Jika teman-teman ingin menonton film hantu buatan sineas perfilman Indonesia yang tak memerlukan pemikiran berat atau menakutkan, maka tak ada salahnya jika menjadikan film Ghostbuser sebagai salah satu judul film yang patut dipertimbangkan. Iya, film ini memang judulnya hampir mirip dengan film pemburu hantu terkenal buatan Hollywood, Ghostbuster.
Namun jangan salah, meski memiliki nama yang hampir sama dan mengambil inspirasi dari film Ghostbusters, tapi film satu ini benar-benar murni memunculkan “kearifan lokal” Indonesia, mulai dari peran hantu hingga latar tempat yang muncul.
Secara garis besar, film ini menceritakan tentang Sigit (diperankan oleh Tora Sudiro) yang diberikan kelebihan bisa melihat hantu. Semula, Sigit selalu cuek dengan keberadaan mereka. Namun, semua berubah ketika dirinya dimintai tolong oleh Ningsih (diperankan oleh Ninik L Karim sebagai Ningsih tua, dan Annette Edoardo sebagai Ningsih muda), korban tabrak lari yang ingin menghubungi keluarganya.
Berbekal rasa belas kasihan, Sigit akhirnya menghubungi dua sahabatnya, Alexandra (Wulan Guritno) dan Genjing (Gary Iskak) untuk menyelesaikan permintaan tersebut. Namun siapa sangka, bermula dari keinginannya untuk membantu Ningsih, justru membuat peruntungan Sigit dan kawan-kawannya berubah.
Sigit yang kerap mengalami masalah finansial, berpikiran untuk menjadikan kemampuannya berkomunikasi dengan hantu sebagai sebuah ladang penghasilan. Dengan dibantu Ningsih dan kawan-kawannya, mereka akhirnya mulai membuka jasa praktek pengusiran hantu, tepatnya berkomunikasi dengan hantu.
Seperti yang saya tuliskan, meskipun namanya hampir mirip dan terinspirasi dari film Ghostbuster, tapi film ini memunculkan “kearifan lokal” dunia perhantuan Indonesia. Mulai dari hantu-hantu yang muncul hingga tempat-tempat yang didatangi. Bahkan dalam film ini, Sigit dan timnya mendapatkan panggilan untuk melakukan perburuan hantu di Desa Penari.
Tentu saja, nama tersebut tidak asing bangi kita, karena Desa Penari sendiri merupakan tempat yang sempat viral dan sudah dibuatkan film tersendiri. Namun jangan salah, Desa Penari di film Ghostbuser ini tentu saja bukan Desa Penari yang dipakai para mahasiswa untuk melakukan KKN itu, lho, ya.
Ingin menonton film bertema hantu tapi ringan ini? Ghostbuser wajib masuk wishlist kamu! Namun, persiapkan diri agar tak kaget, karena pada klimaks film ada adegan seram dari hantu-hantu yang muncul. Happy watching!
Tag
Baca Juga
-
Bela Timnas Indonesia Bertarung Melawan Jepang, Justin Hubner Harus Usung Misi Pribadi!
-
Meski Bermodalkan Skuat Mewah, Namun Menjadi Seorang Coach Shin Tae-yong Tidaklah Mudah
-
Makin Mengancam Kemapanan, Indonesia Juga Bikin Vietnam Meradang di Final AFF Futsal Championship 2024
-
Timnas Indonesia U-22, Piala AFF 2024 dan Kebijakan Potong Generasi Jilid II Shin Tae-yong
-
Rizky Ridho, dan Akselerasi Kejutannya yang Selalu Jadi Ancaman bagi Pertahanan Lawan
Artikel Terkait
-
Viral Misteri Kapal Kayu Tua Tanpa Awak di Jepara: Netizen Ungkap Fakta Sebenarnya
-
Duka di Balik Komedi, Ulasan Novel Capslok: Capster Anjlok
-
Ulasan Film Forbidden Dream, Kisah Sejarah Dua Pemimpi Hebat Era Joseon
-
Ulasan Film Caddo Lake, Perjalanan Rumit Melintasi Dimensi Waktu
-
Ulasan Film The Royal Tailor, Persaingan Sengit Dua Penjahit Kerajaan
Ulasan
-
Review Novel 'Iyan Bukan Anak Tengah', Ketika Anak Merasa Tidak Diprioritaskan
-
Lagu ENHYPEN 'No Doubt': Pengen Cepet Pulang Kantor buat Ketemu Si Dia
-
Ulasan Novel Komet Minor, Petualangan dalam Menemukan Pusaka Dunia Paralel
-
Ramai Lagunya di TikTok, The Jansen Band Punk Energik Digemari Anak Muda
-
Warung Tengkleng Comel: Menikmati Kuliner Khas Solo di Tengah Kota Jambi
Terkini
-
Raih Tiket Final, Gregoria Mariska Tunjung Berpeluang Ulangi Memori 2023
-
Spoiler! Manga Hunter X Hunter Chapter 402: Surat Wasiat Pangeran Kacho
-
Spoiler! Manga Hunter X Hunter Chapter 401: Kemunculan Anak Beyond Netero
-
Sukses Digelar, JAMHESIC FKIK UNJA Tingkatkan Kolaborasi Internasional
-
NCT DREAM When I'm With You: Dunia Terasa Berhenti saat Sedang Bersama Dia