Tak ada yang tak pasti.
Hidup penuh lara yang terombang-ambing.
Para penguasa pandai beronani di singgah sana kekuasaan.
Mereka pandai beretorika dan terlihat sebagai wakil rakyat.
Hidup penuh dengan sandiwara.
Perkataan tak sesuai lagi perbuatan.
Mereka dapat tertawa terbahak-bahak di tengah kecamuk rakyat kecil.
Hingga ia nampak seperti lelucon saja.
Kebijakan mampu terdesain sangatlah cantik.
Bahkan diagung-agungkan sebagai pembawa keselamatan dan kebahagiaan.
Justru mereka mengkhianatinya sendiri.
Seakan mereka dapat berbuat semaunya saja dengan gelar kekuasaan yang ia sandang.
Drama hidup amatlah banyak.
Mereka tidak takut lagi kepada Sang Pencipta.
Bahkan mereka pun kadang memakai bait-bait Tuhan untuk meraih kekuasaan.
Nipa, 1 Agustus 2021
Tag
Baca Juga
-
Review ASUS Zenbook S16 OLED: Otak Einstein & Bodi Supermodel untuk Profesional
-
Generasi Z, UMKM, dan Era Digital: Kolaborasi yang Bikin Bisnis Naik Level
-
Bung Hatta, Ekonomi Kerakyatan, dan Misi Besar Membangun Kesejahteraan
-
Rengasdengklok: Peristiwa Penting Menuju Kemerdekaan Indonesia
-
Lopi Sandeq: Perahu Runcing yang Menjaga Napas Mandar
Artikel Terkait
Sastra
Terkini
-
Memaknai Literasi Finansial: Membaca untuk Melawan Pinjol dan Judol
-
Sinopsis Drama China Fell Upon Me, Tayang di iQIYI
-
Lembapnya Tahan Lama! 4 Toner Korea Hyaluronic Acid Bikin Wajah Auto Plumpy
-
Do What I Want oleh Monsta X: Rasa Bebas dan Percaya Diri Melakukan Apa Pun
-
Ulasan Novel Rumah Tanpa Jendela: Tidak Ada Mimpi yang Terlalu Kecil