Seorang anak berdo menjelang magrib. [shutterstock]
Diriku ini berselimut dosa
Tak terhitung lagi dosa yang kulakukan
Seakan diriku ini hina dina di hadapan manusia
Sungguh nista dan tiada artinya lagi diriku ini
Kala masa mudaku penuh foya-foya
Dunia selalu kukejar dengan gelimpangan harta
Kekayaan selalu kupuja-puja demi ketenaran
Jabatan kuelu-elukan demi sebuah gengsi
Hingga akhirnya terperosok dalam lembah kenistaan
Hartaku ludes seketika akibat utang menumpuk
Aku menjadi pesakitan akibat perbuatan rasuah
Anak istri menanggung malu akibat perbuatanku
Memasuki senjakala usia diriku menjadi lemah tak berdaya
Di balik jeruji aku hanya meratapi dosa-dosaku masa lalu
Tuhan bimbing aku menuju Jalan-Mu aku ingin bertaubat
Maafkan segala kesalahan hamba-Mu ini yang penuh nista
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Mahasiswa PPG FKIP Unila Asah Religiusitas Awardee YBM BRILiaN Lewat Puisi
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
-
Antara Doa dan Pintu yang Tertutup: Memahami Sajak Joko Pinurbo
-
4 Alasan Buku Kumpulan Puisi Perjamuan Khong Guan Wajib Kamu Baca!
-
Puisi Wiji Thukul Kembali Menggema: Peringatan dalam Pusaran Ketidakadilan
Sastra
Terkini
-
Baru Tayang Raih Rating Tinggi, 5 Alasan The Haunted Palace Wajib Ditonton!
-
Review Film Warfare: Tunjukkan Perang dan Kekacauan dengan Utuh serta Jujur
-
Hidup dalam Empati, Gaya Hidup Reflektif dari Azimah: Derita Gadis Aleppo
-
Lingling Jadi Idol K-Pop Malaysia Pertama, Siap Debut Akhir Mei 2025
-
Selamat! Mark NCT Raih Trofi Ketiga Lagu 1999 di Program 'Music Core'