Sampai sekarang sebagian wilayah Indonesia masih ada yang belum mendapat aliran listrik. Di wilayah yang belum mendapat aliran listrik, penerangan di malam hari dilakukan dengan menggunakan lampu senthir atau thinthir.
Lampu senthir biasa dibuat di home indutri rumahan. Bagian bawah lampu yang merupakan penampung bahan bakar terbuat dari kaca sehingga volume bahan bakar yang tersisa terlihat. Bagian tengah berupa bulatan yang tersambung dengan bagian bawah. Sumbu dimasukkan ke bagian tengah lampu ini. sedangkan bagian atas berupa penutup dari bahan kaca.
Ada bentuk lampu senthir yang lain, dibuat dari botol atau kaleng bekas yang diberi sumbu dari bahan kaos. Lampu senthir jenis ini tidak mempunyai tutup kaca. Jika angin berhembus cukup kencang, maka cahaya lampu senthir ini aka bergoyang atau bahkan bisa mati.
Terang yang dihasilkan lampu senthir berasal dari sumbu yang terbakar. Bahan bakar yang digunakan adalah minyak tanah. Minyak tanah dalam botol atau kaleng akan mengalir ke bagian atas sumbu yang terbakar secara perlahan-lahan.
Jika dibandingkan dengan terang yang dihasikan dari lampu TL ukuran 5 watt, lampu senthir jauh lebih redup. Namun lampu senthir cukup membantu masyarakat yang belum mendapatkan aliran listrik.
Sayangnya, dalam proses pembakaran sumbu lampu menghasilkan karbon berwarna hitam yang biasa disebut jelanga. Jelanga membuat sekitra rumah menjadi kotor. Di samping itu efek dari jelangan juga merusak ingkungan.
Saat ini lampu senthir sudah jarang digunakan. Selain kurang terang, menyebabkan kotor, juga karena minyak tanah sebagai bahan bakar semakin langka.
Berbanding terbaik dengan penggunaan, lampu senthir masih banyak yang mencari. Lampu yang mempunyai bentuk kaca penutup unik ini diburu untuk dijadikan hiasan atau souvenir. Kedai atau rumah makan tradisional banyak yang menggunakan ornament lampu sethir dengan berbagai ukuran sebagai penerang dan hiasan.
Untuk berburu lampu senthir yang unik, kamu dapat datang ke pasar loak atau pasar barang bekas dan toko souvenir. Selain dari bentuknya, yang menjadi kekhasan lampu senthir adalah tidak dibuat di pabrik, tetapi oleh pengrajin rumahan dan harganya cukup murah.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Penasaran, Kenapa Aliran Listrik Sering Mati Saat Musim Hujan?
-
Selama 77 Tahun Indonesia Merdeka, Pemerintah Akui Masih Ada Warga yang Belum Nikmati Listrik Hingga BBM Murah
-
Menjaga Aliran Listrik di Kepulauan Seribu Tetap Menyala
-
PLN Ingatkan Masyarakat Tidak Main Layang-layang Dekat SUTET, Bisa Meregang Nyawa
Ulasan
-
Berani Menceritakan Kembali Hasil Bacaan dalam Buku Festival Buku Favorit
-
Ulasan Buku Apakah Aku yang Biasa-Biasa Ini Bisa Berbuat Hebat Karya Miftahuddin
-
Bittersweet Marriage: Jodoh Jalur Hutang, 'Sampai Hutang Memisahkan Kita!'
-
Kisah Haru Para Pendidik Demi Mencerdaskan Generasi Bangsa dalam Guru Cinta
-
Salaryman's Club: Anime Sports Kombinasi Olahraga dan Kehidupan Kantoran
Terkini
-
3 Produk The Originote Ukuran Jumbo, Ada Micellar Water dan Sunscreen Spray
-
Raih Piala di MAMA Awards 2024, Pidato RIIZE Bikin Nangis Penggemar
-
Tren Childfree di Indonesia Melonjak, Sejauh Mana Negara Hadir?
-
Gagal Ikuti Tim Putra, Timnas Futsal Putri Raih Juara ke-3 di Ajang AFF Cup
-
Berhak Pakai Nomor 1, Jorge Martin Pilih Ganti atau Tidak?