Segala sesuatu yang ada tentunya memerlukan tempat atau wadah, termasuk saat berbicara tentang warisan budaya. Sebuah bangsa yang besar dan sarat akan kandungan budaya suatu saat akan terlupakan jika budaya-budaya yang kaya tersebut tidak mendapatkan wadah di kalangan para penerusnya.
Wadah atau tempat yang sesuai ini merupakan salah satu aspek penting yang harus diperhatikan. Jika wadah ini sudah tersedia, berbagai kegiatan akan bisa dilaksanakan dengan lebih terorganisir dan dampak positif yang didapatkan juga akan semakin banyak.
Salah satu komunitas yang menjadi wadah bagi berkembangnya budaya Jawa adalah Remen Jawi dan Rencang Rawi (bagian dari Remen Jawi). Pada salah satu kesempatan, Yoursay.id berbincang ringan dengan para pengurus komunitas ini.
Melalui postingan channel YouTube Yoursay.id dengan judul konten ‘CommuniTimes Remen Jawi: Anak Muda Cinta Budaya’, para pengurus Remen Jawi menjawab tantangan yang menghalangi generasi muda untuk lebih mengenal budaya Indonesia terutama budaya Jawa.
Seperti disinggung di awal, wadah atau tempat menjadi sesuatu yang krusial, termasuk saat bebicara tentang budaya. Remen Jawi hadir sebagai wadah atau tempat untuk menjawab tantangan zaman. Kehadiran komunitas ini bagai angin segar bagi para generasi muda yang merasa haus akan budaya Jawa.
Komunitas ini siap menampung generasi muda dan mengajak mereka untuk menyelami berbagai budaya Jawa melalui kegiatan-kegiatan positif yang menarik. Dilansir dari laman resmi remenjawi.com, beberapa kegiatan menarik yang diadakan komunitas ini antara lain workshop membuat jamu, merangkai janur, membatik, memasak hidangan Jawa, serta berbagai aktivitas seru lainnya.
Kegiatan yang dikemas dengan seru ini adalah jawaban terbaik agar para generasi muda tidak lagi malas dan membuat-buat alasan untuk tidak mengenal budaya Indonesia lebih jauh lagi.
Seperti perkataan salah satu pengurus Remen Jawi, dikutip dari channel YouTube yoursayid, tantangan terbesar anak-anak muda seperti mereka yang cinta budaya sendiri adalah tidak adanya wadah atau tempat yang tepat untuk menyalurkan rasa cinta mereka tersebut.
Apalagi di daerah Jogjakarta, cukup jarang ada wadah atau komunitas yang mengajak anak muda untuk sama-sama belajar dan mempelajari budaya, mempromosikan budaya, sampai berangkat ke tempat-tempat pelosok untuk menyelami budaya langsung dari ahlinya.
Dengan kehadiran Remen Jawi dan Rencang Rawi ini, diharapkan generasi muda yang tertarik dengan budaya, khususnya budaya Jawa, jadi memiliki tempat untuk menyalurkan rasa ketertarikan mereka tersebut.
Baca Juga
-
Ikuti Perjalanan Hampa Kehilangan Kenangan di Novel 'Polisi Kenangan'
-
3 Novel Legendaris Karya Penulis Indonesia, Ada Gadis Kretek hingga Lupus
-
Geram! Ayu Ting Ting Semprot Netizen yang Hujat Bilqis Nyanyi Lagu Korea
-
Haji Faisal Akui Sempat Syok dengan Konten Atta Halilintar yang Disebut Netizen Sentil Fuji
-
Outfit Bandara Seowon UNIS Jadi Sorotan, K-netz Perdebatkan Usia Debut
Artikel Terkait
-
Bukan Sekadar Komunitas, Rencang Rawi Jadi Wadah Anak Muda Lestarikan Budaya Jawa
-
Manfaatkan Platform Digital, Remen Jawi Lestarikan Budaya Jawa di Generasi Muda
-
Remen Jawi dan Rencang Rawi: Buktikan Anak Muda Juga Bisa Lestarikan Budaya!
-
Film Primbon: Horor dengan Balutan Budaya Jawa
-
Review Film Primbon, Kentalnya Unsur Mistis Budaya Jawa
Hobi
-
Blak-blakan! Dimas Drajad Akui Ingin Comeback ke Timnas Indonesia
-
Skuad Indonesia di Malaysia Masters 2025, Tanpa Wakil Ganda Putra
-
Thailand Open 2025: Juara Baru Lahir, Timnas China dan Malaysia Sabet Dua Gelar
-
Berbalas Penalti, Persebaya Tak Mampu Jaga Kemenangan di Kandang Borneo FC
-
Asnawi Comeback ke Timnas, Undur Diri dari Tim ASEAN All Stars Bakal Jadi Kenyataan?
Terkini
-
Mulai Proses Syuting, Film Horor Korea Salmokji Umumkan Para Pemain
-
The Haunted Palace Sukses Besar, Intip 5 Drama Korea Seru Yook Sungjae Lainnya
-
Yogyakarta Kota Ketiga Tur SAMA SAMA: Kolaborasi Dere, Idgitaf, Kunto Aji, Sal Priadi, Tulus 2025
-
Review Film Mission Impossible - The Final Reckoning: Misi Akhir Termegah?
-
Fenomena Unpopular Opinion: Ajang Ujaran Kebencian di Balik Akun Anonim