Sebagai wujud nyata untuk memberikan kontribusi langsung kepada masyarakat, maka dari itu mahasiswa Universitas Pamulang Prodi Akuntansi S1 melaksanakan program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) pada Minggu (29/05)
Kegiatan PKM ini dilakukan di Pondok Pesantren Raudhotul Huffazh, Tangerang Selatan. Kegiatan ini diisi dengan pelatihan membuat kerajinan paper bag oleh mahasiswa-mahasiswi Universitas Pamulang yang beranggotakan Adellia Fahreza Kelana, Fitri Eliawati, Tika Jahrotun Upus dan Ari Kartono Zebua serta kegiatan ini diawasi oleh dosen pendamping yaitu Bapak Yulianto, S.E., M.M.
Sampah merupakan sisa dari kegiatan yang dilakukan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini sampah dapat diklasifikasikan menjadi sampah organik dan sampah anorganik, sampah plastik termasuk sampah anorganik yang sulit terurai dan memerlukan pengelolaan khusus.
Dalam siklus hidupnya, sampah plastik memiliki umur sekitar 450 hingga 1000 tahun agar dapat terurai dan membaur dengan tanah. Tingginya penggunaan plastik sebagai tas belanja akan menghasilkan timbunan-timbunan sampah yang sangat besar jumlahnya. Secara internasional Worst Plastic Offenders, Negara Indonesia merupakan Negara penyumbang sampah plastik terbesar kedua setelah China. Menurut hasil studi dari University of Georgia diperkirakan 322 juta ton sampah plastik dibuang setiap tahun ke laut di sekitar Indonesia.
Melihat angka tingginya kontribusi Negara ini dalam menghasilkan sampah maka dengan adanya kegiatan PKM ini bertujuan untuk mensosialisasikan upaya pengurangan sampah plastik melalui bentuk kerajinan paper bag. Sebagai alternatif dari penggunaan sampah plastik, Paper Bag juga merupakan salah satu solusi untuk menekan jumlah sampah kantong plastik.
Kegiatan PKM ini diikuti oleh anak-anak usia sekolah dan masyarakat sekitar dalam membuat dan menghias tas ramah lingkungan (paper bag), mereka berlomba-lomba untuk mengkreasikan diri mereka masing-masing.
Kegiatan ini memiliki tujuan agar anak usia sekolah maupun masyarakat sekitar pada khususnya akan dapat mengasah dirinya, menanamkan karakter terhadap keperdulian lingkungan dan untuk mengeluarkan ide-ide yang ada di dalam pikirannya untuk dituangkan ke dalam seni. Bahan-bahan yang digunakan juga sangat mudah dicari dan tidak berbahaya untuk anak-anak, seperti tas kraft, Stiker yang bisa ditempel untuk menghias paper bag, tali kur, gunting, dan lem.
Harapannya dengan adanya kegiatan yang dilaksanakan ini, akan menumbuhkan banyak manfaat terutama dalam nilai kepedulian terhadap lingkungan.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Peduli Lingkungan: Tanggung Jawab Bersama Melalui Gotong Royong
-
Lawan atau Kawan? Cara Menjinakkan Skripsi Tanpa Terlalu Banyak Berpikir
-
Jangan Kaget, Ini 5 Fakta Jurusan Kedokteran yang Jarang Diketahui
-
Penggunan Sistem Sirkular Dinilai Pelaku Industri Bisa Kurangi Sampah Plastik
-
5 Daftar Student Exchange Buat Tahun 2025: Syarat, Benefit dan Deadline
News
-
Wealth Building Masterclass: Membangun Kekayaan dan Meraih Kebebasan Finansial Lewat Saham di Tahun 2025
-
Hadapi Rendahnya Minat Beli Gen Z, Cemara Trashion Lakukan Ini agar Terus Eksis
-
Membludak! Floating Market Pertama di Surabaya Diserbu Pengunjung
-
Satukan Dedikasi, Selebrasi Hari Guru di SMA Negeri 1 Purwakarta
-
Dari Kelas Berbagi, Kampung Halaman Bangkitkan Remaja Negeri
Terkini
-
Sistem Zonasi Sekolah: Antara Pemerataan dan Tantangan yang Ada
-
3 Varian Serum dari COSRX Ampuh Kecilkan Pori-Pori dan Hidrasi Kulit Kering
-
Rasanya Istimewa, Sensasi Kuliner di Kedai Nasi Nikmat Kota Jambi
-
Eks-Kapten Timnas U-19 Akui Sulit Ikuti Porsi Latihan Bersama STY, Mengapa?
-
Review Buku Sebuah Kota yang Menculik Kita, Fenomena Sosial dalam Bingkai Puisi