Hayuning Ratri Hapsari | Siti Nuraida
Presiden ke-7 Jokowi saat ditemui. (Suara.com/Ari Welianto)
Siti Nuraida
Baca 10 detik
  • Presiden Prabowo menunjuk Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan baru, menggantikan Sri Mulyani Indrawati.
  • Mantan Presiden Jokowi mendukung keputusan tersebut, menyebut Purbaya "sangat bagus" dan menilai pasar bisa menerima "mazhab ekonomi" yang berbeda.
  • Pergantian ini tidak menimbulkan gejolak di pasar, menunjukkan kepercayaan investor tetap terjaga meski ada perubahan figur dan pendekatan kebijakan fiskal.
[batas-kesimpulan]

Presiden Prabowo Subianto melakukan reshuffle kabinet dengan menunjuk Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani Indrawati. Keputusan ini menjadi sorotan besar publik, mengingat Sri Mulyani adalah salah satu menteri paling berpengaruh dan dihormati dengan reputasi internasional.

Menanggapi hal tersebut, mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi komentar. Ia menilai keputusan Prabowo menunjuk Purbaya sebagai langkah yang “sangat bagus”. Jokowi mengakui bahwa mazhab ekonomi Purbaya berbeda dengan Sri Mulyani, namun menurutnya pasar bisa menerima perbedaan gaya kebijakan tersebut.

Jokowi: Purbaya Sangat Bagus, Mazhab Beda Bukan Masalah

Presiden ke-7 Jokowi saat berada di kediamannya, Jumat (22/8/2025). [Suara.com/Ari Welianto]

Dalam keterangannya, Jokowi menegaskan bahwa perbedaan pandangan ekonomi tidak perlu ditakuti. Justru, perbedaan itu bisa memperkaya strategi pembangunan nasional.

“Pak Purbaya itu sangat bagus. Memang mazhab ekonominya berbeda dengan Bu Sri, tapi saya melihat pasar bisa menerima,” kata Jokowi.

Ia menambahkan, yang terpenting bukan perbedaan gaya, melainkan hasil nyata bagi perekonomian.

Prabowo Pilih Purbaya untuk Hadapi Tantangan Baru

Prabowo menunjuk Purbaya bukan tanpa alasan. Purbaya sebelumnya menjabat sebagai Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan dikenal memiliki pemahaman mendalam soal stabilitas keuangan.

Dengan latar belakang akademis dan pengalaman panjang, Prabowo menilai Purbaya mampu membawa kebijakan fiskal yang sesuai dengan kebutuhan ekonomi saat ini.

Reshuffle ini dilakukan di tengah tantangan berat, mulai dari perlambatan ekonomi global, kebutuhan stimulus fiskal, hingga tekanan utang negara. Prabowo ingin Menkeu baru bisa menghadirkan kebijakan yang lebih fleksibel dan berani untuk menjawab situasi tersebut.

Perbedaan Mazhab Ekonomi: Sri Mulyani vs Purbaya

Sri Mulyani identik dengan pendekatan ortodoks: disiplin fiskal ketat, menjaga defisit anggaran tetap terkendali, dan fokus pada stabilitas jangka panjang.

Purbaya, di sisi lain, lebih condong ke arah heterodoks: lebih fleksibel, pro-stimulus, dan berani menggunakan ruang fiskal untuk pembiayaan pembangunan serta penguatan sektor riil.

Jokowi melihat perbedaan itu sebagai hal wajar. “Yang penting hasilnya memperkuat ekonomi kita,” ujarnya.

Reaksi Pasar: Stabil Meski Ada Perubahan

Salah satu perhatian utama adalah bagaimana pasar merespons pergantian Menkeu. Banyak yang khawatir penggantian Sri Mulyani akan mengguncang kepercayaan investor.

Namun, faktanya, pasar relatif stabil. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tidak mengalami gejolak berarti, sementara rupiah juga tetap terjaga. Hal ini menunjukkan kredibilitas Purbaya diakui dan pasar menaruh kepercayaan terhadap kebijakan ekonomi di bawah kepemimpinannya.

Bagi investor, konsistensi arah kebijakan menjadi kunci. Selama pemerintah jelas dan transparan, perubahan figur tidak akan terlalu berdampak negatif.

Jokowi Kenal Baik Purbaya

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa (kiri) menerima memori jabatan dari pejabat lama Sri Mulyani Indrawati saat serah terima jabatan di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (9/9/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

Jokowi mengungkap dirinya sudah lama mengenal Purbaya. Menurutnya, Purbaya adalah sosok yang detail, memahami angka dengan baik, serta bisa menjelaskan arah kebijakan ekonomi secara jelas.

“Pak Purbaya orangnya detail dan punya visi jelas,” kata Jokowi. Pernyataan ini memperkuat keyakinan bahwa Purbaya layak memimpin Kementerian Keuangan.

Sri Mulyani Dihormati Atas Jasa Besarnya

Meski digantikan, penghormatan terhadap Sri Mulyani tetap tinggi. Jokowi secara khusus menyampaikan apresiasi atas kerja keras Sri Mulyani selama menjabat.

Di bawah kepemimpinannya, Indonesia berhasil menjaga stabilitas fiskal, menghadapi pandemi, dan menavigasi berbagai krisis global. Menurut Jokowi, pergantian ini tidak ada kaitannya dengan kegagalan, melainkan semata kebutuhan penyesuaian kebijakan.

“Bu Sri sudah banyak berjasa. Kita sangat menghormati dan berterima kasih,” ucap Jokowi.

Harapan untuk Purbaya

Kini publik menunggu bagaimana Purbaya mengimplementasikan kebijakan dengan mazhab berbeda. Harapannya, pendekatan yang lebih progresif dapat mempercepat pembangunan, menjaga stabilitas, dan menumbuhkan kepercayaan investor.

Jokowi sendiri yakin Purbaya mampu. “Setiap pemimpin punya pendekatan masing-masing. Yang penting semua bekerja untuk rakyat dan kemajuan bangsa,” ujarnya.

Kesimpulan

Pergantian Menkeu dari Sri Mulyani ke Purbaya Yudhi Sadewa merupakan keputusan strategis Presiden Prabowo. Jokowi sebagai mantan presiden menilai langkah ini bagus, meski Purbaya menganut mazhab ekonomi yang berbeda.

Respons pasar yang stabil menunjukkan bahwa kepercayaan tetap terjaga. Sementara itu, penghormatan pada jasa Sri Mulyani terus diberikan. Kini, tantangan besar ada di tangan Purbaya: membuktikan bahwa pendekatan barunya bisa menjawab tantangan ekonomi Indonesia.

“Yang penting hasil akhirnya memperkuat ekonomi rakyat,” tutup Jokowi.