Hayuning Ratri Hapsari | Rana Fayola R.
Erick Thohir (kiri) dalam acara perpisahan dengan Kementerian BUMN. (Instagram/erickthohir)
Rana Fayola R.

Erick Thohir, pesan terakhir, dan kementerian BUMN menjadi sorotan dalam momen perpisahan yang berlangsung di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (19/9/2025). Setelah enam tahun memimpin, pria kelahiran 1970 ini melepas jabatannya sebagai Menteri BUMN. 

Merujuk Antara News, ia menegaskan bahwa perjalanan panjang yang telah mereka lalui bukan sekadar mengubah wajah korporasi negara, melainkan juga membangun manusia seutuhnya.

Dedikasi, kerja keras, empati, dan pengorbanan seluruh insan BUMN tentu tak luput dari pandangan Erick. Menurutnya, keberhasilan kementerian tidak hanya diukur dari transformasi bisnis, tetapi juga dari karakter dan kualitas manusia yang terlibat di dalamnya.

“Kita membangun manusia seutuhnya di sini bukan hanya korporasinya. Tapi membangun manusia seutuhnya itu yang paling sulit. Kalian bekerja siang malam untuk transformasi korporasi,” tuturnya.

Ia menambahkan, Kementerian BUMN bukan hanya berhasil memperbaiki perusahaan-perusahaan pelat merah, tetapi juga mencetak insan yang berempati tinggi dan siap berkarya demi bangsa.

Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir memberikan sambutan usai serah terima jabatan (sertijab) di Kantor Kemenpora, Jakarta, Kamis (18/9/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

Lebih jauh, Erick menitipkan pesan agar seluruh pegawai Kementerian BUMN tetap melanjutkan rencana besar transformasi. Ia menekankan pentingnya dorongan bisnis perusahaan pelat merah untuk terus maju dan berkontribusi pada masa depan Indonesia.

“Saya titip, jangan ubah jati diri kalian. Justru kalian harus lebih bagus lagi karena Indonesia perlu orang-orang bagus. Bangsa ini perlu orang-orang bagus, dan Bapak Presiden sekarang mendorong dengan lahir Danantara, ini menjadi sebuah kekuatan investasi untuk masa depan kita. Kalian harus dukung,” imbuh Erick Thohir.

Selain itu, pekerja BUMN didorong untuk menjadi tulang punggung transformasi. Ia berharap semangat membangun bangsa tetap terjaga meski dirinya sudah meninggalkan kursi Menteri BUMN.

Di tengah pidato perpisahan itu, Erick juga menyinggung peran barunya sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora). Tugas yang ia emban kini tidak kalah berat, yakni membangun 60 juta anak muda Indonesia agar berani bermimpi, berkarya, sekaligus menjadi perekat persatuan bangsa melalui olahraga.

Meski begitu, ia tetap berharap Kementerian BUMN terus konsisten membawa Indonesia ke arah lebih baik. Erick pun meminta maaf jika selama masa jabatannya ada perkataan atau sikap yang kurang berkenan.

“Dengan segala rendah hati, selama enam tahun saya di sini, saya mohon maaf. Mohon maaf kalau ada kata-kata saya yang salah. Kalau ada sikap saya yang salah. Tapi itu semua untuk kemajuan kita, untuk bangsa kita,” tandasnya.

Plt Menteri BUMN Sebut Erick Thohir Legenda

Dony Oskaria. [Suara.com/Achmad Fauzi].

Pelaksana Tugas (Plt) Menteri BUMN, Dony Oskaria menilai Erick Thohir sebagai legenda di kementerian tersebut. Ia menyebut bahwa dalam enam tahun terakhir, Erick berhasil membawa perusahaan pelat merah menjadi sehat dan kuat.

Dalam acara apresiasi dan perpisahan, Dony mengaku semua pegawai telah mendapat arahan dan bimbingan untuk bekerja keras dan fokus pada tujuan.

“Saya dididik untuk bekerja maksimal, bekerja keras, fokus kepada tujuan kita, bukan kepada hal lain. Karena itu bagi kami Pak Erick adalah legenda di BUMN,” ujar Dony.

Ia menegaskan, transformasi BUMN belum sepenuhnya selesai. Oleh karena itu, ia berjanji melanjutkan apa yang sudah dirintis Erick.

“Saya akan menjalankan dan menjaga apa yang Bapak titipkan dan saya selalu akan berkomunikasi dan mendengarkan arahan. Apa yang Bapak sarankan dan arahkan, akan kami lakukan,” janjinya.

Dony juga menekankan bahwa hubungan kerjanya dengan Erick selama ini sangat baik. Komunikasi intensif selalu dilakukan untuk memastikan visi dan misi kementerian bisa berjalan.