Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Rico Andreano
ilustrasi sedih (gettyimages)

Remuk pula ragaku bagai terhunus panah tiada henti

Perundungan yang tak kunjung berhenti menyerangku

Hiruk pikuk persahabatan yang penuh ilusi

Disangkanya penuh tawa canda riang gembira 

Tak kuduga persahabatan itu hanyalah gincu pemuas diri

Yang dikira saling melengkapi satu sama lain 

Namun persahabatan tak ubahnya rahim dari perundungan

Kian lama tersiksa dengan sahabat karibku

Tiada ampun mereka selalu menggempurku dengan hinaan

Hinaan demi hinaan berbalut tawa ledekan yang menyakitkan 

Mengapa aku bisa dibuat sebagai bahan hinaan

Rasanya hidup ini tidak memihak kepadaku 

Seakan kehidupan ini sangat tidak adil kepadaku

Cukup puaskah wahai sahabatku dengan hinaan kalian

Hidupku rasanya ingin berakhir saja dengan cepat 

Tetapi harus berpaling dari mereka yang menyakitiku

Kukikis segala ketakutan yang membayangiku

Segala ketakutan akibat hinaan yang menyerangku

Tanpa keraguan sedikitpun perasaan sakit hati perlahan kulawan

Rico Andreano