Alissa Wahid, putri sulung Gus Dur ikut menanggapi soal pernyataan Habiburokhman, Wakil Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran yang menyebut film dokumenter 'Dirty Vote' berisi fitnah.
Selain itu, Habib juga mempertanyakan kebenaran pakar-pakar hukum tata negara yang dihadirkan dalam film ini.
BACA JUGA: Fadli Zon Sentil Mahfud MD Soal Film Dokumenter 'Dirty Vote': Kebetulan yang Presisi
Alissa Wahid bersebrangan pendapat dengan TKN Prabowo-Gibran mengenai film 'Dirty Vote'. Menurutnya, ketiga pakar hukum dalam film tersebut yakni Bivitri Susanti, Feri Amsari, dan Zainal Arifin Mochtar memiliki rekam jejak dan kredibilitas jelas.
Begitu pula dengan rumah produksi WatchDoc yang menjadi produsen film 'Dirty Vote'. Hal ini merupakan dasar bagi Alissa Wahid percaya apa yang ada di dalam film tersebut.
"Dirty Vote. Diisi oleh 3 Pejuang Demokrasi yang dihormati oleh para aktivis se-Indonesia. Rekam jejak & kredibilitas jelas. Diproduksi oleh WatchDoc, produsen film-film dokumenter, penerima penghargaan Magsaysay Award yang dianggap sebagai Nobel Asia. Percaya? Ya iyalah." cuit Alissa Wahid dalam akun X (Twitter) pribadinya pada Minggu (11/2/2024).
Alissa Wahid lalu membagikan pengalamannya ketika Bivitri Susanti berdebat dengan Presiden Jokowi saat memperjuangkan penyelamatan KPK.
"Saya pernah lihat langsung Mbak Bibip berdebat dengan pak Jokowi di istana, waktu kami perjuangkan penyelamatan KPK. Sangat bernas, solid argumen & BERANI," ungkapnya.
Sama seperti Bivitri Susanti, Feri Amasari disebut Alissa Wahid sebagai sosok yang konsisten memerangi korupsi. Oleh sebab itu, ia berani mengatakan jika argumen di 'Dirty Vote' berdasarkan data.
"Uda Feri Amsari konsisten banget utk anti korupsi. Argumen di Dirty Vote itu berbasis data publik. Mas Uceng? idolak." pungkas Alissa Wahid.
Cek berita dan artikel yang lain di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Sinopsis Citadel: Honey Bunny, Series Terbaru Varun Dhawan di Prime Video
-
4 Rekomendasi Film yang Dibintangi Dakota Fanning, Terbaru Ada The Watchers
-
Sukses! Mahasiswa Amikom Yogyakarta Adakan Sosialisasi Pelatihan Desain Grafis
-
EXO 'Monster': Pemberontakan dari Psikis Babak Belur yang Diselamatkan Cinta
-
Tayang 22 November, Ini 4 Pemain Utama Drama Korea When The Phone Rings
Artikel Terkait
-
Mafindo Soroti Hoaks Jelang Pencoblosan Pilkada 2024, Sasar Calon Kepala Daerah
-
Namanya Disebut Doang, Ganjar Tak Terlihat Hadir di Pelantikan Prabowo-Gibran
-
Rela Tak Dapat Jatah Menteri, Surya Paloh: Nasdem Bukan Prioritas Prabowo!
-
Sambut Hangat Kunjungan Paus Fransiskus, Gusdurian: Momentum Kuatkan Perdamaian dan Toleransi
-
Dukung Mati-matian Donald Trump, Miliarder AS vs Kamala Harris Semakin Panas, Elon Musk Bersumpah Akan...
News
-
Sukses! Mahasiswa Amikom Yogyakarta Adakan Sosialisasi Pelatihan Desain Grafis
-
Bangun Minat Menulis, SMA Negeri 1 Purwakarta Undang Penulis Novel
-
Lestarikan Sastra, SMA Negeri 1 Purwakarta Gelar 10 Lomba Bulan Bahasa
-
Jakarta Doodle Fest Vol.2 Hadirkan Moonboy and His Starguide The Musical, dari Ilustrasi Seniman ke Panggung Teater
-
Dibalik Bingkai Gelar Festival Dokumenter Lumbung Sinema: Palaka Loka Sampada
Terkini
-
Sinopsis Citadel: Honey Bunny, Series Terbaru Varun Dhawan di Prime Video
-
4 Rekomendasi Film yang Dibintangi Dakota Fanning, Terbaru Ada The Watchers
-
EXO 'Monster': Pemberontakan dari Psikis Babak Belur yang Diselamatkan Cinta
-
Tayang 22 November, Ini 4 Pemain Utama Drama Korea When The Phone Rings
-
Comeback Memukau! VIVIZ Umbar Pesona dan Rasa Percaya Diri di Video Musik Lagu Baru 'Shhh!'