Scroll untuk membaca artikel
Munirah | Nurhasana
Ilustrasi pernikahan. (Shutterstock)

Setiap manusia yang hidup pasti berjodoh dengan kematian, meski kita tidak tau kematian adalah jodoh pertama atau jodoh kita yang kedua, karna manusia akan berjodoh dengan manusia lainya, dan manusia juga akan berjodoh dengan kematiannya. 

Ya Allah, jika wafat, wafatkanlah aku dalam kondisi beribadah kepadamu, dan dalam kondisi mencintai mu sedalam-dalamnya. 

Jika bertemu dengan sesama manusia adalah kebahagian, maka berjodoh dengan kematian harusnya bukan menjadi hal yang menakutkan. 

Ya Allah, jika aku diberikan jodoh, dekatkanlah aku dengan seorang lelaki yang mendekatkanku padamu ya Allah, dan semangat dalam beribadah kepadamu. 

Kita hanya perlu untuk memperbaiki diri, dan menjadi manusia yang lebih baik lagi, jadi ketika bertemu dengan sang jodoh dalam keadaan yang baik dan pantas untuk dipinang, entah dipinang oleh jodoh yaang sesama manusia atau pun dipinang dengan kematian. 

Kita sebagai manusia hanya bisa berencana, tapi Allah yang menentukan, kira-kira begitu gambaran ketika kalian sedang jomblo sampai sekarang dan sering dapat pertanyaan kenapa kalian masih betah untuk sendiri.

Kalian pasti udah lelah banget dengar pertanyaan ini. Jawaban kalian juga akan sama, bahwa kalian pun tidak betah untuk sendirian, dan kalian menyerahkan semuanya pada takdir jodoh dari pencipta alam semesta. 

Manakah yang lebih dulu datang? Jodoh atau Kematian?

Jodoh 

“Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang baik untul lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik”. (Qs.An-Nur : 26). 

“Dan kami menciptakan kalian berpasang-pasangan”. (Qs.An-Naba [78] :8). 

Dari penjelasan diatas dapat kita simpulkan, bahwa Allah menciptakan segala sesuatunya dengan berpasang-pasangan. Ada wanita, ada laki-laki, siang dan malam, terang dan gelap.

Perlu kita ingat, Allah sudah memberikan kita pasangan sesuai dengan jenis kita sendiri, jadi kalau ada seorang mengaku menikah bukan sesama manusia, maka perlu dipertanyakan kebenarannya. 

Kematian 

"Allah menghidupkan dan mematikan". (QS. Ali Imran [3] : 156).

"Tidak ada suatu umat pun yang dapat mendahului ajalnya dan tidak pula dapat memundurkannya". (QS.Al-Hijr [15] : 5 ; Al-Mu’minun [23] : 43). 

"Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya". (QS. Ali Imran [3] : 145).

Sesungguh nya kami adalah milik Allah dan kepadanya lah kami kembali.

Nurhasana