Politikus ekstrem sayap kanan Swedia, Rasmus Paludan kembali memicu kemarahan umat Islam dengan membakar Al-Quran. Sebelumnya Paludan melakukan tindakan tidak terpuji tersebut di depan sebuah masjid dan kedutaan besar Turki di Copenhagen, Denmark, pada hari Jumat (27/1/23).
Aksi tersebut digelar sebagai bentuk protes terhadap Turki, yang terus menghalangi Swedia untuk masuk NATO. Dia tahu bahwa Turki adalah negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam, sehingga menggunakan kesempatan tersebut untuk menekan Turki.
Kabarnya politikus Swedia itu berjanji akan kembali menggelar aksi bakar Al-Quran setiap hari jumat sampai Swedia resmi menjadi anngota Aliansi Pertahanan Negara Atlantik Utara (NATO), seperti yang dikutip pada surat kabar Swedia Aftonbladet.
Turki sendiri telah menjadi anggota NATO sejak tahun 1952. Mereka tidak mau menerima kehadiran Swedia dan Finlandia dalam aliansi pertahanan tersebut dengan alasan kedua negara masih mendukung organisasi yang dianggap Ankara kelompok teroris yakni Kurdi. Saat ini kedua negara Nordik itu juga masih menerapkan sanksi dan embargo senjata terhadap Turki.
Presiden Recep Tayyip Erdogan awalnya melayangkan sejumlah syarat kepada Swedia dan Finlandia jika ingin mendapat restu Turki untuk masuk keanggotaan NATO. Salah satu syarat tersebut adalah memulangkan sejumlah aktivis Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dianggap Turki teroris.
BACA JUGA: Pemotretan Terbaru Mirip Tinkerbell, Wajah Fuji Diomongin: Ini Nggak Real
Namun sayangnya, tindakan membakar Al-Quran yang dilakukan oleh politikus ekstrem Swedia tersebut justru membuat hubungan kedua negara semakin memanas, bahkan Presiden Erdogan menegaskan kepada Stockholm jangan berharap dukungannya untuk masuk NATO. Padahal untuk masuk dalam keanggotaan NATO, Swedia dan Finlandia membutuhkan dukungan dari seluruh anggota.
Berdasarkan laporan dari Aljazeera, Paludan sendiri merupakan seorang politikus berkewarganegaraan ganda yakni Denmark dan Swedia, sehingga pihak Denmark akhirnya mengeluarkan pernyataan bahwa mereka memiliki hubungan baik dengan Turki, dan kasus ini tidak mengubah hal itu, ucap Menteri Luar Negeri Denmark Lars Lokke Rasmussen.
Dia juga menambahkan bahwa Kopenhagen bermaksud untuk berbicara dengan Ankara tentang undang-undang Denmark yang menjunjung tinggi kebebasan, seperti dikutip pada laporan Reuters.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
6 Penyebab Penis Berdarah yang Perlu Anda Waspadai, Pernah Mengalaminya?
-
6 Penyebab Mata Kaki Bengkak, Mulai dari Cedera hingga Penyakit Ginjal
-
Catat! Ini 4 Posisi Tidur yang Dianjurkan bagi Ibu Hamil
-
Jangan Anggap Remeh, Ini 5 Dampak Negatif Telat Makan bagi Kesehatan
-
5 Manfaat dan Aturan Penggunaan Minyak Ikan untuk Kucing
Artikel Terkait
-
Usai Bertemu Wakil Dubes Swedia, Slamet Maarif Ancam Akan Lakukan Ini
-
Bertemu Massa Demo Protes Pembakaran Al Quran, Wakil Dubes Swedia: Kami Paham Ini Melukai Umat Islam di Seluruh Dunia
-
Ketemu Massa Demo Protes Pembakaran Al Quran, Wakil Dubes Swedia: Kami Paham Ini Melukai Umat Islam!
-
Alquran Dibakar, Massa PA 212 Balas dengan membakar Bendera Swedia
-
Tak Hanya Swedia, PA 212 Turut Geruduk Kedubes Belanda, Protes Bakar Bendera Belanda
News
-
Cara Membuka Video HEVC di Laptop dengan Mudah
-
Keren! Rizky Pratama Riyanto Sabet 5 Kali Juara Lomba Video di Karawang
-
Lantik Pengurus GRADASI 20252030, Dave Laksono Soroti Ruang Digital dan Kendali Algoritma
-
Indonesia Siap Ukir Sejarah Baru Triple Crown Indonesia di IHR-Indonesia Derby 2025
-
Audiensi GEF SGP Indonesia dan Wabup Sabu Raijua, Buka Kolaborasi Kembangkan Potensi Lokal
Terkini
-
Kulit Glowing Bebas Noda Hitam! 4 Moisturizer yang Mengandung Symwhite 377
-
Semifinal Piala AFF U-23: 3 Pahlawan Skuat Garuda saat Mengempaskan Thailand, Siapa Saja?
-
4 OOTD Soft Chic ala Kang Hanna, Bisa Buat Ngampus Sampai Ngopi!
-
Review Anime Tasokare Hotel, Kisah Sebuah Penginapan Antara Dua Dunia
-
Bintangi The Savant, Jessica Chastain Siap Bongkar Kejahatan di Dunia Maya