Meski dalam masa transisi pandemi Covid-19, Kuliah Kerja Nyata (KKN) tetap dilaksanakan dan dikoordinir oleh lembaga Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat (LP2M) Universitas Jember. Salah satu mahasiswa KKN UNEJ Kelompok 74 melakukan penyuluhan cara membuat masker kain tanpa mesin jahit didesa Dlimas kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah.
Menurut mahasiswa yang bernama Nabela Dhea Ulhaq mengatakan “Masyarakat banyak yang belum memprioritaskan masker sebagai salah satu protokol kesehatan. Beberapa masyarakat masih berfikir bahwa masker kain itu mahal dan lebih baik untuk membeli kebutuhan pokok ataupun kebutuhan sekunder. Padahal di masa pendemi ini, masker merupakan kebutuhan pokok saat berada diluar rumah”.
Selanjutnya mahasiswa ini juga menambahkan “Dengan latar belakang seperti ini, saya ingin membuat solusi kepada warga warga yang belum bisa memakai masker setiap hari saat keluar rumah lantaran mahal. Saya akan mengajak warga warga membuat masker kain tanpa mesin jahit“.
Dalam melakukan penyuluhan, mahasiswa KKN ini menjelaskan materi dengan cara menampilkan video yang berisi langkah langkah pembuatan masker kain, selanjutnya mendampingi dan mempraktikkan secara langsung. Bahan bahan yang digunakan dalam pembuatan masker kain yaitu kain, benang, jarum, kain border, dan tali pengikat. Kain yang digunakan untuk membuat masker ini berukuran 15 cm. dalam pembuatan masker kain, dibutuhkan waktu sekitar 10 menit dalam pengerjaan satu masker. Selanjutnya diedukasi tentang manfaat masker, cara memakai masker dan pentingnya masker dimasa pandemi ini. Setelah diedukasi, dilakukan post test untuk mengetahui pemahaman masyarakat.
Selain pembuatan masker kain, mahasiswa ini juga melakukan penyuluhan tentang cara cuci tangan. Mencuci tangan menjadi salah satu kebiasaan yang sering dilupakan oleh masyarakat. Akan tetapi, mencuci tangan menjadi sangat penting dilakukan dalam masa pandemi Covid-19. Kegiatan ini dilakukan dengan metode "door to door" yaitu mahasiswa mengunjungi beberapa rumah warga Desa Dlimas.
Menurut salah satu mahasiswa KKN UNEJ kelompok 74 mengatakan “Edukasi ini dilakukan untuk warga Desa Dlimas yang kesusahan dalam mencari informasi seputar hidup bersih dan sehat dan juga masih banyak warga yang tidak mencuci tangan dengan benar.”
Nabela Dhea Ulhaq melanjutkan “Penyuluhan cuci tangan didesa dlimas ini salah satunya bertujuan agar masyarakat menjadi sadar bahwa sabun ini sangat diperlukan dalam cuci tangan dikarenakan apabila tidak memakai sabun maka kuman masih menempel pada tangan”.
Selain itu, penyuluhan cuci tangan ini juga bertujuan untuk memberikan informasi cara cuci tangan yang benar karena beberapa warga masih melakukan cuci tangan sekilas saja. Padahal prosedur cuci tangan yaitu mencuci bagian telapak tangan, punggung tangan, sela sela jari dan buku buku jari.
Dalam edukasi, mahasiswa KKN UNEJ menjelaskan materi dengan poster dan menampilkan video yang berisi cara cuci tangan serta mempraktekkannya. Di akhir edukasi, mahasiswa melakukan evaluasi tentang edukasi yang sudah diberikan, seperti meminta warga untuk mengulangi mempraktekkan langkah-langkah mencuci tangan yang benar. Setelah itu dilakukan post test dengan mengisi kuisioner di website SD.UNEJ.
Selain cuci tangan, dilakukan penyuluhan cara menyikat gigi dengan benar. Langkah langkahnya sama seperti cara cuci tangan yaitu Nabela Dhea Ulhaq salah satu mahasiswa KKN UNEJ menjelaskan materi dengan poster dan menampilkan video yang berisi cara menyikat gigi dengan benar serta mempraktekkannya. Di akhir edukasi, mahasiswa melakukan evaluasi tentang edukasi yang sudah diberikan, seperti meminta warga untuk mengulangi mempraktekkan langkah-langkah menyikat gigi dengan benar. Setelah itu dilakukan post test dengan mengisi kuisioner di website SD.UNEJ.
Selain yang disebutkan diatas, Mahasiswa KKN UNEJ kelompok 74 juga menciptakan hand sanitizer (pembersih tangan) dari bahan dasar Lidah buaya (Aloevera). Hand sanitizer menjadi barang yang sangat dibutuhkan di tengah mewabahnya virus Covid19. Hand sanitizer dibutuhkan saat hendak berpergian keluar rumah selain menggunakan masker. Bahkan, penggunaan hand sanitizer saat berpergian juga menjadi wujud imbauan pemerintah untuk menjaga kebersihan, Selain dengan rajin mencuci tangan setiap harinya.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Nama Soeharto Dihapus dari Tap MPR, Tutut: Mohon Maaf Kalau Selama Ini Bapak Ada Kesalahan
-
Mahasiswa KKN UNS Sukses Memberdayakan Lahan Terbatas Melalui V-Garden
-
Mahasiswa KKN Gelar Kegiatan Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Murid SD, Disambut Antusias
-
Tim PPK Ormawa HMPWK UNEJ Dorong Desa Tegalwangi Jadi Desa Wirausaha
-
Mengatasi Ancaman Narkoba dan Media Sosial: Pentingnya Kesehatan Mental bagi Remaja
Release
-
Mahasiswa KKN UIN Walisongo Ikut Serta dalam Kegiatan Posyandu
-
Bantu Program Sekolah Kampung, KKN UIN Walisongo Gagas Model Pembelajaran Baru
-
Gowes dan Tanam: Aksi Nyata Menjaga Bumi ala Pencinta Alam UIN Jakarta
-
Ekspor Indonesia Alami Penurunan, Akibat Pandemi Covid-19?
-
Komunikasi Publik dalam Pemilu Lahirkan Pemilih Cerdas dan Berdaulat
Terkini
-
Janji Menguap Kampanye dan Masyarakat yang Tetap Mudah Percaya
-
Kehidupan Seru hingga Penuh Haru Para Driver Ojek Online dalam Webtoon Cao!
-
4 Rekomendasi OOTD Rora BABYMONSTER yang Wajib Kamu Sontek untuk Gaya Kekinian
-
Dituntut Selalu Sempurna, Rose BLACKPINK Ungkap Sulitnya Jadi Idol K-Pop
-
Ulasan Film The French Dispact: Menyelami Dunia Jurnalisme dengan Gaya Unik