Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Ary Yulianto
ilustrasi bijih Bumi (Pixabay.com/lin2015)

Baru-baru ini diberitakan laman Live Science, bahwa Tiongkok berhasil menemukan bijih yang sangat langka dan jarang ditemukan. Bijih tersebut ditemukan di deposit Bayan Obo, Mongolia Dalam dan diberi nama niobaotite yang memiliki sifat superkonduktor.

Perkembangan pada dunia industri memaksa manusia mengeksploitasi kekayaan Bumi untuk dimanfaatkan sumber daya alam yang tersimpan di dalamnya. Salah satu diantara sumber daya alam yang dimanfaatkan dalam dunia industri adalah sumber daya alam dalam bentuk bijih. Dikutip dari National Geographic, bijih adalah deposit yang terdiri dari satu atau lebih mineral berharga di kerak Bumi. Kandungan bijih yang paling dikenal secara luas dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi adalah emas, besi, dan tembaga. Namun, seperti dilansir laman Live Science, baru-baru ini ditemukan bijih dengan kandungan logam yang sangat spesial bagi dunia industri.

Alasan mengapa bijih niobium sangat spesial

Penemuan niobaotite dianggap sangat spesial, karena bijih tersebut terdiri dari niobium, barium, titanium, besi dan klorida. Dimana kandungan niobium merupakan logam yang banyak digunakan dalam produksi baja untuk menambah kekuatan tanpa menambahkan berat yang signifikan. Selain itu, logam ini juga memiliki sifat superkonduktor, seperti dilansir laman Live Science.

Karena sifat superkonduktor dan langkanya niobium ini, maka penemuan oleh Tiongkok atas niobium ini menjadi keuntungan bagi negara tersebut. Penemuan niobium ini akan memenuhi kebutuhan Tiongkok dalam perindustrian negara tersebut. Untuk diketahui, selama ini Tiongkok mengimpor 95% niobium untuk memenuhi kebutuhan industri mereka, seperti diungkapkan South China Morning Post.

Niobium digunakan secara luas dalam dunia industri. Hampir dari segala bidang industri menggunakan logam yang berwarna abu-abu keperakan ini. Melansir laman Refractory metal, bijih niobium banyak dimanfaatkan dalam industri logam, dirgantara, energi atom, elektronik, medis/kesehatan, kimia, pengecoran, optik, dan lampu/pencahayaan.

Negara penghasil niobium terbesar

Tidak banyak negara penghasil niobium di dunia ini karena logam ini termasuk ke dalam kategori langka. Mengutip laman World Atlas, secara berurutan sebagai negara penghasil terbesar niobium adalah Brasil, Kanada, Australia, Rwanda, Nigeria, dan Mozambique.

Kebutuhan niobium di masa depan akan meningkat

Melansir laman Live Science, pada masa depan penggunaan niobium ini akan menjadi lebih besar. Hal ini didasarkan pada fakta bahwa saat ini Ilmuwan sedang mengembangkan baterai niobium-lithium dan niobium-graphene. Menurut S&P Global, baterai niobium-lithium mampu mengurangi risiko kebakaran dan juga mampu mengisi daya lebih cepat jika dibandingkan dengan baterai lithium konvensional. Hal ini selaras dengan pernyataan dari para Ilmuwan di Center for Advanced 2D Materials (CA2DM) yang mengatakan bahwa penggunaan niobium pada baterai dapat 10 kali lebih lama dari baterai baterai lithium konvensional dan dapat terisi penuh dalam waktu 30 menit.

Ary Yulianto