Bullying atau perundungan saat ini masih menjadi masalah yang perlu ditindaklanjuti terutama dalam dunia pendidikan. Oleh sebab itu, perlu adanya komitmen dan upaya dari semua pihak untuk mengatasi permasalahan perundungan ini. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan melakukan psikoedukasi tentang bahaya perundungan.
Dosen jurusan psikologi Universitas Jambi yang terdiri dari Siti Raudhoh, Dessy Pramudiani, Nurul Hafizah, Verdiantika Annisa, Jelpa Periantalo mengadakan kegiatan psikoedukasi bertajuk pencegahan perundungan di SMP Negeri 7, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, rabu (13/09/2023).
Kegiatan ini merupakan program pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan untuk memberikan pemahaman serta mencegah fenomena perundungan. Peserta kegiatan ini terdiri dari siswa serta guru-guru SMPN 7 Muaro Jambi.
Narasumber psikoedukasi yaitu Marlita Andhika Rahman, S.Psi., M.Psi., Psikolog yang memberikan materi terkait dengan psikoedukasi. Narasumber memberikan edukasi mengenai definisi dan berbagai bentuk perilaku yang dianggap sebagai perundungan pada siswa maupun guru.
Melalui edukasi ini siswa lebih mampu mengenali perilaku perundungan sehingga dapat membatasi diri dalam bercanda dengan teman agar tidak menyakiti teman sebaya. Rangkaian kegiatan edukasi kepada siswa ini dilakukan dengan adanya diskusi kelompok dan pemberian materi langsung agar siswa dapat memahami terkait dengan bentuk perundungan yang dapat terjadi di lingkungan sekitar siswa.
Materi selanjutnya yaitu terkait dengan peranan guru dalam mencegah perundungan. Adapun materi yang disampaikan mengenai berbagai peran dan tindakan dapat dilakukan guru dalam menghadapi perilaku bullying yang dilakukan siswa. Guru dapat memberikan respon yang tepat sehingga siswa akan merasa aman untuk melaporkan apabila melihat atau mengalami perilaku bullying. Kegiatan ini juga dilakukan dengan pemberian kasus terkait dengan kasus perundungan sehingga dapat memahami secara jelas peran guru mencegah perundungan.
Tim pengabdian juga mempersiapkan infografis yang menarik untuk ditempel di berbagai sudut sekolah untuk membuat siswa semakin mengingat untuk berhati-hati dalam bertindak.
Nurul Hafizah salah satu dosen yang terlibat dalam pengabdian ini menyebutkan bahwa infografis ini dapat menjadi alarm bagi siswa maupun guru untuk komitmen untuk mencegah perundungan di sekolah.
“Prinsip yang digunakan dalam menampilkan infografis ini adalah semakin sering melihat informasi tersebut maka akan semakin diingat. Kegiatan berjalan dengan lancar, siswa dan guru sangat antusias dalam mengikuti kegiatan,” tutup Nurul Hafizah.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Tergulung Doomscrolling, Ketika Layar Jadi Sumber Cemas
-
Tersesat di Usia Muda, Mengurai Krisis Makna di Tengah Quarter Life Crisis
-
Fame Cafe Jambi: Suasana Santai, Rasa Juara, Bikin Tak Mau Pulang
-
Terjebak dalam Kritik Diri, Saat Pikiran Jadi Lawan Terberat
-
Takut Dinilai Buruk, Penjara Tak Terlihat di Era Media Sosial
Artikel Terkait
-
Menghadapi Realitas Kejam, 4 Rekomendasi Drama yang Mengangkat Isu Bullying
-
Mengenal Usia Kronologis dan Mental dalam Perspektif Psikologi
-
Dosen Perikanan Undip Agus Suherman Terpilih Sebagai Ketua Umum Ispikani
-
Maba Harus Tahu, Ini 3 Cara Menghadapi Dosen yang Suka Banyak Nuntut
-
Dosen dan Karyawan ITBM Polman Dapat Perlindungan dari BPJS Ketenagakerjaan
News
-
Gus Fawait, Politisi Muda Jember yang Tunjukkan Toleransi Lewat Aksi
-
Rumah atau Apartemen? Pertimbangkan Hal Ini Sebelum Pilih Hunian
-
Dari Toraja hingga Ethiopia: Tradisi-Tradisi Unik yang Masih Dilestarikan
-
Hari Guru Nasional 2025: Beasiswa Naik, Tunjangan Bertambah, Perlindungan Diperkuat
-
Momen Meet & Greet Ungu Jadi Pembuka Manis Konser 'Waktu yang Dinanti'
Terkini
-
Akhirnya Terwujud! Jackie Chan dan Chris Tucker Bakal Reuni di Rush Hour 4
-
Mental Baja! Hokky Caraka Tetap Targetkan Medali Emas di di SEA Games 2025
-
Refleksi Hari Guru: Euforia Perayaan, Beban Tugas, hingga Polemik Hukuman
-
Ketika Nasib Baik dan Buruk Bertukar dalam Novel Komik Good/Bad Fortune
-
8 Jurus Simpel Bikin First Impression Maksimal Saat Ketemu Orang Baru