Nasib malang yang dialami seorang bocah berusia 5 tahun berinisial R. Setelah ditinggal ayahnya yang meninggal dunia beberapa bulan lalu, R yang kini tinggal bersama pasangan keluarga (adik ayahnya) di kecamatan Silimakuta, kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
R dianiaya oleh tantenya sendiri, berinisial SM (53) hanya karena memakan buah rambutan dan menyisahkan kulit buah yang berserakan dan siksaan yang dialami R sampai melukai tubuhnya, dimana dada dan punggung R disektrika tantenya sendiri.
Melalui unggahan akun Instagram @frix.id, kejadian itu diketahui seorang bocah yang berusia masih 5 tahun dianiaya oleh tantenya sendiri.
Dari keterangan unggahan disebutkan, Kapolres Simalungun AKBP Ronald F.C. Sipayung, mengatakan untungnya telah membawa R langsung ke Rumah Sakit Tentara Pematangsiantar. Dan pihaknya pun telah mengamankan si pelaku (tente korban). Kapolres juga menghimbau kepada masyarakat untuk selalu melaporkan jika ada kekerasan dalam rumah tangga atau kekerasan terhadap anak.
Pada kondisinya, kaki korban dipukul dan bagian dada serta punggungnya disetrika hingga mengalami luka 30 persen. Bocah malang berinisial R itu terus menangis kesakitan karena tubuhnya melepuh dan mengalami luka bakar. Pelaku inisial SM melakukan penganiayaan pada 4 Oktober 2023 lalu.
BACA JUGA: Jusuf Hamka Angkat Suara tentang Kasus Ida Susanti yang Seret Namanya
Selama ini, R dirawat dan tinggal bersama pelaku. Pada April lalu, ayah korban meninggal dunia, sementara ibunya telah lama kabur sejak R masih bayi sehingga R tinggal bersama pelaku dan keluarganya.
Pada saat kejadian itu terjadi, pelaku yang baru pulang dari ladang melihat nasi dan buah rambutan sudah habis. Pelaku kemudian menyetrika pakaian dan menanyakan hal itu kepada korban yang baru datang.
Namun, tiba-tiba pelaku emosi hingga memukul kaki korban dengan sapu ijuk. Tidak hanya memukul, pelaku juga menyetrika dada dan punggung korban menggunakan setrika yang masih panas.
Sontak saja unggahan dari Instagram @frix.id tersebut menuai komentar dar warganet. Berikut beberapa komentar netizen yang dapat dilihat.
“Gila bukan stress lagi tantenya, gue yang liat keponakan gue nangis aja langsung marah sama yang buat dia nangis anj*r,” tulis akun @dra***.
“Ya Allah, anak yatim lho itu, umur 5 tahun pula, kita yang lebih dewasa harusnya bisa mengendalikan emosi bu,” sahut yang lain.
“Peristiwa rambutan dihabiskan hanya pemicu sepertinya, mungkin sudah lama tertekan dengan masalah-masalah hidupnya mengurus ponakannya,” timpal netizen lain di kolom komentar.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Menelisik Biaya Administrasi dalam Rekrutmen: Antara Tuntutan dan Beban
-
10 Cara Simpel Bersihkan AirPods dan Waktu Perawatannya
-
Jangan Sampai Dibobol, Ini 10 Tips Mengamankan Aplikasi WhatsApp
-
9 Alasan Mengapa Update Software di iPhone Sangat Penting
-
Punya Desain Ikonik, Nikmatnya Kuliner Rumah Makan Pondok Kelapa di Campalagian
Artikel Terkait
-
Beda dari Indonesia, Singapura Ancam Hukuman Serius untuk Pelaku Pembuat Meme Kritik Pemerintah
-
'Aparat Merampas Hak Kami!' Jeritan Hati Warga Korban Gusuran di Jakarta, Bogor, dan Makassar
-
Kerumunan Maut di Stasiun New Delhi, 18 Nyawa Melayang
-
IVE Kirim Karangan Bunga kepada Anak SD Korban Tewas Ditikam Guru di Korea
-
Anggaran LPSK Dipotong 62 Persen, Korban Terorisme Protes ke Presiden Prabowo
News
-
Perpisahan Hangat Mahasiswa KKN-PLP Unila dengan SMK HMPTI Banjar Agung
-
San Diego Hills Memorial Park: Pemakaman Rasa Resort, Begini Sejarahnya
-
Momen Perpisahan: KKN-PLP Unila Tinggalkan Jejak Positif di Makmur Jaya
-
Sukses! KKN Unila Implementasi Nilai Pancasila di SDN 1 dan 2 Merbau Mataram
-
KKN Undip Buatkan Model Matematika Perkembangan Stunting di Desa Jatisobo
Terkini
-
7 Karakter Penting dalam Drama China Blossom, Siapa Favoritmu?
-
Tak Sekadar Tontonan, Ternyata Penulis Bisa Banyak Belajar dari Drama Korea
-
Rinov/Pitha Comeback di Kejuaraan Asia 2025, Kembali Jadi Ganda Campuran Permanen?
-
Buku She and Her Cat:Ketika Seekor Kucing Menceritakan Kehidupan Pemiliknya
-
Madura United Dianggap Tim yang Berbahaya, Persib Bandung Ketar-ketir?