Sebagai seorang pendidik, guru dituntut untuk memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik sehingga dapat melakukan interaksi dengan siswa maupun orang tua murid. Kemampuan berkomunikasi ini dapat dilatih salah satunya dengan diadakannya kegiatan pelatihan.
Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-hikmah, Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau menyelenggarakan kegiatan pelatihan communication, sabtu (10/08/2024). Kegiatan pelatihan yang bertajuk terampil menjadi guru yang komunikatif dan kolaboratif ini dihadiri oleh seluruh guru di SDIT Al-Hikmah dan dibuka secara langsung oleh kepala sekolah Farham, M.Pd.
Dalam sambutannya kepala sekolah mendorong guru-guru untuk terus termotivasi dalam mengembangkan diri yang memberikan dampak positif bagi kegiatan belajar mengajar.
“Kami selaku kepala sekolah berharap melalui kegiatan pelatihan ini, guru-guru dapat menimba ilmu dan nantinya dapat diimplementasikan pada saat berada di kelas maupun di lingkungan masyarakat. Pentingnya kemampuan komunikasi yang dimiliki seseorang dapat meningkatkan juga kepercayaan dirinya dalam berinteraksi dengan orang lain”, ujar Farham, M.Pd.
Pelatihan komunikasi ini mendatangkan narasumber Rion Nofrianda, M.Psi., Psikolog yang merupakan dosen Universitas Jambi dan juga sebagai psikolog.
Dalam pemaparannya, pemateri menjelaskan bahwa output dari kegiatan ini dapat meningkatkan kepercayaan diri, memahami etika dalam berkomunikasi, memahami komunikasi verbal maupun non verbal, mampu mempraktikkan teknik-teknik komunikasi serta dapat meningkatkan kemampuan komunikasi antar individu.
Dihadapan peserta, pemateri juga menanamkan pentingnya kemampuan mendengarkan dalam berkomunikasi .Terdapat lima tingkatan kemampuan mendengarkan yaitu ignore, pretend listening, selective listening attentive listening dan empathic listening.
“Saya mengucapkan terimakasih atas undangan dari SDIT Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-hikmah, kepedulian kepala sekolah sangat saya apresiasi untuk dapat menciptakan guru-guru yang unggul dalam mendidik siswanya nanti. Materi dan praktik yang telah disampaikan ini mudah-mudahan membawa dampak dan perubahan baik demi terciptanya pendidikan yang berkualitas”, ungkap Rion Nofrianda.
Pemateri mengutip perkataan Epictesus yang menyebutkan bahwa “kita memiliki dua telinga dan satu mulut sehingga kita dapat mendengarkan dua kali lebih banyak daripada berbiara”. Oleh sebab itu pemateri berpesan untuk dapat menjaga ucapan dan perkataan dengan tidak menyunggung orang lain serta dapat memilih kata-kata yang tepat untuk digunakan.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Tergulung Doomscrolling, Ketika Layar Jadi Sumber Cemas
-
Tersesat di Usia Muda, Mengurai Krisis Makna di Tengah Quarter Life Crisis
-
Fame Cafe Jambi: Suasana Santai, Rasa Juara, Bikin Tak Mau Pulang
-
Terjebak dalam Kritik Diri, Saat Pikiran Jadi Lawan Terberat
-
Takut Dinilai Buruk, Penjara Tak Terlihat di Era Media Sosial
Artikel Terkait
-
Dukung UMK Maritim, BUMN Ini Gelar Pelatihan 'Developing Great Maritimepreneur'
-
Beasiswa Kuliah Untuk Gen Z, Masalah Finansial Kini Tak Jadi Halangan untuk Berpendidikan Tinggi
-
Beda Nasib Pendidikan Mayang dan Fuji: Magang di DPR RI Vs Cuti Menahun
-
Riwayat Pendidikan Sohwa Halilintar, Geni Faruk Kasih Kriteria untuk Calon Suamianya
-
PNM Hadirkan Program Belajar Gratis di Pelosok Negeri
News
-
4 Rekomendasi Body Lotion Kolagen, Bikin Kulit Tetap Kenyal dan Glowing!
-
Side Hustle Idaman, Cara Cerdas Cari Penghasilan Tambahan untuk Gen Z
-
Komunitas Tukang Cukur Galang Donasi Lewat Jasa Cukur Berbayar Sukarela
-
TECNO SPARK 40 Resmi Rilis di Indonesia, Harganya Cuma Rp 1 Jutaan
-
Musuh Terbesar Pembaca Lambat Ternyata Ini: Bongkar 6 Jurus Ampuh Lahap Buku dengan Cepat
Terkini
-
Cantik Itu Luka: Mengapa Orang Rupawan Juga Bisa Jadi Korban Bullying?
-
Ulasan Buku "Brothers", Kenangan Kecil untuk Mendiang Sang Adik
-
Intip Sinopsis Film Timur yang Gaet Penjual Burger untuk Perankan Prabowo
-
Nasib Malang Perempuan Nelayan: Identitas Hukum yang Tak Pernah Diakui
-
Merantau: Jalan Sunyi yang Diam-Diam Menumbuhkan Kita