Hukum harus ditegakkan dengan seadil-adilnya dan sebenar-benarnya, yang bersalah tetap bersalah tanpa pandang bulu, tanpa pandang jabatan, dan tanpa pandang kekuasaan. Sejatinya hukum harus ditetapkan dan dipedomani dalam suatu negara.
Begitulah kiranya kasus Abdi Toisuta, anak dari ketua DPRD kota Ambon yang memukuli remaja berinisial RRS, pelaku memukul kepala korban sebanyak 3 kali hingga membuatnya meninggal dunia.
Dari video yang beredar, diketahui insiden itu terjadi di rumah Bripka Alamsyah Bakker depan Asmara Polri Talake, pada Minggu (30/7/2023) sekitar pukul 21.00 WIT. Peristiwa tersebut berawal saat korban bersama saksi Mohammad Fajri Semarang berboncengan dari Ponerogo menuju rumah saudara mereka di Talake.
Seperti dikutip dari akun Instagram @lambe_turah, saksi menjelaskan mulanya dia bersama korban berboncengan menggunakan sepeda motor dari arah Ponerogo menuju rumah saudaranya di Talake guna mengembalikan sebuah jaket.
Pada saat Fajri dan korban memasuki Gapura lorong Masjid Talake, mereka melewati dan hampir menyenggol pelaku. Terduga pelaku pun langsung menghampiri mereka tanpa bertanya, ia pun langsung memukul korban dari bagian kepala yang masih menggunakan helm.
Pelaku pun segera dievakuasi oleh pihak keamanan, dan peristiwa tersebut menjadi viral di media sosial. Hingga pada kesempatan itu, ibu dari anak pelaku yang saat ini sebagai menjabat ketua DPRD kota Ambon Elly Toisuta, mengaku telah menyerahkan kasus tersebut kepada pihak kepolisian.
Melalui unggahan akun Instagram @lambe_turah, ketua DPRD kota Ambon membuat video berkata telah menyerahkan semua proses hukumnya kepada polisi.
Elly Toisuta bersama keluarga menyampaikan turut berbelasungkawa kepada inisial RRS yang meninggal dunia diakibatkan perbuatan dari Abdi Toisuta anak dari ketua DPRD kota Ambon itu.
“Kami turut prihatin atas apa yang terjadi, mewakili keluarga kami menghormati dan menyerahkan penanganan proses perkara ini kepada aparat penegak hukum,” ucap Elly.
“Atas nama keluarga saya sampaikan permohonan maaf sedalam-dalamnya, dan turut berbelasungkawa atas meninggalnya korban,” tambahnya.
Sontak video tersebut tentu tak lepas komentar dari warganet. Bahkan banyak netizen sangat menyayangkan tindakan anak pejabat dan tak sedikit menyindir sosok jabatan ibunya sebagai ketua DPRD.
“Kenapa ya banyaknya anak pejabat kayak gini, kok tingkahnya selalu di luar nalar. Seakan-akan dia bisa bertindak sesuka hati hanya karena ayahnya pejabat,” tulis akun @a_t*****.
“Musibah? Ini bukan musibah bu, tapi ulah anakmu yang arogan karena didikan orang tua yang seorang anggota DPR seolah-olah sudah hebatnya di negeri ini. Ingat kalian makan dari uang kami, harusnya kalian yang segan dengan kami (rakyat) bukan malah sebaliknya,” timpal yang lain.
“Bosan banget dengar minta maaf terus, itu nyawa orang dihilangin, nggak ada orang di dunia ini yang bisa buat nyawa,” sentil akun @agi******.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
9 HP Kamera 0,5 Harga 1-2 Jutaan Terbaik 2025, Foto Ramean Jadi Full Team!
-
9 Rekomendasi Casing iPhone Terbaik 2025: Harga Mulai Rp 30 Ribuan
-
Guru Hebat Butuh Kebijakan yang Nggak Setengah-Setengah
-
Review ASUS Zenbook S16 OLED: Otak Einstein & Bodi Supermodel untuk Profesional
-
Generasi Z, UMKM, dan Era Digital: Kolaborasi yang Bikin Bisnis Naik Level
Artikel Terkait
-
'Beta Orang Susah' Ibu Korban Aniaya Anak Ketua DPRD Ambon Histeris, Harapan Sekolahkan Hingga Tamat Pupus Sudah
-
Mirip Mario Dandy, Ketua DPRD Ambon Ucap Belasungkawa ke Korban Penganiayaan Anaknya Malah Disindir: Enggak Minta Maaf
-
Tersangka Penembak Bripda Ignatius Sempat Kabur, Tapi Ditangkap Sesama Anggota Polisi
-
Kemiripan Kasus Anak Ketua DPRD Ambon dan Mario Dandy: Duo Anak Pejabat Aniaya Remaja
-
Bella Bonita Pakai Baju Terbuka ke Rumah Pejabat, Denny Caknan Tuai Pro Kontra
News
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Pestapora Minta Maaf soal Freeport, Gestur Kiki Ucup Dihujat: 'Minimal Tangan Jangan di Saku!'
-
Babak Baru Kasus Penjarahan Rumah Uya Kuya: 12 Orang Resmi Jadi Tersangka, Terancam 7 Tahun Bui!
-
Hotman Paris Bela Nadiem Makarim: Tegaskan Tak Terima Uang Kasus Korupsi Chromebook
Terkini
-
FIFA Matchday Kontra China Taipei Menjadi Bukti Betapa Pentingnya Menit Bertanding bagi para Pemain
-
FIFA Matchday 2025 dan Semakin Matangnya Atribut Positioning Ramadhan Sananta
-
4 Padu Padan OOTD Chic ala Yunjin LE SSERAFIM, Stylish Buat Segala Suasana!
-
Kesejahteraan Guru Terancam? Menag Bilang 'Cari Uang, Jangan Jadi Guru!'
-
4 Rekomendasi Serum Vitamin C Terjangkau untuk Pelajar dengan Kulit Cerah