Dalam rangka Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM), mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Kelompok 8 Gelombang 12 yang dibimbing oleh Isnani Dzuhrina, M.Adv ini telah mewujudkan pertunjukkan boneka tangan tentang edukasi pengenalan dan pencegahan Covid-19 kepada anak-anak Panti Asuhan Yasibu, Kota Malang.
Adanya varian baru dari Covid-19, varian delta, menyebabkan terbentuknya kebijakan PPKM yang dicanangkan oleh pemerintah. Dilansir pada liputan6.com, Malang Raya masih memperpanjang kebijakan tersebut di level 4 hingga 30 Agustus 2021.
Mengutip dari Kompas.com, Ikatan Dokter Anak Indonesia mengungkapkan bahwa sekitar 12,5% di Indonesia anak seusia 0-18 tahun banyak yang terpapar COVID-19. Itulah yang menjadi perhatian kelompok 8 untuk memberikan edukasi terkait pengenalan dalam mencegah Covid-19 pada anak-anak untuk meningkatkan kesadaran pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan diri.
Pertunjukkan boneka tangan yang berjudul “Rumahku yang Sepi” ini berhasil menarik perhatian anak-anak Panti Asuhan Yasibu. Terlebih saat anggota memberikan pertanyaan tentang edukasi tersebut, anak-anak menjawabnya dengan semangat.
Adanya boneka tangan ini juga telah dipertimbangkan sebelumnya oleh Astri Fikria Zahira selaku Koordinator PMM Kelompok 8. Ia menganggap bahwa boneka tangan menjadi media edukasi yang tepat dalam penyampaian informasi tentang Covid-19 apalagi cocok dengan anak-anak seusia TK hingga SD.
Latar tempat yang diambil dalam pertunjukkan ini adalah Kebun Binatang, yang mana diperankan oleh boneka hewan seperti gajah, bebek, dan kelinci. Penampilan boneka tangan ini menceritakan tentang sebuah kebun binatang yang sepi pengunjung dikarenakan kebijakan PPKM yang diperpanjang.
Itu semua disebabkan minimnya ketertiban akan menjaga kebersihan dan kesehatan diri sehingga virus menjadi terus menyebar. Sesaat penampilan selesai, anak-anak wajib menceritakan kembali pesan moral tersebut di depan teman-temannya dengan memakai boneka tangan yang telah disediakan. Ini bertujuan untuk melatih public speaking, menumbuhkan kepercayaan diri, dan imajinasi mereka.
Akhir kegiatan, anak-anak Panti Asuhan Yasibu diberikan masker untuk mengapresiasi mereka yang sudah mau mendengarkan dan mulai sadar dengan adanya Covid-19 yang tersebar di luar sana, tepatnya di Kota Malang, Jawa Timur.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Komitmen Relawan Mahasiswa, Sekadar Formalitas atau Pilihan Hati?
-
Mahasiswa PPG FKIP Unila Asah Religiusitas Awardee YBM BRILiaN Lewat Puisi
-
Polisi Gerebek Rumah Mahasiswa di Bekasi, Temukan Ladang Ganja Mini
-
Teman Mabuk hingga Penjual Miras Ikut Diperiksa Polisi, Pemicu Tewasnya Mahasiswa UKI Tersingkap?
-
Puluhan Visa Mahasiswa Dicabut AS di Tengah Gelombang Aksi Bela Palestina
Release
-
Mahasiswa KKN UIN Walisongo Ikut Serta dalam Kegiatan Posyandu
-
Bantu Program Sekolah Kampung, KKN UIN Walisongo Gagas Model Pembelajaran Baru
-
Gowes dan Tanam: Aksi Nyata Menjaga Bumi ala Pencinta Alam UIN Jakarta
-
Ekspor Indonesia Alami Penurunan, Akibat Pandemi Covid-19?
-
Komunikasi Publik dalam Pemilu Lahirkan Pemilih Cerdas dan Berdaulat
Terkini
-
Snow White Dilarang Tayang di Lebanon Imbas Negara Asal Gal Gadot
-
AFF Bentuk Tim ASEAN All Stars, Perlukah Para Pemain Timnas Indonesia Turut Serta?
-
4 Ide OOTD Youthful ala Jiwoo Hearts2Hearts, Sederhana tapi Tetap Memikat!
-
Blak-blakan! Sandy Walsh Ngaku Beruntung Bela Timnas Indonesia Sejak Awal
-
Hanya Satu Pemain yang Masuk Tim ASEAN All Stars, Pendukung Timnas Indonesia Siap Kecewa