih demi menggapai tujuan dalam hidupmu.
Supaya kamu tidak terjerumus pada kesedihan, maka ikhlaskan keadaanmu dan berkata, “It’s okay” jika kondisimu tidak selayaknya mereka. Namun, hal yang terpenting adalah kamu tidak putus asa untuk terus berusaha meraih cita-cita walaupun harus tertatih-tatih sekali pun.
4. Ketika meminta pertolongan kepada orang lain
Mungkin kamu telah terdidik untuk tidak selalu ketergantung dengan orang lain sehingga membuatmu menjadi sosok yang mandiri. Hal inilah yang membuatmu kerap kali kesulitan jika sedang ada permasalahan untuk meminta pertolongan kepada orang lain.
Perlu diingat, ketika kamu sedang kesulitan, meminta bantuan bukan tandanya kamu lemah. It’s okay untuk melakukannya, karena tidak semua hal bisa dikerjakan seorang diri.
Jika kamu bisa menerima kondisi dirimu dengan ikhlas meskipun sedang ada permasalahan dalam hidup, maka hidupmu akan jauh lebih tenang dan semangat menghadapinya.
Tag
Baca Juga
-
4 Trik Jitu Biar Hidupmu Tidak Penuh Drama, Jadi Lebih Happy!
-
4 Trik Jitu Hadapi Rekan Kerja yang Suka Mengatur, Harap Bersabar!
-
Mantan yang Baik Tidak Melakukan 4 Hal Ini setelah Putus Denganmu
-
4 Tips Biar Masalah dalam Hubungan Asmaramu Tidak Dicampuri oleh Orang Lain
-
4 Hal yang Wajib Kamu Miliki Agar Tidak Cemburu Buta dengan Pasangan
Artikel Terkait
-
Kembali Diperbincangkan, Teman dan Rekan Sebut Mental Justin Bieber Kacau
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
-
Tips Hemat Beli Skincare, Tetap Glowing di Tengah Ekonomi Gonjang-ganjing
-
Dear Pak Prabowo! Orang RI Kini Cemas, Mau Belanja Kudu Mikir 1.000 Kali
-
Kala Masyarakat Beralih Investasi Emas di Tengah Ketidakpastian Ekonomi
News
-
Lawson Ajak Jurnalis dan Influencer Kenali Arabika Gayo Lebih Dekat
-
Resmi Cerai, Ini 5 Perjalanan Rumah Tangga Baim Wong dan Paula Verhoeven
-
Mahasiswa PPG FKIP Unila Asah Religiusitas Awardee YBM BRILiaN Lewat Puisi
-
Jobstreet by SEEK presents Mega Career Expo 2025: Temukan Peluang Kariermu!
-
Sungai Tungkal Meluap Deras, Begini Nasib Pemudik Sumatra di Kemacetan
Terkini
-
Asnawi Mangkualam Perkuat ASEAN All Stars, Erick Thohir Singgung Kluivert
-
Cinta dalam Balutan Hanbok, 4 Upcoming Drama Historical-Romance Tahun 2025
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Stray Kids Raih Sertifikasi Gold Keempat di Prancis Lewat Album HOP
-
Ulasan Novel 1984: Distopia yang Semakin Relevan di Dunia Modern