Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Muhammad Hafizh Ramadhan
Kamala Harris. (Instagram.com/@kamalaharris & ANTARA FOTO/REUTERS/Steve Marcus/ama/cfo)

Wakil Presiden AS, Kamala Harris jadi salah satu pejabat yang memilih untuk memakai headphone kabel daripada headphone bluetooth. Tiga mantan pembantu kampanyenya mengungkapkan bahwa hal itu dilakukan Harris karena kekhawatirannya terkait keamanan koneksi Bluetooth.

Menurut ajudannya, pada pertarungan senat 2016, Harris lebih suka mengirim SMS daripada email dengan alasan yang sama. Pakar keamanan siber mengatakan para politisi dan kalangan VIP lainnya mungkin akan cenderung menghindari Bluetooth. Sebab, kelemahannya yang dapat diretas dan mengancam keamanan informasi yang dikirim maupun diterima.

Pada 8 Desember 2021 CNET melansir, Clay Miller seorang CTO (Chief Technology Officer) SyncDog, yang berfokus pada keamanan seluler mencatat bahwa koneksi Bluetooth dapat di-hack untuk mengendalikan perangkat dan memasang kode berbahaya yang memungkinkan peretas mendengar percakapan di telepon dengan mengubah telepon menjadi mikrofon rahasia.

Jason Kent, hacker asal Cequence Security mengatakan Bluetooth dapat digunakan untuk mengeskploitasi kerentanan keamanan pada ponsel karena bisa mengekstrak informasi penting dari sana. Menurut Chuck Everette, direktur advokasi keamanan siber Deep Instinct, penjahat juga bisa memanfaatkan pemindaian Bluetooth untuk menemukan perangkat dan mencurinya.

Saat ini, Bluetooth memang sangat berguna, terutama untuk teknologi nirkabel. Di sisi lain, tentu ada beberapa risiko keamanan dan serangan yang bisa terjadi seperti BlueSmacking, yaitu perangkat yang akan ditransfer data-data yang sangat besar dan bisa menyebabkan eror atau kerusakan pada perangkat.

Lalu, ada BlueJacking atau gampangnya pembajakan, biasanya itu dilakukan untuk mengirimkan spam iklan pada tergetnya. Spam bisa berupa phishing, yaitu pengirim menyamar menjadi lembaga kepercayaan target untuk melakukan penipuan agar target mengklik tautan web berisi malware berbahaya dan memasukkan data pribadi, sehingga bisa menginfeksi perangkat target.

Selanjutnya, ada BlueSnarfing, yaitu pembajak yang dapat mengambil data penting dari target. Lalu yang menyeramkan adalah BlueBugging atau penyadapan untuk mengeksploitasi perangkat target. Jadi, apa yang dilakukan untuk menghindari risiko tersebut?

Perlu diingat, dasarnya Bluetooth memerlukan jarak yang dekat untuk bisa terdeteksi, sehingga kamu tidak perlu khawatir dengan peretasan jarak jauh.

Namun, yang perlu diperhatikan sebaiknya kamu menghindari penggunaan Bluetooth untuk bertukar informasi pribadi. Jangan sekali-kali menerima permintaan hubungan dengan perangkat yang tidak dikenal dan yang terpenting jangan lupa mematikan Bluetooth saat tidak digunakan.

Muhammad Hafizh Ramadhan