Ilustrasi Hujan. (Pexels.com/Chris Kane)
Awan kembali menampakkan wajah suram
Warnanya kian kelam
Kala diriku tengah berada di jalan
Aku tak bisa mengelak, gerakanku seolah lamban
Langit kembali menitikkan air mata
Suasana hatinya nampaknya sedang tak baik-baik saja
Ekspresinya muram durja
Ia seperti kehilangan asa
Aku basah kuyup diguyur
Tangisnya malam itu benar-benar melebur
Dalam doa yang tumbuh begitu subur
Juga dipenuhi syukur
Aku terus berjalan
Meski dihajar hujan habis-habisan
Aku sungguh ingin cepat pulang
Memeluk keluarga dalam rasa sayang
Agustus 2021
Komentar
Berikan komentar disini >
Baca Juga
-
Menggugat Sekolah yang 'Tak' Bersalah
-
Film Encanto: Tak Ada Keluarga yang Benar-benar Sempurna
-
Doctor Strange MoM: Menyelamatkan Dunia Bukan Perkara yang Membahagiakan
-
Privilese Spider-Man dan Batman serta Korelasinya dengan Konsep Berbuat Baik
-
Imam Al Ghazali dan Tuduhan Soal Penyebab Kejumudan Berpikir
Artikel Terkait
Sastra
Terkini
-
Saat Emosi Mengendalikan Ingatan: Mengenal Fenomena Mood-Congruent Memory
-
FIFA Matchday Bulan November dan Ulah 2 Negara Tetangga yang Harusnya Bikin Malu PSSI
-
Moderate Reader: Indonesia Peringkat Ke 31 Negara Paling Giat Membaca Buku
-
3 Flat Shoes di Bawah 200 Ribu yang Bikin Look Makin Chic
-
Filosofi Menanam Bunga Matahari untuk Tumbuh di Tengah Quarter Life Crisis