Akhir-akhir ini, istilah burnout atau kelelahan akibat bekerja semakin sering digunakan terutama untuk menggambarkan situasi work from home yang membuat kita sulit membedakan waktu untuk bekerja dan beristirahat. Pergi ke tempat wisata atau alam kemudian menjadi salah satu upaya untuk menyembuhkan diri atau berhenti sejenak demi menghilangkan kepenatan. Jika Anda berada di Yogyakarta atau berniat untuk mengunjungi kota wisata ini, Pantai Goa Cemara bisa menjadi salah satu pilihan dalam bucketlist Anda.
Meskipun tak sepopuler Pantai Parangtritis ataupun deretan pantai pasir putih di Gunung Kidul, Pantai Goa Cemara adalah salah satu pantai dengan pesona yang unik. Deretan pohon cemara yang membentuk lorong, pantai pasir hitam yang luas, ombak yang cukup tinggi, mercusuar, dan pemandangan matahari terbenam di penghujung hari merupakan ciri khas dari pantai ini.
Pantai Goa Cemara bukanlah tipikal pantai landai yang dikunjungi untuk bisa bersenang-senang dengan berenang. Namun, Anda bisa menikmati pantai ini dengan duduk di tepi pantai untuk piknik, bermain pasir, menikmati suara deburan ombak, atau sekadar berdiam diri menyaksikan matahari yang terbenam secara perlahan. Pantai ini relatif sepi dan cocok untuk memulihkan tenaga dan suasana hati.
Pantai Goa Cemara berada di Jalan Lintas Selatan, Bantul atau sekitar satu jam dari pusat kota Yogyakarta. Akses jalan menuju pantai ini sangat baik dan dapat dilalui motor hingga bus. Untuk dapat menikmati keindahan pantai ini, Anda harus membayarkan tiket masuk sebesar Rp5000 yang belum termasuk biaya parkir kendaraan.
Saat memasuki area pantai ini, Anda akan disambut oleh deretan pedagang makanan dan suvenir. Pantai ini juga telah menyediakan toilet umum, musala, dan tempat sampah di banyak tempat, sehingga pantai ini terbilang cukup bersih. Sayangnya, penerangan di sekitar pantai sangat minim. Padahal, cukup banyak wisatawan yang baru kembali setelah matahari terbenam.
Waktu terbaik untuk mengunjungi pantai ini adalah mulai pukul 3 sore. Pilihan waktu ini sangat tepat untuk Anda yang ingin mendapatkan pemandangan instagramable, yaitu latar jatuhnya sinar matahari disela-sela pohon cemara. Setelah itu, Anda dapat menikmati penutupan indah dari matahari yang terbenam di ufuk barat. Siapkan penerangan ketika akan beranjak ke tempat parkir, karena tidak ada lampu yang terpasang di sekitar lorong cemara. Anda bisa memanfaatkan penerangan dari ponsel yang Anda bawa.
Tempat ini direkomendasikan untuk siapa saja. Namun, Anda harus berhati-hati jika bersama anak-anak. Anda masih bisa sekadar bermain air dan berkejaran dengan ombak bersama mereka. Namun, tetap jaga dan awasi mereka.
Tak ada salahnya untuk rehat sejenak dari rutinitas dan meluangkan waktu untuk berlibur. Hal ini adalah bagian dari upaya menjaga kesehatan mental Anda. Saat mengunjungi pantai ini, jangan lupa untuk menjaga protokol kesehatan serta membuang sampah pada tempatnya.
Baca Juga
Ulasan
-
Ulasan Buku 'Tekukur Hitam Kesayangan Pangeran': Indahnya Memberi Maaf
-
Ulasan Novel Negeri di Ujung Tanduk: Perjuangan Melawan Ketidakadilan
-
Cinta Tak Terduga di Musim Natal dalam Novel 'If This Was a Movie'
-
Ulasan Buku Legenda Danau Lipan, Perang Dua Negara Akibat Prasangka Buruk
-
Ulasan Buku Ekidna Belajar Mandiri: Berani Menghadapi Keraguan dan Hal Baru
Terkini
-
BABYMONSTER Billionaire: Ketika Percaya Diri Mampu Bungkam Komentar Negatif
-
4 Fakta Neo Hou, Pemeran Fangs of Fortune yang Ternyata Mantan Trainee SM
-
Jejak Kolonialisme dalam Tindakan Penjarahan: Jajah Bangsa Sendiri?
-
3 Rekomendasi Serum yang Mengandung Tea Tree, Ampuh Hempaskan Jerawat
-
Desakan Krisis Iklim: Pemanfaatan Energi Berkelanjutan dan Green Jobs