Musang luwak atau Paradoxurus hermaphroditus seringkali diingat sebagai hewan penghasil kopi luwak yang mendunia.
Namun, di balik citra itu, hewan kecil ini ternyata menyimpan keunikan lain yang jarang diketahui: tubuhnya mampu mengeluarkan aroma harum menyerupai pandan. Aroma alami ini bahkan menjadi bahan dasar parfum di beberapa negara.
Menurut Dr. Abdul Haris Mustari, pakar ekologi satwa liar dari IPB University, musang memiliki kelenjar khusus di bagian bawah perut dan pangkal ekor yang menghasilkan bau harum.
“Musang bahkan membantu memecahkan dormansi benih dari buah palem, seperti enau dan pinang hutan, serta banyak jenis tumbuhan lainnya, sehingga dapat berkecambah lebih baik,” ujarnya. Bau harum ini bukan hanya wangi, tapi juga berfungsi sebagai alat komunikasi, penanda wilayah, hingga sistem pertahanan diri dari predator.
Lebih dari itu, musang punya peran penting bagi ekosistem. Saat memakan buah, biji yang mereka keluarkan melalui kotoran ikut membantu regenerasi hutan.
Jenis biji seperti enau dan pinang hutan bahkan lebih mudah berkecambah setelah melewati saluran pencernaan musang. Kehadiran musang dengan demikian menjadikan mereka “petani kecil” yang menjaga kelestarian hutan secara alami.
Sayangnya, populasi musang kian menurun akibat deforestasi, perburuan, dan perdagangan liar. Di beberapa daerah, musang justru dianggap hama ternak dan diburu, padahal manfaat ekologisnya jauh lebih besar daripada kerugian yang dituduhkan. Jika populasinya terus menyusut, dampaknya bisa mengganggu keseimbangan ekosistem: regenerasi hutan melambat dan hama semakin sulit dikendalikan.
“Musang luwak adalah bagian dari kekayaan hayati Indonesia. Kalau populasinya terus menurun, kita akan kehilangan salah satu penyeimbang penting ekosistem,” kata Dr. Haris.
Dengan melindungi musang, bukan hanya satu spesies yang lestari, melainkan juga keberlangsungan hutan dan kehidupan.
Baca Juga
-
Menghidupkan Makna Pendidik Melalui Pengalaman Guru Gen Z Salah Berlabuh
-
Bintang Kebaikan di Hari Senin: Menyemai Karakter dengan Apresiasi
-
Lebih dari Sekadar Mengajar: Menjadi Teladan Hidup
-
Mengurai Masalah Islam Kontemporer Lewat Buku Karya Tohir Bawazir
-
Jangan Lewatkan! The Conjuring: Last Rites Tayang di HBO Max 21 November
Artikel Terkait
Rona
-
Bandung Sustainability Summit 2025: Kota Kembang Pimpin Gerakan Hijau Nasional!
-
Mengenal Lutung Jawa: Si Hitam Penjaga Rimba yang Terancam Punah
-
Pengen Berkiprah di Pekerjaan Hijau? Ini Tiga Sektor Pekerjaan Hijau Paling Menjanjikan
-
Menebar Cahaya dari Kalam Ilahi: Komunitas Sahabat Al-Qur'an Tumbuh Bersama Ayat dan Amal
-
Perempuan Pesisir dan Beban Ganda di Tengah Krisis Iklim
Terkini
-
Menghidupkan Makna Pendidik Melalui Pengalaman Guru Gen Z Salah Berlabuh
-
Bintang Kebaikan di Hari Senin: Menyemai Karakter dengan Apresiasi
-
Lebih dari Sekadar Mengajar: Menjadi Teladan Hidup
-
Mengurai Masalah Islam Kontemporer Lewat Buku Karya Tohir Bawazir
-
Jangan Lewatkan! The Conjuring: Last Rites Tayang di HBO Max 21 November