Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menegaskan uang yang disita dari Khalid Basalamah terkait kasus dugaan korupsi dana haji di Kementerian Agama (Kemenag) tahun 2023–2024 bukanlah bentuk suap.
Nama Khalid Basalamah sempat ramai diperbincangkan publik setelah uang dari biro perjalanan hajinya, PT Zahra Oto Mandiri atau Uhud Tour ikut masuk dalam proses penyidikan perkara tersebut.
Pelaksana Tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, menjelaskan bahwa uang tersebut merupakan hasil praktik pemerasan yang dilakukan oknum pejabat Kemenag.
“Itu sebetulnya bukan suap, karena inisiatifnya dari si oknum Kemenag. Mereka meminta uang percepatan agar jamaah bisa berangkat tahun ini,” ujar Asep di Gedung Merah Putih KPK sebagaimana diungkap Antara News, Jumat (19/9/2025).
Menurut Asep, penyitaan uang dari Khalid menjadi bukti adanya praktik jual beli kuota haji khusus. Tanpa adanya bukti itu, KPK sulit membuktikan bahwa pembagian kuota tidak terjadi begitu saja, melainkan melibatkan sejumlah uang yang diminta oleh oknum tertentu.
Uang Percepatan Kuota Haji
Khalid Basalamah sebelumnya telah membeberkan bahwa uang tersebut sebenarnya berasal dari jamaah. Ia bahkan mengaku sudah mengembalikan dana yang terlanjur disetorkan kepada pihak terkait. Pernyataan itu ia sampaikan lewat kanal YouTube Kasisolusi pada 13 September 2025 lalu.
Sebanyak 122 jamaah dari biro Uhud Tour diminta menyetor dana tambahan sebesar 4.500 dolar Amerika Serikat per orang kepada Komisaris PT Muhibbah Mulia Wisata, Ibnu Mas’ud. Lebih jauh lagi, 37 jamaah di antaranya masih harus membayar biaya tambahan senilai 1.000 dolar AS agar visa mereka diproses.
Dana yang sempat berpindah ke tangan Ibnu Mas’ud itu baru dikembalikan setelah pelaksanaan ibadah haji selesai. Kondisi inilah yang kemudian menjadi salah satu pintu masuk bagi KPK dalam membongkar praktik dugaan korupsi dana haji di Kemenag.
Kiprah Khalid Basalamah, Pendakwah Sekaligus Pengusaha Populer
Di tengah sorotan publik, sosok Khalid Basalamah bukanlah figur asing. Lahir di Makassar pada 1 Mei 1975, ia dikenal sebagai penceramah sekaligus pengusaha. Khalid berasal dari keluarga keturunan Arab Hadramaut, Yaman, dan sejak remaja sudah akrab dengan pendidikan agama.
Masa sekolah menengah ia habiskan di Madinah, Arab Saudi, di mana ia sekaligus memperdalam ilmu Al-Quran, hadis, dan tradisi Islam. Pendidikan formalnya berlanjut hingga ke jenjang sarjana di Universitas Madinah, lalu magister di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, dan doktoral di Universitas Tun Abdul Razak, Malaysia.
Karier dakwahnya mulai berkembang sejak 1999 ketika dipercaya mengisi khutbah Jumat di UMI. Popularitasnya semakin menanjak setelah aktif merekam ceramah dan menyebarkannya melalui media digital. Sejak 2013, kanal YouTube miliknya menjadi salah satu yang paling banyak diikuti di Indonesia.
Selain berdakwah, Khalid juga aktif di dunia usaha. Ia menjadi direktur PT Ajwad yang bergerak di bidang kuliner Arab, souvenir Timur Tengah, penerbitan buku Islam, hingga biro perjalanan haji dan umrah. Bahkan, ia juga pernah menjabat sebagai dosen tidak tetap di Universal Institute of Professional Management pada 2023–2024, serta meraih gelar guru besar.
Kasus dugaan korupsi dana haji di Kemenag tahun 2023–2024 menjadi tamparan keras bagi penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia. Meski nama Khalid Basalamah ikut terseret karena uang dari jamaahnya disita KPK, lembaga antirasuah menegaskan bahwa dana tersebut bukanlah suap, melainkan bukti praktik pemerasan oleh oknum Kemenag.
Baca Juga
- 
                      
              Piala Dunia U-17 Bisa Jadi Titik Balik Karier Timnas Indonesia, Mengapa?
 - 
                      
              Sahabat Dekat, Adipati Dolken Sampaikan Dukungan Moril untuk Onad
 - 
                      
              Starter Lagi! Calvin Verdonk Buktikan Kualitas saat Lille Taklukkan Angers
 - 
                      
              Tak Gentar, Timnas Indonesia Bidik Tiga Poin Perdana di Piala Dunia U-17
 - 
                      
              Gustavo Almeida Pamit, Persija Jakarta Bakal Kehilangan Ketajaman?
 
Artikel Terkait
- 
                
              Nama PBNU Terseret Kasus Haji, KPK Buka Suara: Benarkah Hanya Incar Orangnya, Bukan Organisasinya?
 - 
                
              KPK Ungkap Kasus Korupsi Kuota Haji, Libatkan Hampir 400 Biro Perjalanan
 - 
                
              KPK Sita Uang Hingga Mobil dan Tanah dari Dirut BPR Jepara Artha dalam Kasus Kredit Fiktif
 - 
                
              Terungkap! Modus Oknum Kemenag Peras Ustaz Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji
 - 
                
              Diungkap KPK, Ustaz Khalid Basalamah Beralih dari Haji Furoda ke Khusus Gegara Dihasut Oknum Kemenag
 
News
- 
                      
              Ngakak Bareng Aa' Juju, Petualangan Kocak di India Bikin Netizen Ketagihan!
 - 
                      
              5 Film Horor Terbaik Sepanjang Masa Versi Rotten Tomatoes, Siap Uji Nyali?
 - 
                      
              Tersandung Narkoba, Podcast Lama Onad bersama Denny Sumargo Kembali Viral
 - 
                      
              Peduli Kesehatan Mental Remaja, HIMPSI Gelar Sosialisasi di SMAN 3 Jambi
 - 
                      
              Aksi Nyata Sobat Bumi UNY, Wujud Kepedulian Mahasiswa untuk Desa dan Alam
 
Terkini
- 
           
                            
                    
              5 Rekomendasi Tontonan Horor Asal Korea di Netflix, Ada Triger hingga Karma
 - 
           
                            
                    
              Nasib Film Fast & Furious 11 Masih Gantung, Bisa Batal Digarap Nih!
 - 
           
                            
                    
              Rilis PV Baru, Bungou Stray Dogs Wan Season 2 Bakal Tayang di Tahun 2026
 - 
           
                            
                    
              Mix and Match Outerwear ala Kim Do Hoon: 4 Ide OOTD Stylish Anti Lebay!
 - 
           
                            
                    
              Gugatan Bedu Dikabulkan, Perceraian dengan Irma Kartika Berjalan Damai