Korea Selatan kembali mencatatkan rekor terbaru kasus COVID-19 di tengah gelombang varian omicron pada Jumat (28/1/2022). Angka kasus harian COVID-19 di Korea Selatan meningkat pesat karena penyebaran varian omicron sangat cepat.
Kantor Berita Yonhap melansir, Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KDCA) melaporkan 16.069 kasus baru COVID-19, termasuk 15.849 kasus lokal. Total kasus COVID-19 di Korea Selatan saat ini mencapai 793.582 kasus.
Angka kasus harian COVID-19 di Korea Selatan meningkat lebih dari empat kali lipat sejak 17 Januari 2022, ketika jumlah kasus harian COVID-19 awalnya berada di sekitar 3.800 kasus.
Korban meninggal akibat COVID-19 di Korea Selatan mencapai 6.678 korban jiwa, naik sebesar 24 korban jiwa dari Kamis (27/1/2022). Tingkat kematian COVID-19 di Korea Selatan kini mencapai 0,84 persen.
Namun, jumlah pasien COVID-19 yang kritis di Korea Selatan kini menurun menjadi 316 orang, turun 34 orang dari hari sebelumnya.
Badan Kesehatan Publik Korea Selatan memprediksi infeksi COVID-19 dapat melonjak hingga 100.000 kasus per hari dalam beberapa minggu ke depan.
Tempat tes COVID-19 yang didirikan di pusat kesehatan masyarakat dan rumah sakit besar akan mengadopsi tes rapid antigen mandiri dan tes polymerase chain reaction (PCR).
Masyarakat Korea Selatan dapat memilih tes COVID-19 yang ingin diambil, tetapi orang yang berusia di atas 60 tahun atau masuk dalam kelompok berisiko tinggi akan diprioritaskan untuk tes PCR.
Mulai Kamis pekan depan, rumah sakit dan klinik setempat di Korea Selatan juga akan memberikan alat tes mandiri, meresepkan obat seperti pil Paxlovid, dan menangani pasien yang menjalani pengobatan di rumah.
"Kami pada akhirnya akan mengubah sistem medis untuk merespons COVID-19 ke dalam sistem medis sehari-hari daripada sistem medis khusus yang terpisah," jelas Menteri Kesehatan Korea Selatan Kwon Deok-cheol.
"Ini adalah transisi yang tak terhindarkan untuk mengurangi kasus parah dan kematian, dengan berfokus pada diagnosis cepat dan pengobatan untuk kelompok berisiko tinggi dengan sumber daya terbatas yang tersedia," lanjut Kwon Deok-cheol.
Pemerintah Korea Selatan sedang dalam pembicaraan dengan komunitas medis untuk mendorong sebanyak 1.000 klinik lokal untuk berpartisipasi dalam tes dan pengobatan COVID-19.
Baca Juga
-
3 Rekomendasi Website Kumpulan Sound Effect untuk Bahan Edit Video Lucu
-
Mengunjungi Murame Buaran, Restoran Masakan Jepang dengan Harga Terjangkau
-
Negaranya Dituduh Kanibal, PM Papua Nugini Kesal atas Ucapan Joe Biden
-
PVMBG Minta Evakuasi Masyarakat yang Ada di Radius 6 km dari Gunung Ruang
-
Rekan Setim Juara MotoGP AS 2024, Aleix Espargaro Apresiasi Vinales dan Aprilia
Artikel Terkait
News
-
Edukasi Peziarah, Mahasiswa KKN Arab Saudi Resik-Resik Jabal Khandamah
-
Konservasi Air Mendesak, Pakar Sebut Pemerintah Gagal Capai Target Iklim
-
Spektakuler! UPH Festival 2025 Bangkitkan Iman dan Karakter Mahasiswa Baru
-
Karnamereka Rilis Album Terbaru "Fortune", Sebuah Cerita tentang Harapan hingga Persahabatan
-
Merdeka Bukan Soal Berburu Diskon, Tapi Bebas dari Sampah dan Polusi
Terkini
-
Bojan Hodak Akui Chemistry Persib Bandung Belum Padu, Imbas Perombakan?
-
Chanyeol Ungkap Suasana Damai di Teaser MV Lagu Happy Accident (Feat. SOLE)
-
Suara Kritis untuk Omnibus Law: Di Balik Janji Manis Ada Kemunduran Hijau
-
Ulasan Novel A Farewell To Arms: Kisah Tentang Perang, Cinta, dan Kesetiaan
-
Manakah Lore yang Lebih Kaya Antara Lord of the Mysteries dan One Piece?