Rintik hujan menyapa dunia dalam bergantinya Bulan Agustus menuju Bulan September. Kala Bulan September tiba saatnya. Rintik hujan terpancar dalam anugerah Illahi. Anugerah penuh rasa bahagia yang terbentang sangat tak terkira.
Dunia yang dinaungi rintik hujan yang membawa suasana merdu penuh tenang yang tanpa terbatas permainya. Rintik-rintik hujan membawa kerinduan manusia dalam jiwa yang terpendam akan kedekatan jiwa dengan Illahi.
Yang membuat segenap daya pikir dan daya upaya terlena semakin berantakan tak tertata rupanya. Berantakan tanpa tahu kapan mulai tertata lagi dengan seolah tak pernah ada kata usai. Yang bergetar segenap alam ruh yang bertengger pada tulang terbungkus daging yang menopang seluruh denyut manusia.
Kedekatan jiwa-jiwa yang seakan menjauh dari pelukan kasih-Nya yang Maha Pemurah dengan tebaran rangkaian hadiah yang tak terduga sebelumnya. Rintik hujan melenyapkan segala guratan rasa menunggu akan kepastian yang masih tergantung tak tertancap sebuah keputusan sejati.
Tanpa tahu lagi manusia hendak memutuskan apa yang dia inginkan. Rintik hujan mengingat segala akan keabadian sebuah kehidupan yang bertengger pada bumi. Bertengger di bumi dalam segala ketidakyakinan akan sebuah tanda-tanda dari alam menjadi pengingat bagi setiap jiwa.
Keriuhan hati yang meletup-letup dalam segala kebimbangan kian berharap terpupuslah dengan harmoni rintik hujan yang membasahi dunia. Dunia terasa terpercik dengan ilham yang memberi jutaan pencerahan bagi asa.
Baca Juga
Artikel Terkait
Sastra
Terkini
-
SEVENTEEN Ajak Memaknai Cinta dan Bahagia dalam Lagu 'Candy'
-
Dumb oleh Doh Kyung Soo Feat. Penomeco: Pura-pura Kuat dalam Ketidakpastian
-
Yurike Sanger, Istri Rahasia Soekarno yang Wafat di Usia 81 Tahun
-
Tren Liburan 2025: Bukan Lagi Soal Foto, Wisatawan Lebih Butuh Pengalaman Unik dan Autentik
-
Kalahkan aespa, Haechan NCT Raih Trofi Pertama Lagu 'CRZY' di Music Bank