Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | PKM-SIA FEB UB Kelompok PKM Dikti 2023
Kelompok Konversi PKM Dikti 2023 menggelar digitalpreneur expo yang mengangkat topik digitalisasi kebudayaan lokal (PKM-SIA FEB UB Kelompok PKM Dikti 2023)

Di tengah arus globalisasi, tidak dapat terelakkan bahwa khazanah budaya lokal semakin tergeser dengan budaya barat yang tidak sesuai dengan nilai-nilai bangsa Indonesia. Banyak generasi muda yang tidak mengetahui kebudayaan lokal dan bahkan mereka lebih menggemari kebudayaan barat. Sebagai wujud nyata pelestarian budaya di tengah arus globalisasi, Desa Kalisongo menggelar acara bersih desa yang diselenggarakan setiap tahun.

Kegiatan bersih desa ini tidak hanya sebagai wujud pelestarian kebudayaan, melainkan juga sebagai wujud rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta mempererat hubungan antarwarga desa. Kegiatan bersih desa di Desa Kalisongo terdapat beberapa rangkaian yang sudah dimulai sejak tanggal 21 Juli 2024.

Rangkaian pertama dari kegiatan bersih desa ini dimulai dengan kegiatan Nyadran, Sunat Massal, Pagelaran Wayang Kulit, hingga Pawai Budaya Bersih Desa Kalisongo. Kegiatan bersih desa ini melibatkan seluruh masyarakat Desa Kalisongo serta mahasiswa yang sedang menempuh kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Kalisongo.

Pawai Budaya Bersih Desa Kalisongo merupakan rangkaian puncak kegiatan bersih desa yang mana menampilkan beragam kebudayaan yang ada di Desa Kalisongo pada tanggal 28 Juli 2024. Setiap RT maupun RW berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini dengan menampilkan kebudayaan lokal. Dalam pawai ini, tidak hanya menampilkan kebudayaan lokal, melainkan juga terdapat expo UMKM Desa Kalisongo.

Pada expo tersebut, tim PKM-SIA Konversi PKM Dikti 2023 turut berpartisipasi dalam expo dengan membuka tenant yang berisikan informasi penelitian dari tim PKM-RSH yang sudah dikolaborasikan dengan potensi budaya Desa Kalisongo. Dalam expo ini, tim Konversi PKM Dikti 2023 memiliki tujuan untuk mengedukasi masyarakat Desa Kalisongo dalam hal digitalisasi kebudayaan.

Adapun, yang melatarbelakangi topik edukasi ini yakni Desa Kalisongo terkenal menjadi role model kebudayaan serta banyak kebudayaan lokal yang ada di Desa Kalisongo yang sudah disesuaikan dengan potensi Desa Kalisongo, seperti penggunaan limbah untuk pembuatan alat musik. Hal ini jauh lebih menarik jika terdapat digitalisasi kebudayaan, sehingga banyak masyarakat luar yang semakin mengetahui dan tertarik dengan Desa Kalisongo dan kebudayaannya yang mana nantinya akan berimbas pada pertumbuhan ekonomi Desa Kalisongo.

Pemberian edukasi digitalisasi kebudayaan ini tentunya bertujuan untuk mengenalkan digitalisasi kebudayaan Desa Kalisongo melalui platform media sosial TikTok. TikTok dipilih sebagai platform yang tepat untuk digitalisasi kebudayaan pasalnya media sosial ini cukup populer di dunia dan sebanyak 106,52 juta penduduk Indonesia menjadi pengguna TikTok (We Are Social, 2023).

Selain itu, tim Konversi PKM Dikti 2023 juga berharap bahwasanya dengan adanya edukasi digitalisasi kebudayaan, maka kebudayaan di Desa Kalisongo semakin dikenal oleh masyarakat luas dan banyak generasi muda yang termotivasi untuk mempelajari serta menggemari kebudayaan lokal.

Dalam edukasi digitalisasi kebudayaan ini, tim Konversi PKM Dikti 2023 tidak hanya sekedar menjelaskan perihal digitalisasi kebudayaan, melainkan juga membagikan flyer yang berisi ringkasan materi digitalisasi kebudayaan. Dengan adanya flyer ini, maka masyarakat dapat semakin memahami terkait digitalisasi kebudayaan dan harapannya masyarakat dapat mengimplementasikannya untuk melestarikan kebudayaan Desa Kalisongo.

PKM-SIA FEB UB Kelompok PKM Dikti 2023

Baca Juga