Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Haqia Ramadhani
Mahasiswa Indonesia ini bagikan culture shock yang dialaminya saat tinggal di Mesir. (TikTok/ zahidsamosir)

Kultur yang dimiliki oleh setiap negara sama dengan lainnya tentu berbeda. Perbedaan kultur disetiap negara membuat orang asing yang baru saja menetap di sana akan beradaptasi dengan hal-hal baru. 

Alhasil, orang-orang asing ini akan mengalami yang namanya 'culture shock' atau gegar budaya. Baru-baru ini seorang mahasiswa Indonesia yang melanjutkan pendidikan di Mesir bercerita tentang culture shocknya di sana. 

Melalui akun media sosial TikToknya zahidsamosir menceritakan tentang culture shocknya tinggal di Mesir. Zahid menyebutnya bukan mengenai 'culture shock' tetapi 'culture ngakak' dan 'culture takjub'. Zahid menyebutnya 'culture ngakak' dengan mengaitkan sejarah Raja Firaun di Mesir. 

"Gue sebut culture ngakak karena gue sebutnya orang-orang Mesir kebanyakan mempunyai genetik turunan tulangnya kuli Firaun yang bangun Piramid," ungkapnya seperti video viral yang dikutip oleh Yoursay.id, Senin (22/08/2022). 

Sementara, sebutan tentang 'culture takjub' sebab dirinya tidak menyangka ada kebiasaan unik di Mesir yang tak disangka ada. Culture shock yang pertama yakni mengenai delivery kulkas. 

Ketika dia dan temannya memesan kulkas meminta untuk dikirimkan ke kos mereka di lantai lima. Siapa sangka apabila kulkas tersebut dikirim dengan cara manual. 

Culture Shock Tinggal di Mesir

Culture shock orang Indonesia ketika tinggal di Mesir. (TikTok/ zahidsamosir)

Ada seorang kuli sendirian memanggul kulkas untuk diantarkan naik lewat tangga. Kuli itu memanggul kulkas tanpa bantuan tali di punggungnya. 

"Kulkas kita diangkat pakai punggung seorang tanpa tali atau pengaman ataupun dibantu temannya gotong royong. Benar-benar seorang diri," kata Zahid. 

Culture shock yang kedua yakni sewaktu ada kejadian kecelakaan. Seringkali Zahid menemui ada orang ditabrak mobil atau bus kemudian terlempar beberapa meter. 

Orang yang tertabrak ini langsung bangun kemudian berjalan pergi begitu saja. Culture shock yang ketiga yakni mengenai pakaian orang-orang Mesir ketika salat Ied. 

Jika di Indoensia atau Arab orang sewaktu salat Ied akan mengenakan gamis atau baju koko. Namun, orang Mesir justru memakai baju santai. 

"Pakaian mereka pas ibadah pas salat bahkan pas salat ied pakai jeans dan kemeja, baju polo, kaos oblong dan trening itu saja," ucapnya. 

Haqia Ramadhani