Organisasi nirlaba Kaki Kota sukses menggelar kegiatan edukatif bertajuk Sharing Session dengan tema “Bahasa Isyarat dan Dunia Tuli”, Sabtu (23/11/2024). Acara ini dilaksanakan secara luring di KCM Suites Lounge, Belitung Darat, Banjarmasin, pada Sabtu sore, mulai pukul 15.30 hingga 18.00 WITA.
Kegiatan ini bertujuan untuk mainstreaming kepada masyarakat umum mengenai isu inklusi dengan pendekatan melalui bahasa isyarat.
Acara merupakan bagian dari rangkaian roadshow menuju Hari Disabilitas Internasional yang diperingati pada 3 Desember. Harapannya, kegiatan ini dapat mendorong terciptanya komunikasi yang setara antara teman dengar dan teman tuli.
Berbagai topik menarik disampaikan selama acara, di antaranya: dasar-dasar bahasa isyarat, seperti abjad, kosakata pengenalan diri, nama kota, dan ucapan sehari-hari. Kedua, yaitu demonstrasi langsung penggunaan bahasa isyarat yang dipimpin oleh narasumber utama.
Acara ini diselenggarakan oleh Kaki Kota, sebuah organisasi nirlaba berbasis di Banjarmasin yang berfokus pada pembangunan perkotaan dan partisipasi masyarakat. Dengan tagline Urban Creation Space, organisasi ini bertujuan menjadi wadah kolaborasi inklusif bagi semua lapisan masyarakat.
Narasumber utama dalam kegiatan ini adalah Khairunnisa, seorang mahasiswa Pendidikan Khusus angkatan 2022 sekaligus teman tuli. Selain itu, beberapa teman tuli juga hadir sebagai peserta.
Mereka aktif membantu teman dengar yang mengalami kesulitan memahami bahasa isyarat, sehingga menciptakan suasana hangat dan interaksi yang natural. Kegiatan ini mayoritas dihadiri oleh mahasiswa, meskipun masyarakat umum juga diperbolehkan untuk berpartisipasi.
Dalam wawancara dengan peserta, Nurlaila, mahasiswa IAT angkatan 2022, menyampaikan perasaannya.
“Aku senang banget karena bisa interaksi langsung sama teman-teman tuli. Walaupun terkendala karena masih belajar bahasa isyarat, aku berharap bisa lebih sering komunikasi sama mereka,” ujarnya sambil tersenyum lebar.
Hal senada diungkapkan oleh Intan Susilowati, mahasiswa IAT angkatan 2022.
“Acara ini sangat menyenangkan dan interaktif. Aku jadi belajar bahwa ekspresi itu penting dalam komunikasi, dan aku merasa lebih percaya diri saat bersama teman tuli. Semua aspek acara ini sangat berkesan," ucapnya sambil tersenyum tipis.
Narasumber yaitu Khairunnisa juga memberikan pesan yang bermakna selama acara.
“Kolaborasi adalah kesetaraan. Kita semua harus belajar memahami bahasa isyarat untuk menciptakan komunikasi yang setara,” ungkapnya.
Acara ini berlangsung interaktif dengan format presentasi, demonstrasi, praktik langsung oleh peserta, dan diakhiri dengan permainan sederhana. Peserta juga diajak untuk berinteraksi langsung dengan teman tuli yang diundang oleh panitia.
Melalui kegiatan ini, Kaki Kota berharap masyarakat lebih terbiasa dalam berinteraksi dengan kawan-kawan disabilitas dan meningkatkan concern mereka mengenai disabilitas di lingkungan mereka.
Selain meninggalkan kesan mendalam, acara ini juga menginspirasi peserta untuk terus belajar dan menciptakan lingkungan yang inklusif.
Mari bersama menciptakan lingkungan yang inklusif dengan belajar memahami bahasa isyarat dan mendukung teman-teman disabilitas di sekitar kita.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Kementerian PU Tingkatkan Upaya Pelayanan Publik Ramah Kelompok Rentan
-
Kisah Inspiratif Perempuan Disabilitas dalam Buku Doa Seorang Regina
-
Beasiswa TELADAN Cetak Pemimpin Masa Depan Inklusif dan Berkualitas Dunia
-
Melampaui Batas Pandang, Kisah Inspiratif Teater Braille Jogja yang Terus Berkarya
-
Jababeka Luncurkan Program Beasiswa Disabilitas Siap Kerja, Diresmikan Langsung oleh Menaker
News
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
4 Film Korea Terbaik Tentang Bobroknya Pemerintahan Otoriter
-
Wajib Tahu! 4 Sunscreen Ampuh Lawan Polusi Urban Bikin Wajah Auto Glowing Tanpa Flek
-
Kepala 'Meledak' Gara-gara Overthinking? Ini 6 Jurus Jitu buat Bungkam Pikiranmu
-
Adu Pintar Para Raksasa AI: Gemini vs. ChatGPT-4o, Siapa Juaranya?
Terkini
-
Literasi dan Numerasi Menurun: Alarm Bahaya untuk Pendidikan Nasional?
-
Final Ketiga Beruntun, BL Gaungkan Nama Gregoria "Kumamoto" Mariska Tunjung
-
Ulasan Buku Tidak Ada New York Hari Ini, Kumpulan Puisi Karya Aan Mansyur
-
Curhat Pedih Helwa Bachmid: Bongkar Pernikahan Rahasia dengan Habib Bahar
-
4 Brightening Serum Lokal dengan Glutathione untuk Efek Cerah Maksimal