Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Rizky Melinda Sari
Ilustrasi modus penipuan via WA (freepik/freepik.com)

WhatsApp atau WA adalah salah satu aplikasi atau sarana komunikasi yang bisa dipastikan hampir dimiliki oleh seluruh pengguna ponsel. Hampir semua komunikasi, mulai dari urusan tugas sekolah hingga grup keluarga, sebagian besar dilakukan menggunakan aplikasi yang satu ini.

Sayangnya, ada beberapa oknum yang memanfaatkan salah satu aplikasi komunikasi ini untuk melakukan berbagai tindak kejahatan seperti penipuan

Dulu, modus penipuan yang sering dilakukan adalah dengan mengaku sebagai anggota keluarga yang sedang mengalami kesulitan dan ujung-ujungnya meminta dikirimkan uang. Setelah modus ini sudah diketahui banyak orang dan tidak lagi dianggap mempan, kini para penipu tersebut mulai bergerak dengan cara yang berbeda.

BACA JUGA: Komplain Subsidi Tepat di MyPertamina, Warga: Respons Jangan Pakai Template!

Orang-orang zaman sekarang memanfaatkan teknologi untuk mempermudah hidup, salah satunya dalam hal menyebarkan undangan pernikahan. Jika dulu hanya ada undangan pernikahan versi cetak yang disebar dari rumah ke rumah, kini ada undangan versi digital yang cukup dikirimkan melalui ponsel.

Hal ini pun dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk menipu orang lain. Mereka melakukan modus penipuan berkedok surat undangan pernikahan yang disebarkan melalui WhatsApp. 

Modus Penipuan di WA Berkedok Surat Undangan Pernikahan Digital

Potongan percakapan tentang modus penipuan di WA (Twitter/@senjatanuklir)

Sebuah cuitan dari warga Twitter memperlihatkan tangkapan layar percakapan antara seorang ibu dan anak. Berdasarkan postingan tersebut, terlihat sang ibu bertanya perihal aplikasi yang berkedok surat undangan pernikahan digital.

Tentu saja sang anak langsung melarang ibunya untuk membuka dan mendownload kiriman tersebut.

BACA JUGA: Modus Penipuan Pembayaran QRIS Bagi Pelaku UMKM, Yuk Ikut Teliti saat Bertransaksi

Pemilik akun tersebut pun mengimbau kepada orang lain agar berhati-hati terhadap modus yang sama. Biasanya, para penipu akan menyuruh targetnya untuk mendownload aplikasi tertentu melalui link. Bahayanya adalah tersebarnya informasi pribadi jika kita dimintai keterangan pribadi saat membuka link tersebut.

“Mungkin sebagai digital native hal beginian bisa dengan mudahnya gue hindari, tapi belum tentu orang tua dan keluarga gue yang lain punya edukasi yang sama. Say no, block, dan sebarkan supaya tidak ada korban modus ini lagi,” ujar pemilik akun @s***.

Beberapa netizen lainnya juga saling mengingatkan untuk tidak sembarang mempercayai chat apalagi dari orang yang tidak dikenal.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Rizky Melinda Sari