Tumpukan tugas-tugas sebegitu lelahnya usai sudah ditunaikan dengan sebagaimana mestinya. Bergegaslah manusia pulang menuju rumah masing-masing dalam suasana senja di kota. Suasana senja yang sangat panas begitu menyiksa raga.
Matahari menyampaikan salam perpisahan kepada manusia di bumi tuk menggapai waktu tidurnya dari cakrawala di ufuk barat bumi. Kala langit berwarna jingga seketika menghias seluruh permandani kota yang sangat sibuk. Bak lautan manusia yang tak pernah dalam suasana senja.
Hingar bingar detak keramaian dan kemacetan seakan takkan pernah berhenti mengelilingi kota. Kota yang terbentang seluruh bangunan-bangunan pencakar langit sangat megahnya berdiri penuh gagahnya dalam afsun elok yang membuat mata terbelalak.
Rutinitas di kota yang diawali dari pagi hari hingga menuju sore hari berganti senja dan berganti malam hari. Berkutat dalam kemacetan kendaraan yang menghadang setiap langkah kehidupan di kota. Berpacu dengan putaran waktu demi melampaui segala tugas yang ditunaikan.
Balutan asap-asap knalpot mengebul menghitam menyambut waktu senja tiba. Berjejal sesak manusia berjalan kaki seusai menunaikan rutinitas tugasnya. Kendaraan umum penuh dengan berjubelnya manusia. Saling berebut satu sama lain demi meraih tumpangan kendaraan umum.
Lalu lalang kendaraan yang melintas seluruh kota dengan taburan bangunan-bangunan pencakar langit. Berkutat dengan lampu lalu lintas yang kian menghadang di pertigaan dan perempatan jalan. Motor saling menyalip mobil dan kendaraan lainnya demi memacu kecepatannya.
Baca Juga
Artikel Terkait
Sastra
Terkini
-
Mulai dari Kita: Mengelola Sampah Rumah Tangga Demi Bumi Lestari
-
Rp100 Juta Per Bulan Hanya untuk Joget? Momen yang Mengubur Kredibilitas DPR
-
Electric Heart oleh 8TURN: Emosi Cinta yang Meledak Seperti Aliran Listrik
-
Ingin Bebas Balapan, Jorge Martin Tak Pasang Target untuk GP Hungaria 2025
-
Ulasan Film Night Always Comes: Perjuangan Sengit di Malam yang Kelam