- Letjen (Purn) Djamari Chaniago santer disebut akan segera dilantik menjadi Menko Polhukam baru menggantikan Budi Gunawan.
- Ia adalah jenderal purnawirawan lulusan Akmil 1971 dengan karier cemerlang, pernah menjabat sebagai Pangdam Siliwangi, Pangkostrad, hingga Kasum TNI.
- Djamari pernah menjadi anggota Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang pada tahun 1998 merekomendasikan pemberhentian Prabowo Subianto dari dinas militer.
Kabar pergantian kabinet kembali mencuat di lingkar Istana. Kali ini, perhatian publik tertuju pada kursi Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polkam) yang belakangan kosong setelah dicopotnya Budi Gunawan dari jabatan tersebut.
Nama Letjen (Purn) Djamari Chaniago ramai disebut sebagai sosok yang akan menduduki posisi strategis ini. Beberapa sumber bahkan menyebut, pelantikan dirinya dijadwalkan pada Rabu siang, 17 September 2025.
Meski belum ada pernyataan resmi dari Presiden Prabowo maupun pihak Istana, sejumlah petinggi pemerintahan serta elite DPR memberikan bocoran bahwa nama Djamari hampir pasti akan melenggang ke kursi Menko Polkam.
Kehadiran jenderal purnawirawan asal Sumatera Barat ini dianggap mampu memperkuat koordinasi bidang politik, hukum, dan keamanan yang saat ini menjadi perhatian serius pemerintah.
Rumor Penunjukan dan Bocoran DPR
Isu penunjukan Djamari pertama kali mencuat dari pernyataan sejumlah pimpinan Komisi I DPR. Mereka mengisyaratkan bahwa Prabowo Subianto telah menetapkan pilihan pada sosok yang berpengalaman di bidang militer sekaligus memiliki rekam jejak politik.
Bocoran ini kemudian cepat menyebar ke publik, hingga sejumlah media mengonfirmasi kabar serupa dari sumber lain di lingkaran pemerintah.
Selain dari parlemen, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian juga sempat menyinggung adanya pelantikan Menko Polkam baru. Meski tak menyebut nama secara gamblang, banyak pihak meyakini pernyataan tersebut ditujukan kepada Djamari.
Bahkan, beberapa media melaporkan bahwa Djamari sudah terlihat berada di kantor Kemenko Polkam sejak pagi, menambah keyakinan bahwa pelantikannya tinggal menunggu waktu.
Sikap Resmi Pemerintah
Kendati rumor semakin kencang, Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (Bappisus) Aris Marsudiyanto memilih berhati-hati.
Menurutnya, reshuffle kabinet sepenuhnya merupakan hak prerogatif presiden. Ia mengingatkan masyarakat agar tidak terburu-buru menyimpulkan sebelum ada pengumuman resmi dari Istana.
Pernyataan ini menunjukkan bahwa meski nama Djamari sudah banyak disebut, proses formal masih berada di tangan Presiden Prabowo. Publik pun dibuat menunggu kepastian, apakah benar pelantikan dilakukan pada Rabu siang seperti yang beredar luas di media.
Profil Singkat Djamari Chaniago
Letnan Jenderal (Purn) Djamari Chaniago lahir di Padang, Sumatera Barat, pada 8 April 1949. Ia merupakan lulusan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) tahun 1971, yang kini dikenal sebagai Akademi Militer. Dari awal karier, ia menempuh perjalanan panjang di dunia militer hingga mencapai posisi puncak dalam jajaran TNI.
Djamari dikenal sebagai sosok yang disiplin, tegas, dan memiliki rekam jejak kepemimpinan yang solid. Latar belakangnya sebagai putra Minangkabau juga sering disebut sebagai nilai tambah, mengingat Sumatera Barat kerap melahirkan tokoh penting di tingkat nasional.
Karier Militer
Perjalanan karier militernya terbilang cemerlang. Ia pernah menduduki sejumlah jabatan strategis:
- Pangdam III/Siliwangi (1997–1998) — Djamari memimpin salah satu komando teritorial terbesar di Jawa Barat dan Banten pada masa penuh dinamika menjelang reformasi.
- Pangkostrad (1998–1999) — Jabatan ini membuatnya memegang kendali atas pasukan cadangan strategis Angkatan Darat yang punya peran penting dalam menjaga stabilitas negara.
- Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (1999–2000) — Menjadi orang nomor dua di Angkatan Darat menandai kepercayaan besar yang diberikan kepadanya.
- Kepala Staf Umum TNI (2000–2004) —Dalam posisi ini, Djamari ikut terlibat dalam perencanaan dan pengendalian strategis di tubuh TNI. Masa jabatannya berlangsung cukup panjang hingga ia memasuki masa purnatugas.
Peran di Dunia Sipil dan Politik
Setelah pensiun dari dinas militer, Djamari tidak sepenuhnya meninggalkan panggung publik. Ia sempat menjabat sebagai Komisaris Utama PT Semen Padang pada periode 2015–2016, menunjukkan kiprahnya di dunia usaha.
Tak hanya itu, ia juga terjun ke dunia politik. Ia pernah menjadi anggota MPR RI dan terafiliasi dengan Partai Gerindra, partai yang dipimpin oleh Prabowo Subianto. Hubungan kedekatan inilah yang diyakini menjadi salah satu alasan namanya dipertimbangkan untuk posisi Menko Polkam.
Isu Lama dan Kontroversi
Nama Djamari juga tak luput dari catatan sejarah militer Indonesia. Ia pernah menjadi anggota Dewan Kehormatan Perwira (DKP) pada tahun 1998. Lembaga itu kala itu dibentuk untuk memeriksa sejumlah jenderal terkait kasus penculikan aktivis, termasuk Prabowo Subianto.
Fakta ini menimbulkan ironi sekaligus sorotan publik: sosok yang dulu ikut dalam proses pemecatan Prabowo dari ABRI, kini justru dirumorkan akan menjadi bagian penting dari kabinet Presiden Prabowo.
Kendati demikian, hal itu juga bisa ditafsirkan sebagai rekonsiliasi dan bukti kedewasaan politik antara dua tokoh yang sama-sama berasal dari lingkungan militer.
Kehadiran di Istana dan Kemenko Polkam
Sejumlah media melaporkan bahwa Djamari terlihat hadir di kompleks Istana Kepresidenan pada Rabu pagi. Ada pula kabar ia sudah memasuki kantor Kemenko Polkam, memperkuat dugaan bahwa prosesi pelantikan hanya tinggal menunggu momen resmi.
Namun, pihak istana tetap bungkam dan belum memberikan jadwal pasti. Hal ini memunculkan dua kemungkinan: pertama, pelantikan memang sudah dijadwalkan dan tinggal diumumkan; kedua, pemerintah masih menimbang waktu yang tepat untuk mengumumkannya.
Pentingnya Posisi Menko Polkam
Menko Polkam memegang peran vital sebagai koordinator bidang politik, hukum, dan keamanan. Posisi ini bertugas mengoordinasikan kementerian dan lembaga terkait, mulai dari Kementerian Pertahanan, Polri, Kejaksaan, hingga intelijen.
Dengan situasi politik dan keamanan yang dinamis, terutama menjelang pelaksanaan berbagai agenda nasional, posisi Menko Polkam dianggap sangat krusial. Kehadiran figur berpengalaman seperti Djamari diharapkan bisa memperkuat stabilitas dan sinergi antarinstansi.
Respons Publik dan Harapan
Masyarakat, terutama kalangan politisi dan pengamat, menyambut kabar ini dengan beragam tanggapan. Ada yang menilai kehadiran Djamari bisa memperkuat jalannya pemerintahan, mengingat rekam jejaknya yang panjang di bidang militer. Namun, ada pula yang mengkritisi, terutama soal rekam jejak masa lalu ketika ia menjadi bagian dari DKP.
Bagaimanapun, jika benar dilantik, Djamari akan menghadapi tantangan besar: menjaga stabilitas politik, memastikan keamanan dalam negeri, serta mengoordinasikan berbagai lembaga yang sering kali memiliki ego sektoral.
Kesimpulan
Kabar penunjukan Letjen (Purn) Djamari Chaniago sebagai Menko Polkam menjadi salah satu isu politik paling hangat di pekan ini. Meski pemerintah belum mengumumkan secara resmi, berbagai bocoran dari DPR dan pejabat tinggi membuat publik semakin yakin bahwa pelantikan tinggal menunggu waktu.
Dari seorang jenderal yang pernah memimpin pasukan elit hingga tokoh yang pernah menjadi bagian dari Dewan Kehormatan Perwira, perjalanan Djamari sarat dinamika. Kini, ia disebut akan kembali ke panggung utama politik Indonesia, kali ini sebagai menteri koordinator yang mengurusi urusan paling strategis di negeri ini.
Apabila benar dilantik, publik tentu menaruh harapan besar bahwa pengalaman panjangnya mampu membawa stabilitas politik, hukum, dan keamanan di Indonesia ke arah yang lebih baik.
Tag
Baca Juga
-
Geruduk DPR dan Kemenhub, Ini Rincian 7 Tuntutan Demo Ojol untuk Pemerintah dan Aplikator
-
KPU Larang Publik Akses Ijazah Capres-Cawapres Tanpa Izin Pemilik
-
Rumah Tangga Tasya Farasya dan Ahmad Assegaf di Ujung Tanduk, Gugatan Cerai Resmi Terdaftar
-
Jejak Emas Komjen Suyudi Ario Seto: Kepala BNN yang Masuk Bursa Calon Kapolri
-
Sosok Subhan Palal: Warga Biasa yang Gugat Wapres Gibran Rp125 T Demi Buktikan Keabsahan Ijazah
Artikel Terkait
-
Apa Tugas DKP? Jenderal Djamari Chaniago Dulu Jadi Anggotanya dan Pecat Prabowo dari TNI
-
Datangi Istana, Mendagri Tito Sebut Presiden Prabowo Bakal Lantik Menkopolkam Baru Siang Ini
-
Djamari Chaniago Merapat ke Istana, Mendagri Tito Bocorkan Pelantikan Menko Polkam Baru
-
Komisi I DPR Benarkan Djamari Chaniago Akan Dilantik Jadi Menko Polkam, Menporanya Erick Thohir?
-
Tanda-tanda Erick Thohir Jadi Menpora
News
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
-
Di Balik Isu Korupsi Kuota Haji, Ustaz Khalid Basalamah Angkat Bicara
-
Tren Foto AI Kelewat Batas? Pemain Timnas Indonesia Sampai Angkat Suara
-
Natalius Pigai Usul Bikin Lapangan Demonstrasi, Reaksi Susi Pudjiastuti Jadi Sorotan
-
Tak Suka Glamor, Sosok Ida Yulidina Istri Menkeu Purbaya Curi Perhatian Publik
Terkini
-
AFC Cari Gara-gara Lagi dengan Indonesia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Arafah Rianti dan Halda Geser Tren Bridesmaid! Elegan dengan Baju Bodo di Pernikahan Feby Putri
-
4 Ide OOTD Monokrom Minimalis ala Lee Chae Min yang Wajib Dicoba!
-
Banting Setir Jadi Petani, Narji Ungkap Ditawari Sertifikat Tanah Tiap Hari
-
Capres Private Account? Sekarang Bisa Scroll Bebas Lagi!