Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Haqia Ramadhani
Bem Fisip Unair menanggapi akun Instagram unaircantik1954 dan gantengeunair. (Instagram/bemfisipunair)

Keberadaan akun media sosial yang mengunggah foto-foto mahasiswi dan mahasiswa berwajah goodlooking kebanyakan kampus memilikinya. Tak terkecuali dengan kampus besar yang ada di Jawa Timur ini, Universitas Airlangga. 

Keberadaan akun tersebut menimbulkan keresahan terhadap isu sosial standar kecantikan. Berawal dari pesan keresahan seorang anonim yang disampaikan di Twitter airlanggafess, BEM Fisip Unair menanggapi keberadaan akun Instagram unaircantik1954 dan gantengeunair.

Melalui unggahan di akun Instagram resminya BEM Fisip Unair melihat keberadaan akun unaircantik1954 dan gantengeunair sebagai objektifikasi, glorifikasi seksisme, dan toxic beauty standard, Selasa (14/06/2022). 

"Dosa-dosa Akun Unaircantik1954: Apakah Etis Keberadaannya di Ruang Akademik?" tema isu yang diangkat seperti dikutip oleh Yoursay.id, Rabu (15/06/2022). 

Kemunculan akun semacam unaircantik1954 merupakan objektifikasi perempuan. Para admin akun tersebut membuat instastory foto perempuan beserta fitur rating Instagram. 

Instastory demikian menjadikan perempuan sebagai barang yang bisa dinilai orang asing yang tidak mereka kenal. Bahkan menggiring perempuan pada posisi subordinasi dan pelabelan negatif. 

Poin kedua tanggapan BEM Fisip Unair yang kedua terhadap akun unaircantik1954 dinilai sebagai glorifikasi seksisme. Kemunculan akun unaircantik1954 dan gantengeunair melanggengkan toxic beauty standard. 

Akun seperti ini mengelompokkan siapa yang 'cantik' lebih baik daripada orang 'jelek'. Hal tersebut membuat beauty privilege semakin langgeng.

Dampak lainnya yakni memberikan perasaan insecure pada mereka yang dianggap tak memiliki fisik sesuai standar kecantikan foto orang-orang dalam unggahan akun ini.

Dukungan Publik

Langgengnya toxic beauty standard. (Instagram/bemfisipunair)

Akun-akun ini juga secara tidak langsung berisiko untuk menyebarkan data pribadi. Kekhawatiran tersebut bisa berujung pada kerentanan pelecehan seksual terhadap mahasiswa dan mahasiswi yang fotonya diunggah di sana. 

"Pencantuman nama, fakultas, hingga tahun angkatan menyebabkan data pribadi mahasiswi yang bersangkutan dapat dengan mudah disalahgunakan hingga adanya probabilitas mereka menerima direct messages yang mengarah pada pelecehan seksual," papar BEM Fisip Unair. 

Tanggapan BEM Fisip Unair terhadap akun unaircantik1954 dan gantengeunair mendapatkan dukungan dari publik. 

"Naikin engangement lewat foto-foto cewek cantik biar bisa ngasilin duit dari pp. Ujung-ujungnya tetap buat personal interest wkwk," komentar seorang warganet. 

"Keren banget, akhirnya ada yang ngebahas ini!" sahut yang lain.

"Keren Fisip, report saja akun kayak begini nder dari awal sejak adanya akun-akun mahasiswa cantik atau ganteng aku ngerasa kayak ada yang salah," ujar lainnya. 

"Lagian buat apaan sih bikin akun kayak begitu? Mending bikin akun buat mahasiswa atau mahasiswi yang berprestasi ya enggak sih," timpal warganet yang lain. 

Hingga artikel ini disusun, akun Instagram unaircantik1954 sudah tidak ada. 

Haqia Ramadhani