Badan Gizi Nasional (BGN) memastikan bahwa ompreng atau nampan makanan yang digunakan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) bebas dari minyak babi.
Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyampaikan hal tersebut usai melakukan inspeksi ke salah satu pabrik produksi food tray di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (24/9/2025).
Dadan menegaskan bahwa dalam proses produksi, tidak ditemukan penggunaan minyak babi sebagaimana sempat dikhawatirkan publik.
Menurutnya, bahan utama yang dipakai dalam pembuatan nampan adalah logam, seperti kromium dan nikel, bukan material yang bersumber dari hewan.
“Kalau food tray domestik, pasti menggunakan plastik atau minyak nabati,” kata Dadan. Ia menambahkan, setelah proses pencetakan, produk juga melewati tahap sterilisasi sehingga aman digunakan oleh masyarakat.
Selain itu, BGN memastikan bahwa seluruh produk ompreng yang beredar akan melewati sertifikasi dari lembaga terkait, termasuk Kementerian Perindustrian dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Langkah ini dilakukan untuk menjamin keamanan dan kualitas produk yang dipakai dalam mendukung program MBG.
Dugaan Sebelumnya
Isu mengenai minyak babi dalam ompreng MBG sempat mencuat pada Agustus 2025. Kala itu, sebuah laporan menyebut adanya dugaan penggunaan minyak babi dalam proses produksi nampan yang dipakai untuk program MBG.
Dugaan tersebut kemudian ramai diberitakan dan menimbulkan keresahan publik, khususnya terkait aspek halal dan keamanan konsumen.
Meski begitu, klarifikasi terbaru dari Badan Gizi Nasional (BGN) memberikan penegasan bahwa produk food tray yang beredar di masyarakat tidak terkontaminasi minyak babi.
Penjelasan ini diharapkan dapat meredakan keresahan dan memastikan masyarakat tetap percaya pada penyelenggaraan program MBG yang bertujuan menyediakan makanan bergizi bagi anak-anak sekolah.
Menjaga Kepercayaan Publik
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sendiri telah menjadi salah satu program prioritas pemerintah untuk meningkatkan kualitas gizi generasi muda. Keamanan peralatan pendukung, termasuk ompreng atau wadah makanan, menjadi bagian penting untuk menjaga kepercayaan publik.
Dengan adanya penegasan dari BGN, pemerintah berharap isu ini dapat segera mereda dan fokus program MBG tetap berjalan sesuai tujuan awal.
Baca Juga
-
Soft tapi Tetap Maskulin, Tiga Parfum Pria yang Wajib Kamu Coba Tahun Ini!
-
BYD M9 Siap Ganggu Pasar MPV Indonesia dengan Fitur AI Sekelas Mobil Mewah
-
Siapa Junko Furuta? Mengenal Kisah Tragis dari Kontroversi Nessie Judge
-
Takut Beli Mobil Bekas? 5 Mitos Populer yang Harus Kamu Coret dari Pikiran
-
Fitur Lengkap, Harga Nggak Bikin Nangis, EV Ini Siap Curi Perhatian
Artikel Terkait
-
Berapa Gaji Petugas MBG? Kinerja Disorot Imbas Kasus Keracunan
-
Link Daftar SPPG Program MBG Semua Lokasi
-
FSGI Ungkap Masalah MBG di 14 Provinsi: Makanan Basi, Belatung, hingga Jeruk Busuk
-
Keracunan Massal Lagi? 7 Siswa SMAN 15 Jakarta Mual dan Sakit Perut Usai Makan MBG
-
Ribuan Siswa Keracunan Program Makan Bergizi Gratis, Komisi X DPR RI Minta Audit Ketat
News
-
PSSI Tak Masukkan Laga Uji Coba Timnas U-22 ke Kalender FIFA: Konsistensi Dipertanyakan?
-
Review Anime The New Gate, Lebih Realistis Daripada Isekai Lain
-
Jadi Wali Kota Muslim Pertama di New York, Ini Fakta Menarik Zohran Mamdani
-
Bye-Bye Kulit Kusam! 4 Serum Pelindung Blue Light Ini Wajib Dicoba Pekerja Kantoran
-
Eks-Mertua Pratama Arhan Sindir Timnas Indonesia dan PSSI, Singgung Siapa Ya?
Terkini
-
Bukan Cuma Pelepas Dahaga: 4 Alasan Ajaib Kenapa Minum Air Putih Itu Penting Banget
-
Peluang Wakil Indonesia Lolos Kualifikasi WTF 2025, Siapa Susul Sabar/Reza?
-
One Piece Umumkan Kenjiro Tsuda sebagai Figarland Shamrock, Kembaran Shanks
-
Diberondong 4 Gol Tanpa Balas, Indonesia Catatkan Rekor Kekalahan Terburuk di Piala Dunia U-17?
-
Piala Dunia U-17: 3 Hal yang Bikin Indonesia Tak Perlu Malu Meski Dihajar Brasil 4 Gol