Ilustrasi Goresan Pena (Pixabay)
Benda kecil berwarna hitam.
Tetesan tinta di atas kertas-kertas suci.
Perlahan tergoreskan bagai bait-bait sajak.
Keluar dari pikiran terdalam untuk melawan kenyataan.
Kini telah tergoreskan pena secara utuh.
Menceritakan pahitnya kehidupan, menyongsong masa depan.
Engkau pemberi solusi dari masalah yang tak ada ujungnya.
Engkau begitu tajam dan ampuh.
Masihkah kau ingat masa silam dahulu?
Dirimu sungguh ditakuti para penguasa bejat.
Penguasa yang hanya mau untung sendiri.
Para penguasa dengan seenaknya merampas hak rakyat lemah.
Namun, goresan pena melawan.
Goresan pena yang menusuk ke sanubari penguasa yang bejat.
Goresan pembuat sejarah.
Goresan pena sang pengabdian dalam keabadian.
Baca Juga
-
Gagasan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Perlunya Akses Pendidikan Merata
-
Hari Raya Idul Fitri, Memaknai Lebaran dalam Kebersamaan dan Keberagaman
-
Lebaran dan Media Sosial, Medium Silaturahmi di Era Digital
-
Ketupat Lebaran: Ikon Kuliner yang Tak Lekang oleh Waktu
-
Dari Ruang Kelas ke Panggung Politik: Peran Taman Siswa dalam Membentuk Identitas Bangsa
Artikel Terkait
-
Cara Menghias Telur Paskah dengan Kertas Origami, Berkreasi Tanpa Ribet!
-
Beda dengan MUI, PBNU Tolak Fatwa Jihad Lawan Israel, Gus Ulil Ungkap Alasannya!
-
Kena Begal Slavko Damjanovic, Nasib Witan Sulaeman Bikin Was-wass
-
Prediksi Susunan Pemain Persija vs Persebaya: Duel Panas di SUGBK
-
Viral! Banyak Pengendara Lawan Arah, Wali Kota Makassar Marah-marah
Sastra
Terkini
-
Dilengserkan dari Kursi Pelatih, Nasib Jesus Casas Mirip Shin Tae-yong
-
Ulasan Novel Giselle: Tragedi Menyeramkan di Balik Panggung Ballet
-
Menelisik Jejak Ki Hadjar Dewantara di Era Kontroversial Bidang Pendidikan
-
Romantisme Fans Indonesia dan Uzbekistan: Dulu Menjatuhkan, Kini Saling Menguatkan
-
3 Inspirasi Outfit Dokter Muda ala Choo Young Woo, Smart dan Professional!