Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Haqia Ramadhani
Ilustrasi berpegangan tangan (pixabay)

Baru-baru ini beredar video dua santri yang diduga ketahuan pacaran dihukum dengan disiram air selokan. Seperti diketahui bahwa pondok pesantren melarang para santrinya untuk berpacaran. 

Apabila ada santri yang melanggar aturan tersebut, pihak pondok pesantren akan memberikan hukuman. Setiap pondok pesantren mempunyai ketentuan hukumannya masing-masing. 

Unggahan video dari akun media sosial Instagram video_medsos memperlihatkan hukuman yang diberikan sebuah pondok pesantren kepada santri yang diduga ketahuan pacaran.

"Anak santri pasti paham nih," tulis pengunggah sebagai keterangan video seperti dikutip oleh Yoursay.id, Sabtu (09/04/2022). 

Rekaman video menunjukkan dua orang santri pria dan wanita duduk jongkok di halaman pondok pesantren. Kedua santri yang duduk jongkok itu akan dihukum. 

Mereka diduga ketahuan berpacaran saat di pondok pesantren. Hukuman yang diberikan pondok pesantren bagi dua santri tersebut yakni menyiramnya dengan air selokan. 

Seorang pria bertugas untuk melaksanakan hukuman bagi dua santri ini. Pria itu mengambil air selokan yang ada di wadah besar dengan ember. 

Pria ini kemudian menyiram dua santri yang diduga ketahuan pacaran dengan air selokan di ember satu per satu. Santri wanita yang pertama kali disiram dengan ai selokan tersebut dilanjut santri pria. 

Proses Hukuman

Dua santri diduga ketahuan pacaran disiram air selokan (Instagram/ video_medsos)

Proses hukuman dua santri yang ketahuan pacaran ini disaksikan oleh santri lainnya. Proses hukuman itu sendiri dilaksanakan pada malam hari. 

Baru beberapa jam diunggah, video tersebut sudah mendapatkan 16, 4 ribu tayangan di reels Instagram. Warganet memperdebatkan hukuman disiram air selokan bagi santri yang ketahuan pacaran.

Ada warganet yang tidak setuju dengan hukuman tersebut sebab disaksikan santri lain. Ada pula warganet yang berpendapat bahwa hukuman demikian sudah sesuai dengan kesalahan santrinya. 

"Kalau cuma pacaran itu lumrah namanya remaja. Jangan dihukum di malu-maluin depan orang banyak. Kecuali kepregok lagih zina enggak masalah dibegitukan," ujar seorang warganet. 

"Inilah kenapa peradaban di pesantren susah maju kayak sekolah internasional. Mental muridnya saja dirusak dengan menyebarkan aibnya nauzubillah," komen yang lain. 

"Ada sebab ada akibat. Siap melanggar siap pula menerima hukuman. Jadi ingat kena hukum di pondok dulu," tanggapan warganet yang setuju.

"Hanya anak pesantren yang tahu makna dari semua ini, semoga bisa ambil hikmahnya," imbuh lainnya. 

Haqia Ramadhani