Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Diana Retnasari
ilustrasi Gletser (Freepik/wirestock)

Perubahan iklim yang sempat menjadi isu penting di dunia saat ini salah satunya ditandai dengan fenomena gletser yang kembali mencair.

Gletser adalah bongkahan es dengan ukuran besar yang telah membeku selama ratusan tahun. Biasanya gletser ini terdapat di beberapa wilayah di dunia.

Pada beberapa dekade ini, perubahan iklim dan meningkatnya suhu bumi diklaim sebagai penyebab utama dari mencairnya bongkahan es di beberapa wilayah yang ada di bumi.

Baca Juga: 4 Rekomendasi Destinasi Wisata di Malang, Bikin Kamu Auto Fresh!

Para ilmuwan mengatakan bahwa kondisi ini bisa memicu dampak negatif bagi lingkungan dan kehidupan manusia di bumi.

Berdasarkan informasi terbaru yang dilansir dari BBC News, tim peneliti yang berasal dari Universitas Aberystwyth mengungkapkan bahwa tindakan untuk mengurangi pemanasan global harus segera dilakukan secepatnya.

Hal ini berhubungan dengan penelitian mereka terhadap sampel dari cairan gletser yang diketahui kembali meleleh.

Cairan tersebut didapatkan dari beberapa wilayah di negara Eropa dan Amerika Utara serta beberapa lokasi di kawasan Greenland.

Baca Juga: 5 Jalan Tol Terpanjang di Dunia, Ada yang Menghubungkan 15 Negara

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh tim Universitas Aberystwyth, bongkahan gletser yang telah meleleh membawa ribuan jenis bakteri baru yang sebagian besar diantaranya berjenis patogen atau bakteri jahat.

Dr Awyn Edwards selaku ahli mikrobiologi dari tim peneliti tersebut mengatakan bahwa sebagian besar mikroba dapat hidup di atas permukaan gletser dan sebagian yang lain ada di dalam bongkahan es tersebut.

Jumlah mikroba yang terbawa dengan lelehan gletser tergantung dari kecepatan gletser tersebut mencair,” jelasnya.

Tim peneliti juga memprediksi bahwa pada tahun 2100, suhu bumi akan naik sekitar 2-3 derajat Celsius.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Mengenal Komar-Class, Kapal Cepat Rudal Pertama yang Dimiliki TNI

Di sisi lain, mikroba yang muncul akibat kondisi tersebut akan berpengaruh secara langsung pada kualitas air yang dimanfaatkan oleh manusia di bumi. Karena bisa saja bakteri tersebut terbawa arus menuju  danau, sungai, dan laut.

Sementara itu, mikroba yang masih hidup di dalam gletser diwaspadai menjadi patogen dan dikhawatirkan menjadi sumber penyakit baru bagi manusia.

Resikonya mungkin sangat kecil, tetapi hal ini perlu asesmen yang lebih cermat,” kata Dr. Edwards.

Video yang mungkin Anda suka

Diana Retnasari