Barangkali selama ini
Kita terlalu berambisi
Untuk selalu selalu berpacu mengunggulkan diri satu sama lain
Atas nama bangsa dan negara
Memang itu semua tak sepenuhnya salah
Tetapi jangan sampai itu semua membuat kita lupa atau enggan untuk merenungkan
Tujuan dibalik apa yang selama ini kita lakukan
Pernahkah sesekali kita bertanya
Pada masing-masing dari kita, mengapa kita melakukan ini semua?
Pernahkah kita bertanya
Tentang api yang menyala dari dalam jiwa?
Apakah api tersebut murni menyala karena negeri
Atau justru, api tersebut adalah api yang menyala karena telah terpantik oleh ego diri
Negeri ini...
Telah merdeka tujuh puluh enam tahun yang lalu
Telah berhasil memerdekakan diri dari belenggu penjajahan, dan itu semua bukanlah hal yang mudah.
Namun mengapa saat ini
Kita seakan-akan telah terjajah kembali
Namun bukan oleh serdadu
Melainkan oleh belenggu-belenggu kebodohan, kesempitan, kedangkalan, serta belenggu-belenggu lainnya yang kian merantai akal pikiran dan perasaan
Mengapa kita
Seolah-olah sangat bangga ketika kita mengobarkan bara-bara yang menyala?
Atas nama semangat revolusi
Pernahkah sesekali kita bertanya
Apakah bara tersebut adalah bara yang murni?
Ataukah pernah sesekali kita bertanya
Apakah api tersebut tidak melukai sesama anak negeri?
Indonesia
Negeriku yang amat kucinta...
Memperingati tujuh puluh tahun usiamu
Aku ingin mengajak seluruh anak negeri untuk memurnikan api yang menyala di jantung hati
Serta mengajak untuk saling bekerja bakti
Guna membersihkan revolusi dan membuang sampah-sampah ego diri
Kepada negeriku Indonesia
Ku ucapkan dirgahayu yang ke-tujuh puluh enam tahun
Sebetulnya engkau selalu membutuhkan pemuda dan pemudi
Yang mau dan mampu mengobarkan rasa cinta tanah air
Kepada bangsa dan Ibu Pertiwi
Bukannya pemuda dan pemudi
Yang hanya bisa menyulut api revolusi
Tanpa bersedia memberikan solusi
Ataupun kepada pemuda dan pemudi yang selalu terseret arus globalisasi
Sekali lagi
Dirgahayu negeriku...
Semoga apa yang kita perjuangkan
Merupakan perjuangan yang murni dan suci untuk diabdi
Berkataku seperti ini
Bukan berarti aku benci atau anti terhadap bara-bara revolusi
Aku hanya benci
Kepada mereka yang mengambil keuntungan pribadi dengan mengatasnamakan berbakti kepada negeri
Aku juga benci kepada tungku-tungku revolusi
Yang tak memiliki rasa cinta terhadap bangsa
Karena revolusi tanpa kecintaan kepada bangsa dan negara,
Hanyalah omong kosong belaka...
Bogor, 23 Agustus 2021.
Tag
Baca Juga
-
Ulasan Film Never Back Down: Kisah Remaja yang Mendalami Mix Martial Arts
-
Ulasan Film Warrior: Kisah Kakak-beradik yang Kembali Bertemu di Atas Ring
-
Ulasan Film Unbroken: Kisah Atlet Olimpiade yang Menjadi Tawanan Perang
-
Ulasan Film The Fighter: Kisah Seorang Pria Meraih Gelar Juara Tinju Dunia
-
Ulasan Film Rocky: Kisah Petinju Lokal Meraih Kesuksesan di Dunia Tinju
Artikel Terkait
-
Ole Romeny Bagikan Cerita Lucu Saat Cetak Gol Kemenangan Timnas Indonesia di Stadion GBK
-
Cerita Alex Pastoor Soal Kegilaan Suporter Garuda dan Cuaca Panas Indonesia
-
Musisi Amerika Azealia Banks Hina Indonesia Tempat Sampah Dunia
-
Media Belanda Bocorkan PSSI Rayu Pemain Keturunan Indonesia Eks Bayern Munich
-
Analisis Timnas U-17 vs Afghanistan: Garuda Muda Sempat Kehilangan Identitas Penyerangan
Sastra
Terkini
-
Persebaya Surabaya Siap Tempur Lawan Persija, Paul Munster: Saatnya Sprint!
-
NCT Wish Jalankan Misi Pengakuan Cinta yang Unik di Teaser MV Lagu 'Poppop'
-
A Good Girl's Guide to Murder, Investigasi Kasus Pembunuhan oleh Siswi SMA
-
Ada BoboiBoy, Kartun-kartun Malaysia Turut Dukung Film Jumbo
-
Analisis Timnas U-17 vs Afghanistan: Garuda Muda Sempat Kehilangan Identitas Penyerangan