ilustrasi sedih (gettyimages)
I
Saat yang lain menengadah di depan Tuhan
aku sendiri bertasbih menyebut namamu, Nur
di tengah malam begini
di zaman sunyi
Ah, Nur
bisa-bisanya bayangmu tak berjarak dengan waktu
hingga aku tak mampu sembunyi dikejar cemburu
padaku engkau ucapkan kesetiaan
pada yang lain kau titipkan kasih sayang
II
Sungguh, Nur
buih itu serupa setitik, laut itu seumpama sebelanga
aku tak lagi percaya permainan mata
kalau bukan matamu yang berhasil menusukku berkali-kali
mustahil darahku tak tahu ke arah mana mengalir
Bodohnya aku, Nur
cintaku terus menemui laut
yang tak bersudut
sebagaimana Zulaikha memohon cintanya Yusuf
seperti itu pula aku bakal mati meringsut
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Segera Tayang di Bioskop, Begini Kisah di Balik Penggarapan Film Terikat Jalan Setan
-
Buat Gebrakan Lagi, Pramono Ingin Pindahkan Patung MH Thamrin ke Jalan Thamrin: Ini Simbol Jakarta
-
Marak Kasus Pelecehan, Cinta Laura Ungkap Kesedihan: Hati Aku Hancur
-
Main Film Bareng Taskya Namya Lagi, Luna Maya Girang Bisa Bercanda di Lokasi Syuting
-
Suka Cita Arya, Perankan Sosok Yesus di Prosesi Jalan Salib Gereja Katedral
Sastra
Terkini
-
Pendidikan Perempuan: Warisan Abadi Kartini yang Masih Diperjuangkan
-
Berada dalam Satu Tim, 3 Nama Ini Bisa Dinaturalisasi dan Bela Timnas U-23
-
Penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa Kembali di SMA: Solusi atau Langkah Mundur?
-
Spring of Youth: Kisah Mahasiswa, Musik, dan Mimpi yang Tayang Mei Ini!
-
Terus Melesat, Jumbo Masuk 10 Besar Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa