Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | M. Fuad S. T.
Hokky Caraka Timnas U-20 (Twitter/@pssi)

Laga perdana Timnas Indonesia U-20 di pentas kualifikasi Piala Asia U-20 melawan Timor Leste berakhir dengan manis. Pada laga pembuka bagi anak asuh Coach Shin Tae Yong di stadion Gelora Bung Tomo tersebut, Kakang Rudiyanto dan kawan-kawan berhasil mengatasi perlawanan sang rival dengan skor mencolok, empat gol tanpa balas.

Pada pertandingan tersebut, striker masa depan Indonesia, Hokky Caraka menjadi aktor antagonis pertahanan lawan dengan trigol yang dia sumbangkan pada menit ke-12, 39 dan 49, sementara satu gol lainnya disumbangkan oleh Rabbani Tasnim beberapa menit menjelang bubaran laga.

Meski mampu menang besar, namun hasil positif tersebut sedikit ternoda dalam penilaian warganet. Bukan permasalahan yang berkaitan dengan teknis permainan skuat Garuda Nusantara, namun lebih ke tingkah polah para komentator yang memandu jalannya laga. Sekadar informasi, di laga pembuka bagi Timnas Indonesia U-20 tersebut, komentator yang bertugas adalah Valentino Simanjuntak dan juga Bung Kusnaeni.

Warganet beranggapan, dalam memandu laga tersebut, kedua komentator seringkali membahas hal-hal yang tak penting dan tidak ada hubungannya dengan pertandingan. Bahkan di beberapa kesempatan, keduanya membahas mengenai privasi pemain. Sontak saja hal tersebut membuat para komentator laga timnas U-20 banjir kecaman dari para warganet.

Bagi sebagian warganet, apa yang diucapkan oleh Valentino Simanjuntak dan Bung Kus memang mengganggu jalannya pertandingan. Bagaimana tidak, di sepanjang laga, keduanya tak sungkan untuk saling berbalas komentar mengenai hal-hal yang sifatnya pribadi dari para pemain. Mulai dari nama ayah, ibu, alamat tempat tanggal, masa kecil, hingga selipan-selipan iklan yang seharusnya ada di porsi tersendiri.

Bahkan di salah satu kesempatan, sang komentator menginformasikan kepada para pemirsa bahwa beberapa penggawa skuat Timnas U-20 saat ini, statusnya adalah anak yatim. Sebuah informasi yang tentunya sangat jauh dari laga yang dijalani oleh anak asuh Shin Tae Yong tersebut.

Hal itu pun berbuntut panjang. Banyak warganet yang merasa kecewa dengan kinerja kedua komentator tersebut, meluapkan kekesalan mereka di media sosial, salah satunya di laman Twitter resmi PSSI. Selain dipenuhi dengan pujian dan juga kritik tentang permainan yang diperagakan oleh Timnas Indonesia, cuitan @PSSI tersebut juga disempili dengan perasaan kecewa warganet terhadap duo komentator. Seperti misal akun @nachos_tachos yang menuliskan komentar “komentatornya berisik”, atau komentar dari akun @dian_sec yang menuliskan “Jangan Kerjasama sama Indosiar, kualitas gambar dan kualitas komentator kurang enak buat mata dan telinga”.

Hal ini juga diamini oleh akun @bringba36176681 yang menuliskan komentar menohok “Next kalo ada event timnas kerjasama sama RCTI aje ye sekalian musim depan liga 1 kasih hak siar ke TV lain aje yang komentator nya gak banyak guyon!!!!!” tulisnya mengkritisi komentator pertandingan timnas U-20 yang terlalu banyak guyon. Tak sampai di sana, komentar keras juga diberikan oleh akun @nabunage yang keberatan dengan pembahasan “anak yatim” oleh komentator. “Komentatornya t*lol banget segala bahas yatim, nama jalan, RT, RW. Gobl*k sumpah komentatornya”. Sebuah komentar keras, tapi jangan ditiru ya!

Nah, kalau menurut teman-teman, bagaimana komentator laga timnas U-20 melawan Timor Leste?

M. Fuad S. T.